Daegu, 2018
Tiga bulan berlalu begitu saja. Selama itu pula Seolhee berhasil bersembunyi dari Jungkook. Suaminya itu tentu tidak akan mengetahui tempat tinggalnya begitu saja secara mudah karena ia tidaklah kembali ke Busan —kampung halamannya — melainkan ke tempat terpencil di pinggiran kota Daegu. Sebuah tempat yang pernah menjadi tempat kelahiran mendiang Ayahnya.
Tentu Seolhee tidak pergi begitu saja seorang diri, apalagi dengan perut yang semakin membesar pastilah akan memberikan banyak kesulitan, ia tidak segila itu dengan membiarkan bayinya dalam kesulitan atau mati kelaparan. Keluarganya — Ibu dan kedua adik laki-lakinya — dengan setia mengikuti setiap langkah kaki kecil membawanya. Beruntungnya kedua adiknya sudah tidak lagi bersekolah, dapat sedikit meringankan beban keuangan keluarganya.
Seolhee sekarang hanyalah penjual kue kering di kedai pinggir jalan bersama kedua adiknya, sementara sang Ibu beristirahat di rumah karena masalah kesehatan. Tidak begitu menutupi kebutuhan memang, tapi berkat rasa lezat kue kering buatannya dan rezeki sang bayi, kue kering buatannya selalu habis terjual.
"Noona, aku harus melihat keadaan eomma," ujar salah seorang adiknya.
Seolhee tersenyum hingga menampakkan mata sabitnya. "Ne, pergilah. Ah ini..." Seolhee menyerahkan beberapa lembar uang hasil penjualan kuenya. "Belikan eomma obat dan makanan, ne."
"Ne! Aku pergi dulu, Noona."
"Ne, hati-hati!"
Setelah kepergian adiknya, pandangannya kini tertuju pada adik bungsunya. Laki-laki kecil itu masih sibuk membungkus beberapa kue kering yang akan dijual.
"Hyunsang-ah, kemarin kau bilang hari ini ingin pergi karena ada janji dengan temanmu, kan? Kenapa masih di sini, kau harus cepat pergi. Teman-temanmu pasti sudah menunggumu," ujarnya lembut kepada sang adik.
"Eh, itu..., tidak jadi saja, Noona."
"Kenapa?"
"Hyung, kan, sedang pergi. Noona tidak ada yang menjaga, jadi aku pilih menemani Noona saja. Bertemu temannya bisa lain kali," jawab laki-laki kecil tersebut.
Seolhee tersenyum tipis, kedua adiknya begitu dapat ia andalkan. Begitu menjaganya dan bayi yang ada di kandungannya.
"Pergilah, kuenya tinggal sedikit lagi. Setelah habis, Noona akan langsung pulang. Kau jangan khawatir. Temui temanmu sekarang."
"Tapi Noona—"
"Pergilah, Hyunsang. Temanmu akan marah jika kau ingkar janji. Kau tidak ingin ditinggal mereka, kan?"
Anak laki-laki itu terlihat bingung. Ia tentu tidak ingin kehilangan teman-temannya, tapi kakaknya jauh lebih penting.
"Hyunsang..." panggil Seolhee.
"Iya, iya. Aku pergi. Tapi Noona janji akan langsung pulang, ya? Jangan pergi kemana-mana tanpa aku atau Hyung. Tunggu sampai kami datang," cecarnya begitu cerewet.
"Iya, Noona janji."
Setelah mengucapkan itu, adiknya benar-benar pergi menemui temannya. Meninggalkan Seolhee seorang diri. Kue keringnya tinggal sedikit lagi, setelah habis terjual Seolhee akan memenuhi janjinya untuk segera pulang ke rumah.
"Nona, aku beli— Seolhee!"
"T-taehyung?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018