Jungkook tidak pernah menyangka jika Seolhee itu gadis yang cukup keras kepala. Terlihat dari gadis itu yang tetap menggunakan baju maidnya selama bekerja. Seolhee bilang baju pemberian Jungkook itu terlalu bagus dan mahal, sayang bila terkena kotor atau keringatnya. Tapi setidaknya Seolhee sudah berjanji akan mengenakan baju pemberiannya saat keluar rumah seperti mengantar bekal makanan untuk Jungkook.
Jadi kali ini Jungkook membiarkannya, toh baju maid itu hanya di pakai di rumah. Tapi tetap saja, Jungkook selalu merasa aneh setiap melihat Seolhee mengenakannya. Terasa seperti sedang melihat anime bertemakan maid-sama.
Hari ini Jungkook libur, lebih tepatnya meliburkan diri. Entahlah mungkin karena terlalu memaksakan diri bekerja Jungkook merasa sedikit sakit kepala. Tidak terlalu serius, hanya sakit kepala biasa. Mungkin setelah minum obat Jungkook akan sehat kembali.
Tadinya Jungkook ingin segera pergi ke kantor setelah meminum obatnya tapi Seolhee menyuruhnya untuk beristirahat di rumah. Pria itu bisa saja mengabaikan perkataan Seolhee tapi gadis itu sudah mulai pintar rupanya. Seolhee mengancam akan memberitahu Ibunya jika Jungkook sakit dan memaksa tetap ingin bekerja. Maka terpaksa Jungkook menjadi pria penurut kali ini.
Jungkook terduduk di sofa ruang tengah, sekedar memainkan ponsel pintarnya dan sesekali melirik Seolhee yang sedang bersih-bersih. Tapi tiba-tiba sebuah pesan masuk di ponselnya membuat nafas Jungkook seolah berhenti sejenak.
Hana. Pesan dari Hana.
"Kookie apa kau bisa hadir di pesta ulang tahun Jiya malam ini? Aku harap kau bisa datang. Ah tidak, kau harus datang! Ya harus. Jangan sampai terlambat!"
Hanya pesan undangan ulang tahun putri Jimin sebenarnya. Tapi pengirimnyalah yang membuat Jungkook gusar. Sudah beberapa bulan ini Jungkook menghindari Hana. Mulai dari mengabaikan pesan darinya hingga Jungkook yang pindah kelas. Jungkook mempercepat tahun kuliahnya agar cepat lulus. Walaupun sebenarnya pria itu jadi harus keteteran dengan pelajaran yang semakin sulit tapi setidaknya Jungkook tidak akan bertemu dengan Hana lagi.
Tapi sampai kapan? Sampai kapan ia harus terus menghindarinya dan menjadi pria pengecut. Hana merasa bahagia dengan Jimin jadi ayo tunjukan bahwa kau juga bahagia Jungkook.
Jungkook melirik keberadaan Seolhee. Mungkin gadis itu bisa sedikit membantu pikirnya.
"Eng... Seolhee apa pekerjaanmu masih banyak?"
Seolhee yang merasa dipanggil pun menoleh. "Tidak tuan. Hanya perlu membuang sampah dan memasak makan malam. Kenapa? Apa kepala tuan terasa sakit lagi? Mau kerumah sakit?" tanya Seolhee berturut-turut tampak sangat khawatir.
Jungkook terkekeh gemas melihat Seolhee sangat mengkhawatirkannya. "Tidak. Aku sudah baik-baik saja. Hanya.. apa kau bisa membantuku?" tanyanya ragu.
"Bantu apa tuan?"
Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Eng... kau bisakah menemaniku malam ini. Aku ada undangan pesta ulang tahun putri sahabatku. Aku tidak ingin pergi sendiri jadi aku mengajakmu. Bagaimana?"
Seolhee berpikir sejenak, dan segera menganggukan kepalanya. Toh hanya menemani ke pesta ulang tahun anak kecil. "Baik tuan. Saya mau."
"Tapi kau menemaniku bukan sebagai pelayan atau teman," ucap Jungkook cepat.
Seolhee mengerutkan keningnya tampak bingung. Jika bukan pelayan dan teman lalu apa?
"Temani aku sebagai pasanganku. Berpura-puralah sebagai kekasihku," sambung Jungkook lagi.
Seolhee membolakan matanya. "T-tapi tuan—"
"Tolong.. kumohon, bantu aku."
Seolhee tidak melanjutkan perkataanya lagi. Jungkook memohon padanya. Pandangan Jungkook juga sangat sayu tampak memendam rasa sakit. Seolhee tidak tahu alasannya kenapa Jungkook seperti itu tapi ia juga tidak bisa menolaknya.
"Baik tuan. Saya akan menemani tuan sebagai k-kekasih tuan," jawabnya dengan terbata.
Jungkook tersenyum lega mendengar jawaban Seolhee. Setidaknya Jungkook tidak akan tampak menyedihkan di pesta ulang tahun Jiya nanti.
"Terima kasih. Cah.. kau berganti bajulah," perintah Jungkook.
"Eh sekarang? Bukankah pestanya nanti malam tuan?" tanya Seolhee bingung.
"Memang nanti malam. Tapi kita harus membeli gaun dan ke salon untukmu."
Seolhee kembali mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa membeli gaun lagi? Kemarin malam tuan sudah membelikan saya banyak pakaian. Saya bisa mengenakan itu untuk ke pesta tuan," jawab Seolhee lembut.
Tapi Jungkook justru menggelengkan kepalanya. "Tidak. Pakaian itu hanya untuk dikenakan di luar atau di dalam rumah. Tidak untuk pergi ke pesta. Karena itu kau butuh gaun. Jadi cepat bersiap. Kita akan kebutik langgananku."
Seolhee hanya mengangguk mengiyakan. Walaupun dalam benaknya berpikir bahwa Jungkook terlalu berlebihan jika hanya untuk pergi ke pesta ulang tahun anak kecil.
***
Sedari tadi setelah selesai membeli gaun dan pergi ke salon, Seolhee melihat Jungkook tidak berhenti tersenyum bahkan saat keduanya telah berada di dalam mobil menuju tempat pestanya."Tuan.. apa penampilan saya terlihat aneh?" tanya Seolhee pada akhirnya karena terus menerus melihat Jungkook yang tersenyum lebar. Mungkinkah penampilan Seolhee terlihat lucu?
Jungkook menoleh sekilas. "Apa? Tidak. Penampilanmu tidak aneh Seolhee."
"Lalu kenapa tuan terus tersenyum. Apa saya lucu mengenakan gaun ini?" tanyanya lagi.
Jika dipikir-pikir gaun yang Seolhee kenakan kali ini terlalu berlebihan menurutnya. Bukan jelek, hanya ini kelewat indah hanya untuk pergi ke sebuah pesta ulang tahun. Dulu sewaktu masih di kampung Seolhee akan mengenakan celana jeans dengan baju kebesarannya setiap akan pergi ke pesta ulang tahun temannya atau sekedar menemani adik-adiknya kepesta ulang tahun teman sepermainannya.
Tapi kali ini Seolhee justru mengenakan gaun indah dengan harga yang kelewat mahal menurutnya.
Gaun seperti ini seharusnya digunakan ke pesta yang mewah seperti dalam sebuah drama. Atau mungkin pesta ulang tahun anak kecil di Seoul memang mewah dan harus mengenakan gaun seperti ini, pikir Seolhee."Tidak kau cantik. Kelewat cantik malah. Makanya aku terus tersenyum. Ah.. sepertinya kau bisa kuajak saat ada pesta kantor nanti. Agar aku tidak dicap sebagai pimpinan tidak laku ahahaha," jawab Jungkook disertai kekehannya.
Tapi jawaban Jungkook memang jujur apa adanya. Pria itu tidak pernah menyangka jika Seolhee akan sangat cantik dan menawan mengenakan gaun berwarna hitam. Warna kesukaan Jungkook. Mungkin setelah ini Jungkook akan membeli banyak gaun warna hitam untuk Seolhee.
Seolhee yang mendapat pujian cantik dari Jungkook hanya bisa menolehkan wajahnya ke arah jendela. Menyembunyikan wajah cantiknya yang telah terpoles makeup salon dari Jungkook. Pipinya terasa panas mungkin akan terlihat sangat merah melebihi warna merah dari makeupnya. Jungkook berbahaya. Pria itu sangat pandai membuat lawan jenisnya merona dan tersipu.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY INNOCENT MAID ✓
Fanfiction[BOOK 2 THE SWEETEST SERIES] Tentang Jeon Jungkook si tuan rumah yang begitu senang membodohi maid pribadinya. ❝Tolong pakaikan aku baju. Ini perintah, jika kau tidak ingin mendapatkan hukuman maka cepat lakukan.❞ © Yourjackal 2018