Jungkook segera menubrukkan bibirnya dengan milik gadisnya setelah jawaban yang diberikan Seolhee tadi. Pria itu mencumbui bibir gadisnya dengan amat rakus seolah menggambarkan perasaan teramat senang yang ia rasakan kali ini.
"Tu—engh..." bibir Seolhee kembali terbuka memperdengarkan desahan indahnya, menambahkan rasa senang pada diri pria itu. Desahan gadisnya bak suara termerdu yang pernah telinganya dengar. Jungkook menyukainya.
Setelah beberapa menit, tautan bibir panas keduanya akhirnya di lepas paksa oleh Jungkook, membiarkan sang gadis untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya. Pun manik mata Jungkook tidak pernah lepas dari wajah terengah Seolhee, gadisnya teramat cantik dan menggairahkan saat ini, sayang jika melewatkan pemandangan indah yang di sajikan.
"Kau milikku sekarang, Seolhee. Aku akan melakukannya sekarang. Menjadikanmu milikku seutuhnya. Tolong jangan memberontak terlalu banyak, itu akan menyakiti dirimu sendiri. Ku mohon kali ini saja, jadilah gadis penurut, sayang."
Kepala Seolhee masih tidak dapat menangkap maksud perkataan tuannya, hingga tangan Jungkook sudah terlebih dahulu memegang ujung dress yang ia kenakan, menariknya ke atas dan dalam per sekon selanjutnya hanya pakaian dalam yang tersisa melapisi tubuhnya. Sontak kedua tangan gadis itu bergerak cepat menutupi bagian tubuh pribadinya dengan wajah yang teramat memerah.
Seharusnya Seolhee melawan, atau paling tidak melarang sang tuan untuk bertindak lebih jauh seperti ini, tapi bibirnya justru bungkam. Lidahnya terasa kelu untuk sekedar mengucapkan penolakkannya. Berakhir hanya bisa pasrah, memandang wajah tuannya dengan pandangan sayunya dan rasa malu yang menyelimutinya.
"Tuan..."
"Shtt... jangan panggil aku tuan lagi, Seolhee. Panggil aku Jungkook, oppa, atau bunny seperti malam itu, sayang. Kau bukan maidku lagi saat ini. Mulai sekarang kau adalah kekasihku, wanita yang akan kupuja."
Air mata Seolhee hampir menetes saat mendengarkan bisikkan lembut Jungkook. Pria itu sekarang adalah kekasihnya, hal yang tidak pernah gadis itu bayangkan akan terjadi dalam hidupnya. Dalam diam Seolhee berharap jika ini bukanlah mimpi di siang bolongnya, bukan juga permainan tuannya. Tapi apapun itu, Seolhee lebih berharap jika perasaan Jungkook padanya tulus, berharap jika sang tuan sudah dapat melupakan perasaannya pada wanita masa lalunya; Hana.
"Jadi, bisa sekarang kau lepaskan tanganmu dari pemandangan indahku, hm? Tanganmu sungguh sangat menggangguku, sayang."
Dengan dibantu oleh Jungkook, tangan Seolhee sudah tidak lagi menutupi perpotongan tubuhnya. Membiarkan seluruhnya terlihat dan dipandangi dengan tatapan memuja oleh tuannya.
Rona merah di kedua belah pipi Seolhee semakin ketara saat maniknya tidak sengaja melihat bagaimana tatapan intens Jungkook yang menatap kedua dadanya dengan mata bulatnya. Kedua tangan gadis itu hampir saja menutupi kembali kedua aset kembarnya tapi tangan Jungkook terlebih dahulu menahannya.
"Jangan bergerak, Seolhee. Biarkan priamu ini yang bekerja memuaskanmu."
Tepat setelah mengatakan itu, bibir Jungkook langsung mendarat pada belahan dada gadisnya, memberikan kecupan sebelum akhirnya berubah dengan hisapan kuat. Jungkook kembali mengukir tanda kepemilikkannya.
"Shh..." tubuh Seolhee sukses dibuat meremang hebat. Tubuhnya masih teramat sensitif, belum pernah ada seorang pun pria yang menyentuhnya dan kini Jungkook telah berhasil membuat gadis itu terbakar oleh gairahnya. Merasakan sebuah rasa yang belum pernah dirasakan Seolhee sebelumnya. "Tuan..."
Kepala Jungkook mengadah ke atas mendengar panggilan gadisnya, terkekeh gemas sebelum berujar, "Dasar gadis nakal, keras kepala. Kau benar-benar ingin ku hukum, ya? Baiklah manis, tuanmu ini dengan senang hati akan mendisiplinkanmu."
Dengan sigap tangan Jungkook langsung menelusuk ke balik punggung telanjang gadisnya, meraba-rabanya memberikan rangsangan lebih untuk Seolhee sekaligus mencari pengait bra untuk dilepaskannya.
Begitu kain terakhir di dadanya terlepas, Seolhee segera memalingkan wajahnya. Menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan karena merasa malu. Sementara itu Jungkook diam-diam justru menggigit bibir bawahnya, menekan gairahnya karena pusat tubuhnya semakin menegang.
Tanpa berkata apapun atau memberikan waktu untuk Seolhee menghilangkan rasa malunya, bibir Jungkook justru terlebih dahulu mendarat pada pucuk dada gadisnya. Bibir dan lidahnya langsung bekerja dengan liar memuaskan gadisnya, memberikan hisapan kuat hingga membuat kepala Seolhee sukses mengadah ke atas merasakan kenikmatan.
"Shh.. ah.." Seolhee memekik, dadanya terasa panas, geli, juga bercampur rasa nikmat. Lidah serta bibir tuannya benar-benar pintar memainkan tubuhnya. Karena rasa teramat nikmat yang dirasakannya, tanpa sadar tangan Seolhee sudah menahan kepala Jungkook seraya meremasi surainya acak, meminta untuk lebih dipuaskan.
Jungkook yang merasakan tekanan di kepalanya langsung mengerti keinginan gadisnya, bibir dan lidahnya semakin dikerahkannya untuk bekerja lebih keras memberikan kenikmatan untuk sang gadis. Tangannya yang bebas pun ikut membantunya dengan meremasi dada Seolhee yang belum dijamahnya.
Seolhee semakin dibuat menggila oleh rasa nikmat yang baru dirasakannya. Tangannya beralih meremasi kuat kain seprai hingga berantakan. Deru nafasnya semakin memberat bersamaan dengan sesuatu yang akan meledak keluar dari pusat tubuh bawahnya.
"T-tuan.. hentikan, engh. Ada yang mau keluar. Saya harus ke kamar mandi," ucapnya terbata-bata, berusaha kuat menahannya agar tidak mengotori kain seprai tuannya.
Seketika Jungkook menghentikan kerja bibirnya, beralih memandangi wajah Seolhee yang sudah sangat memerah. "Aku bahkan belum menyentuhnya, sayang. Kenapa sangat sensitif sekali. Apa karena sentuhanku yang terlalu nikmat, hm?"
Disaat seperti ini Jungkook justru sempat-sempatnya menggoda gadisnya. Kekehan lembut keluar dari bibir Jungkook saat melihat Seolhee tengah menahan kuat pelepasannya. "Keluarkan saja, Seolhee."
"T-tapi, nanti kotor kain seprainya," jawab Seolhee dengan polosnya, membuat Jungkook jadi gemas sendiri mendengarnya. Ingin segera memasuki pusat gadisnya.
"Keluarkan, sayang. Aku akan membersihkannya nanti, langsung dari pusatnya. Kau tidak memerlukan air atau kamar mandi. Lidahku sudah cukup untuk membuatmu bersih kembali," bisik Jungkook di telinga Seolhee dengan sensualnya.
Bersamaan dengan itu tangan nakal Jungkook justru turun ke bawah, mengusap lembut celana dalam gadisnya yang sudah mulai basah hingga berganti mulai menekan-menekan kuat dengan jemari panjangnya.
"Tuan! Ah.." Seolhee kembali memekik kenikmatan begitu miliknya di sentuh. Memang baru dari luar celana dalamnya, tapi rasanya sudah amat menggelitik perutnya. Diremasnya kuat pundak Jungkook, bibirnya terbuka, terengah-engah dengan nafas hangatnya karena terbakar gairahnya.
Melihat raut wajah gadisnya semakin membuat Jungkook tidak tahan, di cumbuinya kembali bibir sang gadis dengan rakus, pun tangannya tidak berhenti untuk memberikan rangsangan pada pusat tubuh gadisnya. Membuat kaki Seolhee menegang dan akhirnya mendapatkan pelepasannya dengan bibir yang masih terbungkam rapat oleh ciuman panas tuannya.
"Hah.. hah.. ready for the next, baby?"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018