Jeon Jungkook benar-benar pintar memanfaatkan ketidak berdayaan sang gadis. Tahu jika Seolhee tidak akan mungkin bisa berkutik atas perintahnya. Dengan tangan yang sedikit bergetar Seolhee mulai memasangkan baju sang tuan. Sebuah kaos putih besar telah berhasil lolos dari kepala Jungkook dengan rambut yang masih sedikit basah itu. Tatapan Jungkook begitu tajam memperhatikan setiap pergerakkan gadisnya, membuat Seolhee mau tidak-mau melakukan kebiasaan lamanya—menggigit sedikit bibir bawahnya.
"Jangan gigit bibirmu, Seolhee. Kau membuatku— ah lupakan! Pokoknya jangan gigit bibir bawahmu lagi," sentak Jungkook.
Gadis itu tentu tersentak kaget, memang apa yang salah dari kebiasaan lamanya? Kendati begitu Seolhee tidak mempermasalahkanya. Bibirnya berhenti ia gigit seperti perintah tuannya. Kini matanya tertuju pada celana pendek selutut beserta dalaman sang tuan, dalam hatinya terus merutuki nasibnya yang harus kembali berurusan dengan kedua celana itu.
Apa kali ini aku benar-benar harus membukanya? Astaga bagaimana ini!
"Seolhee..." panggian lembut sang tuan kembali menyadarkanya. Tatapan Jungkook seolah-olah berkata pada Seolhee untuk segera melakukannya. Tapi sungguh, Seolhee masih terlalu malu untuk melihat hal seperti itu secara langsung.
Berbeda dengan Jungkook yang sudah sangat gelisah menatap Seolhee. Raut pucat pasi gadisnya justru membuat miliknya menegang. Sial, jika seperti ini, Seolhee benar-benar akan melihatnya berdiri tegak begitu handuk dibukanya.
Tangan gemetar Seolhee sudah memegang ujung lilitan handuk Jungkook, bersiap untuk membukanya. Wajah Seolhee pun sudah teramat memerah.
Baiklah kau bisa, Seolhee!
"Shit, kau terlalu lama Seolhee!"
"Ha—Akh!"
Tubuh Seolhee melayang, terangkat oleh tangan kekar tuannya. Jungkook sudah tidak tahan, tidak kuat menahan ereksinya yang sudah sangat membutuhkan pelepasan dari Seolhee. Jadi tanpa aba-aba pria itu nekat mengangkat tubuh gadisnya, menggendongnya seperti bayi dan segera ke luar dari dalam kamar mandi. Jungkook butuh ranjang!
"T-tuan..."
Seolhee tentu terkejut bukan main begitu tubuhnya terangkat dan berpindah ke ranjang hangat dengan tubuh Jungkook di atasnya. Tubuhnya terkurung dengan masing-masing lengan kekar Jungkook yang menahannya. Tatapan Jungkook sudah sangat menggelap, siap menghujami gadisnya dengan banyak cinta, persetan dengan penolakan atau teriakan. Jungkook akan menulikan telinganya, bermain kasar jika perlu asal Seolhee menjadi miliknya sekarang juga.
Dengan segera, dilepasnya kembali kaos yang tadi sempat membungkus tubuh kekar pria itu hingga kembali memperlihatkan dada telanjangnya.
"Tuan, apa yang—"
"Make love. Aku akan mengajarimu hal itu sekarang. Tidak, lebih tepatnya aku akan langsung mempraktikkannya padamu, Seolhee."
"Ap-mphh..."
Tidak sempat pertanyaan Seolhee terlontar, Jungkook sudah terlebih dahulu menyumpal bibir cerewet gadisnya dengan bibir seksinya, kembali memberikan ciuman panas untuk sang gadis. Hisapan lembut tapi panas, sapuan lidah, hingga gigitan kecil Jungkook berikan pada bibir Seolhee. Menelusupkan lidahnya ke dalam rongga mulut sang gadis, menjelajahi isinya hingga mengajak lidah sang gadis untuk terbelit dengan miliknya.
Sementara itu Seolhee hanya pasrah, tidak bisa bergerak untuk menolak karena kedua tangannya ditahan kuat dengan lengan kekar milik tuannya. Membiarkan Jungkook untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dengan mengorbankan bibirnya yang sudah sepenuhnya dikuasai Jungkook. Basah, panas dan sedikit perih yang Seolhee rasakan pada bibirnya kali ini. Tuannya terlalu panas mencumbuinya.
"Eng..." suara tertahanSeolhee kembali keluar begitu cuping telinganya dijilat dan gigit gemas oleh Jungkook, menimbulkan efek geli pada tubuhnya.
"You are mine, Seolhee. Mine!" ucap Jungkook sebelum mulai mendaratkan bibir panasnya pada area leher jenjang sang gadis. Memberikan tanda-tanda kepemilikannya yang sudah lama tidak ia ukir, memastikan jika tidak ada celah sedikit pun yang terlewatkan.
Seolhee mendesis, berusaha menahan suara aneh yang akan keluar dari bibirnya. Digigitnya kuat bibir bawahnya sebagai cara untuk menahannya, sedikit perih tapi hanya itu yang terpikirkan olehnya.
"Bukankah sudah ku bilang, jangan kau gigit bibirmu, Seolhee. Itu milikku! Jika kau mau menggigit, maka gigit saja bibirku. Hisap dan lumat kalau perlu," sentak kasar Jungkook, tidak suka jika salah satu asetnya disakiti bukan oleh dirinya. Bibir Seolhee miliknya, semua anggota tubuh gadisnya adalah miliknya!
"Cepat lakukan."
"Apa?"
"Cepat gigit, hisap dan lumati bibirku, Seolhee. Ini perintah," ucap Jungkook seraya menyodorkan bibirnya pada sang gadis.
Seolhee terlihat ragu, tapi ini perintah tuannya. Jika ia kembali membantah mungkin bukan hanya hukuman saja yang ia dapatkan tapi juga surat pemecatan dari Ny. Jeon tanpa bisa bekerja lagi dengan keluarga Jeon, baik sebagai maid maupun buruh ladang. Tidak, jangan sampai! Seolhee membutuhkan pekerjaan, jika ia dipecat maka belum tentu ia dapat bekerja lagi. Tidak akan ada yang mau membayar gadis bodoh seperti dirinya. Baiklah, Seolhee akan patuh. Demi keluarga terutama adik-adik tercintanya.
Bibirnya ia majukan, menyentuh lembut bibir sang tuan. Digerakkannya bibir miliknya, menghisapi sedikit demi sedikit bibir tuannya. Seolhee memang tidak pintar berciuman, pertama kali berciuman juga dengan sang tuan tapi Jungkook sudah banyak mengajarinya, jadi dengan perlahan berdasarkan ingatannya Seolhee mulai melumati bibir sang tuan.
Jungkook terdiam, membiarkan bibir gadisnya bekerja telebih dahulu. Rasanya menyenangkan, seperti ada letupan kembang api dihatinya, terasa mendebarkan. Hingga perlahan Jungkook mulai kembali bekerja, memberikan balasan atas setiap lumatan yang diterimanya. Kembali menjejalkan lidah panasnya untuk membelit lidah Seolhee. Gadis itu kini membalasnya, sedikit canggung memang tapi Jungkook luar biasa bahagia.
"Hah..." baik Seolhee maupun Jungkook tersengal-sengal setelah ciuman panas keduanya. Berusaha menghirup nafas sebanyak mungkin.
Kedua tangan Jungkook kini menangkup wajah gadisnya, menyatukan ujung hidug masing-masing hingga bersentuhan. Nafas hangat keduanya saling beradu, memberikan efek lebih panas pada keduanya.
"Be mine, Seolhee... I Love You."
Seolhee masih tersengal-sengal saat mendengar peryataan sang tuan. Gadis itu memang bodoh, tidak begitu mengerti bahasa asing seperti yang diucapkan Jungkook. Tapi belakangan ini ia sudah cukup banyak belajar, mengerti akhir kata yang baru saja diucapkan sang tuan.
I love you—aku mencintaimu, benarkah tuan mencintaiku? Apakah perasaanku terbalaskan?
"Tuan... "
"Just say yes, Seolhee. Aku hanya ingin mendengar jawaban 'ya' darimu, sayang."
"Y-yes, i love you too."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018