Jungkook terus menggerutu dalam hati sepanjang rapat pagi ini. Pria itu tidak memperkirakan jika rapat pagi ini menghabiskan waktu berjam-jam hingga hampir mendekati jam makan siangnya. Perutnya sedari tadi terus meriuhkan minta diisi, pun Jungkook juga terus memikirkan Seolhee yang ia perintahkan untuk menunggunya di ruang kerjanya. Gadis itu pasti merasa bosan dan kesepian.
Ngomong-ngomong soal Seolhee, pagi ini gadis itu mendapatkan banyak perhatian dari para pekerja Jungkook. Orang-orang kantor terus berbisik membicarakannya yang berjalan di samping Jungkook, seperti tidak pernah melihat Seolhee sebelumnya. Mungkin karena penampilan Seolhee yang terlihat berbeda dari terakhir kalinya ia mengantarkan bekal ke kantor dengan pakaian maidnya.
Hari ini Seolhee terlihat cantik dan menawan dengan balutan dress putih dan syal yang melingkari lehernya. Tentu Jungkook tahu betul mengapa gadis itu melengkapi penampilannya dengan syal. Alasannya jelas untuk menutupi tanda kepemilikannya di sepanjang perpotongan lehernya yang Jungkook buat semalam. Pria itu benar-benar liar membuatnya.
"Hah.. lelahnya," keluh Jungkook begitu memasuki ruang kerjanya. Pekerjaannya yang lain masih menumpuk untuk segera ia selesaikan.
Melihat raut lelah sang tuan, dengan segera Seolhee menghampirinya. "Tuan, mau saya siapkan makanannya sekarang? Sedari pagi tuan belum makan," tawarnya lembut.
"Apa kau sudah makan?" tanya Jungkook balik. Seingat pria itu, sang maid juga belum sempat makan apa pun pagi ini karena sudah terlebih dahulu ia ajak ke kantor dan Jungkook yakin Seolhee tidak akan berani makan sebelum tuannya mengisi perutnya.
"Eng.. belum. Tapi saya akan segera makan setelah tuan makan nanti."
"Kalau begitu kita makan bersama," ucap Jungkook dan langsung menarik pergelangan tangan Seolhee , menuntunnya menuju meja kerjanya.
Jungkook segera mendudukan dirinya di kursi kerjanya, mencari posisi yang nyaman sebelum kembali menatap Seolhee yang masih berdiam diri di sampingnya. "Tunggu apa lagi? Cepat duduk di sini," ujarnya sembari menepuk-nepuk pelan paha kuatnya.
Seolhee mengerjap bingung. Di ruangan sang tuan ada sebuah sofa panjang yang empuk, tapi kenapa Jungkook justru menyuruh ia untuk menduduki pahanya.
"Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku. Tidak sempat membuang waktu hanya untuk fokus pada makanan. Tanganku juga tidak boleh kotor. Jadi tolong bantu makanan itu agar masuk ke dalam perutku tanpa membuat tanganku kotor."
"B-bagaimana caranya tuan?" tanya Seolhee kebingungan.
Tanpa membuang waktu lebih lama, Jungkook segera mengangkat tubuh mungil Seolhee dan mendudukan dirinya tepat di atas paha pria itu hingga wajah keduanya saling berhadapan.
"T-tuan..." cicit Seolhee merasa tidak nyaman. Kenapa sang tuan begitu menyukai jika ia menduduki pahanya. Bukankah tubuh Seolhee berat?
"Masukkan roti isi itu ke mulutmu Seolhee. Tapi jangan kau gigit semua," perintah Jungkook menunjuk roti isi buatan Seolhee pagi ini.
Sejujurnya gadis itu tidak mengerti dengan apa yang diperintahkan sang tuan, kendati begitu Seolhee tetap melakukan apa yang diperintahkan padanya. Mengambil salah satu potongan roti dari kotak bekal dan menggigit setengahnya hingga setengahnya lagi menjulur keluar.
Kedua iris Seolhee menatap bingung sang tuan yang justru tersenyum menatapnya. Ingin bertanya tapi tidak bisa karena mulutnya penuh dengan roti. Hingga kedua mata Seolhee dibuat melebar dengan aksi tiba-tiba Jungkook.
Sapuan lembut Seolhee rasakan di bibirnya. Pria itu mengecup bibirnya. Tidak, lebih tepatnya Jungkook menggigit sisi lain potongan roti yang tidak Seolhee gigit, hingga bibir keduanya bersentuhan. Mengunyah makanannya tanpa merasa bersalah karena telah membuat sang gadis terkejut.
"Makanlah Seolhee. Jika seperti ini kau dan aku bisa makan bersama, bukan? Tanganku juga tidak perlu kotor," ujar Jungkook setelah berhasil menelan makanannya.
Perlahan Seolhee juga memakan roti isi di mulutnya hingga habis. "Tuan.. s-saya bisa menyuapi tuan dengan tangan saya jika tuan tidak ingin tangan tuan kotor," ujar gugup Seolhee.
Posisi seperti ini benar-benar tidak nyaman untuknya. Apalagi Seolhee memakai setelan dress dan dalam keadaan duduk mengangkang lebar. Menghadap tubuh sang tuan yang justru sedang merengkuh erat pinggangnya. Menahan tubuhnya untuk tidak bergerak.
"Tapi aku ingin seperti ini, Seolhee. Lebih cepat dan praktis. Kau kenyang, aku juga kenyang."
"Tapi—"
"Shtt.. diamlah. Lakukan saja seperti perintahku. Cepat masukan kembali roti ke mulutmu. Aku juga harus menyalakan komputer," tandas Jungkook memotong ucapan sang maid.
Gadis itu kembali menurut. Memasukkan potong roti yang lain ke mulutnya. Membiarkan Jungkook makan dengan caranya sendiri sambil sesekali menoleh ke samping untuk melihat layar komputernya. Gadis itu juga ikut mengunyah potongan roti lain yang ada di dalam mulutnya sembari sesekali melirik wajah serius Jungkook yang sedang menatap layar komputernya. Tampan.
Diam-diam Seolhee jadi terus memperlihatkan wajah tampan sang tuan, garis rahang tegasnya, bibir tipisnya juga pandangan tegasnya. Terkesan seksi juga berkarisma.
Merasa diperhatikan Jungkook menoleh ke arah Seolhee hingga pandangan keduanya bertemu.
"Apa aku begitu tampan, hm?"
Seolhee terkesiap, gelagapan karena tertangkap basah sang tuan sedang memperhatikan wajahnya.
"Itu.. saya.. maaf tumphh.."
Ucapan Seolhee terputus paksa dengan ciuman tiba-tiba yang diberikan Jungkook. Pria itu membungkam bibir sang gadis dengan bibir miliknya. Menghisapi perlahan bibir manis yang selalu memanggilnya dengan sebutan tuan hingga membuatnya menggila.
"Tu—ah.."
Lidah Jungkook melesat masuk ke dalam rongga mulut Seolhee. Pria itu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk meloloskan lidahnya, menelusuri tiap sisi rongga, hingga berakhir membelit lidah sang gadis.
"Julurkan lidahmu, Seolhee." Perintah Jungkook yang hanya mampu dituruti oleh sang pemilik nama.
Seolhee menjulurkan lidahnya, membiarkan Jungkook untuk menyesapinya sedangkan ia hanya mampu meremas pelan pundak sang tuan.
Puas dengan bibir dan lidah Seolhee, pria itu menurunkan cumbuannya ke bawah, menuju area perpotongan leher Seolhee. Dengan cepat Jungkook menarik syal yang menutupi tanda kepemilikannya dan dengan segera kembali membuat kissmark yang jauh lebih banyak. Menyesapinya dengan sangat kuat dan bersemangat. Melupakan pekerjaannya yang masih menumpuk, meminta untuk diselesaikan.
Jungkook tidak peduli, Seolhee jauh lebih penting saat ini.
"Engh..."
Lenguhan Seolhee terus keluar setiap Jungkook memberikan tanda di sepanjang lehernya. Tanpa gadis itu sadari jika milik Jungkook telah menegang sempurna karena suara menggodanya.
"Seolhee... be mine.. I want—
BRAK~
"Jungkook ayo— makan siang..."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018