Seolhee menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan liquid bening yang ingin kembali keluar dari matanya. Kata-kata suaminya teramat menyakitkan untuknya, tapi juga tidak bisa sekedar menyangkalnya. Jungkook tidak akan mempercayai setiap penjelasan yang keluar dari bibirnya.
"Bisakah tuan langsung saja? Hancurkan aku."
Jangan hatiku, oppa.
Jungkook tertawa sinis mendegar permintaan Seolhee. "Wow kau benar-benar terdengar seperti seorang jalang profesional, Seolhee. Apa selama dua minggu kau pergi, pria sialan itu yang mengajarimu seperti ini, hm?"
Seolhee diam. Tidak ingin membantah atau melawan suaminya. Seolhee hanya ingin semuanya cepat selesai, karena air matanya sudah mendesak ingin keluar.
"Baik. Jika kau ingin segera ku hancurkan, bersiaplah, Seolhee."
Jemari Jungkook langsung menyibak satu-satunya handuk yang masih menutupi tubuh istrinya, membuat Seolhee telanjang bulat di hadapannya. Beberapa detik ia gunakan untuk mengagumi tubuh yang selalu menjadi candunya, tapi berubah menjadi kesal begitu mengingat bahwa pria lain telah menikmatinya duluan.
"Rasakan ini, Seolhee."
Bersamaan dengan itu, Jungkook langsung mendorong miliknya memasuki milik Seolhee. Begitu cepat dan kasar, mengabaikan raut kesakitan istrinya.
"Sial, kenapa sulit sekali! Apa milik mereka tidak sebesar milikku, huh?" Jungkook semakin mendorong miliknya ke dalam milik Seolhee.
Sementara Seolhee diam-diam menggigit bibir dalamnya hingga berdarah. Jemarinya meremas kuat kain seprai hingga tidak berbentuk bersamaan dengan setiap dorongan yang dilakukan Jungkook. Miliknya terasa amat sakit dan ngilu, terasa dirobek paksa hingga ia ingin menjerit kencang. Tapi tidak bisa, ia tidak boleh kembali memperlihatkan betapa kacau dirinya. Jika Jungkook menginginkan dirinya menjadi seorang jalang, maka Seolhee akan berusaha menjadi wanita seperti itu.
"Engh!"
Masuk. Milik Jungkook telah sepenuhnya masuk ke dalam milik Seolhee. Matanya menutup, menikmati setiap kenikmatan saat miliknya dijepit kuat di dalam milik istrinya. Tidak melihat jika cairan merah telah melapisi miliknya. Seolhee tidak lagi seorang gadis, ia telah menjadi seorang wanita yang sempurna untuk suaminya.
Eomma, aku berhasil. Aku berhasil memberikannya pada suamiku.
Setetes air mata Seolhee keluar dari sebelah matanya, tapi dengan cepat ia mengusapnya. Tidak ingin memperlihatkan kelemahannya pada Jungkook.
"Bergeraklah, tuan."
Seolhee mungkin gila karena menyuruh Jungkook untuk segera bergerak padahal miliknya masih luar biasa berdenyut nyeri. Tapi Seolhee hanya tidak ingin Jungkook menyadari jika ia merasa kesakitan, ia harus terlihat kuat di hadapan suaminya.
Kedua mata Jungkook terbuka, menatap dalam manik cerah milik istrinya. "Ya tentu. Aku akan segera bergerak dan menghujamimu dengan keras. Bersiaplah, sayang."
"Heng—" Seolhee tercekat begitu Jungkook menggerakkan miliknya. Pria itu benar-benar menggerakkan miliknya begitu kasar dan cepat. Mencari titik kenikmatannya seorang diri dan mengabaikan raut kesakitan istrinya.
"Kau menikmatinya, sayang?"
Seolhee menatap manik gelap milik suaminya. Bibirnya dipaksakannya untuk tersenyum tipis.
Tidak ini sakit, oppa.
"Ya, aku menikmatinya."
Senyum Jungkook memudar. Benci melihat Seolhee bersikap seperti seorang jalang, atau memang seperti itulah sifat aslinya?
"Kalungkan lenganmu ke leherku. Aku akan bergerak dengan cepat," ucap Jungkook dengan wajah dinginnya.
Tanpa kata Seolhee mematuhinya, melingkarkan kedua tangannya untuk bergelayut pada leher polos suaminya. Membiarkan Jungkook menumbukinya dengan begitu cepat seperti kesetanan. Diam-diam ia kembali menggigit kuat bibir dalamnya hingga kembali melukai bibir tipisnya. Perih, tapi tidak sebanding dengan rasa yang luar biasa sakit pada pusat tubuh dan uluh hatinya.
"Ah... sial, kau nikmat sekali, Seolhee! M-milikmu menjepitku dengan kuat..."
Seolhee tersenyum tipis, sedikit merasa senang karena telah berhasil memberikan kepuasan pada suaminya meskipun harus dengan cara seperti ini.
"Shh..." desah Seolhee pada akhirnya setelah rasa sakitnya mulai tergantikan dengan rasa nikmat yang diberikan Jungkook.
"Desahkan namaku, sayang," bisik Jungkook tepat di telinga istrinya. Menjilat lembut telinga Seolhee hingga membuat wanitanya kembali mengerang tertahan. Jungkook begitu pintar mencari titik kelemahan Seolhee.
"Jung—ah! Jungkook oppa..."
Jungkook tersenyum senang mendengar desahan Seolhee. Sedikit melupakan rasa amarah dan kecewa yang menyelimuti dirinya beberapa waktu lalu.
"Ya, begitu. Engh... terus mendesah untukku, Seolhee."
Gerakan Jungkook semakin cepat, mencari titik pusat kenikmatan milik istrinya. Menyentuhnya hingga titik pusat terdalam, menikmati setiap gesekan kasar milik keduanya.
"O-oppa, aku..."
Jungkook menatap raut wajah sayu istrinya. Tersenyum senang karena Seolhee menikmati permainan panasnya.
"Kau mau keluar, Seolhee?" tanyanya yang langsung diangguki Seolhee. "Tahan sebentar, sayang. Kita keluarkan bersama-sama."
Jungkook langsung meliar, semakin menggerakkan cepat miliknya, bibirnya ikut bekerja dengan semakin memberikan banyak tanda kepemilikannya pada tubuh Seolhee.
"Oppa..."
"Sekarang Seolhee!"
"Ah..."
Jungkook langsung jatuh menimpa tubuh Seolhee setelah berhasil menyemburkan seluruh cairan cintanya pada rahim istrinya. Sedikit berharap jika salah satu benihnya dapat berhasil menghasilkan bayi manis yang dapat semakin mengikat Seolhee di sisinya. Jungkook tidak peduli sekotor apa Seolhee atau seberapa banyak pria yang telah menyentuh istrinya. Yang terpenting sekarang Seolhee adalah miliknya. Milik Jeon Jungkook seorang.
"Aku mencintaimu, Jeon Seolhee."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018