PART 11

41.6K 4K 243
                                    


Ucapan Jungkook terus terngiang-ngiang di telinga Seolhee. Gadis itu bingung setengah mati harus melakukan apa. Mengambilkan celana dalam? Heol yang benar saja, itu sangat memalukan! Tapi gadis itu juga tidak punya pilihan lain jika tidak mau sang tuan terlambat pergi bekerja.

Dengan tangan yang sedikit bergetar, Seolhee mulai membuka sedikit celah laci tempat penyimpanan dalaman sang tuan. Dalam benaknya terus mengucapkan kata-kata penyemangat; tidak apa-apa Seolhee. Ini hanya celana dalam biasa. Sama seperti milik adik-adikmu. Tenanglah Seolhee, tidak apa-apa jika kau melihatnya.

Pada akhirnya Seolhee berhasil membuka laci tersebut. Tapi segera mengalihkan pandangan matanya ke arah lain karena merasa malu. Tangan kanannya dengan asal mengambil satu celana dalam sang tuan yang berhasil di rabanya. Tidak berani menatap atau memperhatikannya, takut kedua belah pipinya semakin memerah malu.

Setelah mendapatkan semua kebutuhan sang tuan, Seolhee segera berjalan menunduk dan menyerahkan satu set pakaian kantor lengkap beserta dalamannya kepada Jungkook.

"I-ini tuan, pakaiannya," ucap Seolhee dengan kedua tangan menjulur ke depan.

Jungkook memerhatikan satu set pakaiannya yang berada di tangan Seolhee dengan kening berkerut. "Apa maksudnya?" tanyanya. "Apa aku bilang akan memakainya sendiri?" sambungnya lagi.

"Ne?"

"Pakaikan Seolhee. Aku benar-benar sudah terlambat."

Kepala Seolhee sontak terangkat ke atas. Menatap kedua bola mata sang tuan yang sedang menatapnya juga. "S-saya tuan?"

Decakkan kesal keluar dari bibir Jungkook. "Ya tentu saja kau Seolhee. Memang di sini siapa lagi maidku? Kenapa, kau tidak mau? Tidak mau membantu tuanmu yang sedang sangat membutuhkan bantuanmu ini?" tanyanya.

Sejujurnya itu hanyalah akal-akalan busuk Jungkook untuk menghapuskan sedikit kepolosan Seolhee. Gadis itu terlalu polos, mendekati ke arah bodoh. Jungkook jamin Seolhee pasti belum pernah melihat pria bertelanjang baik secara langsung atau hanya melihat dari sebuah video. Oleh karena itu Jungkook ingin memberikan sedikit pelajaran tambahan untuk sang gadis dengan tubuh berototnya sebagai media belajar Seolhee. Bukankah Jungkook sangat baik?

"Tunggu apa lagi Seolhee. Kau benar-benar ingin aku terlambat ya? Atau justru tidak rela jika aku bekerja? Kau ingin aku menemanimu saja seharian ini di sini, di kamarku, berdua?" ujarnya menggoda.

Dengan cepat Seolhee menggelengkan kepalanya. "Tidak tuan. Saya tidak bermaksud begitu. Maafkan saya, s-saya akan segera melakukan perintah tuan," cicitnya, lalu dengan segera mengambil kemeja juga dasi sang tuan untuk dipakaikannya, sementara sisanya ia taruh di pinggir ranjang.

Jungkook langsung merentangkan kedua tangannya. Membiarkan Seolhee memakaikannya baju seperti bayi. Tidak apa Jungkook justru suka.

Selesai dengan kemeja dan dasi yang terpasang rapih, kedua iris Seolhee beralih pada celana bahan dan dalaman sang tuan. Matanya sesekali melirik handuk Jungkook dan celana yang ada di tangannya secara bergantian. Bibir bawahnya ia gigit pelan untuk mengurangi rasa gugupnya. Ini sangat memalukan, tapi Seolhee benar-benar tidak punya pilihan lain.

Perlahan tapi pasti, tangan Seolhee mulai menyentuh pelan ujung handuk Jungkook yang melilit pinggulnya. Dalam hati terus bertanya-tanya apakah ia harus membukanya.

Astaga bagaimana ini eomma? Apa aku harus membukanya? Tapi ini benar-benar memalukan! Tenang Seolhee tenang. Bayangkan saja milik tuanmu sama dengan milik Hyunwo dan Hyunsang. Ya bayangkan seperti itu, batin Seolhee mencoba membayangkan milik sang tuan sama dengan milik kedua adik laki-lakinya.

Dulu Seolhee sering membantu sang eomma untuk memandikan dan memakaikan pakaian untuk kedua adiknya, jadi kali ini ia yakin pasti bisa.

Dengan hati-hati Seolhee mulai menggenggam handuk sang tuan, bersiap untuk menarik ujungnya agar terlepas dari lilitan. Baiklah Seolhee, hitungan ketiga lepas dan segera pakaikan.

Satu...

Dua..

Tig—

Grep~

Jungkook menahan pergelangan tangan Seolhee, membuat sang pemilik membulatkan mata dan menatap sang tuan dengan penuh keterkejutan.

"Kau benar-benar akan membukanya seperti perintahku?"

"N-ne tuan.."

"Ck, dasar bodoh. Kau mungkin tidak akan selamat jika benar-benar membukanya, Seolhee. Aku semalam sudah menahannya setengah mati dengan bermain solo. Tapi pagi ini aku tidak ingin bermain sendiri lagi. Kemarikan... aku akan memakainya sendiri."

Seolhee tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Jungkook, gadis itu hanya menurutinya dengan memberikan celana yang ada di tangannya kepada sang tuan.

"Tunggu apa lagi, tidak mau keluar dari sini? Mau melihatku berganti celana dalam? Atau justru sudah siap mendesah keras untukku, hm?"

Pertanyaan Jungkook membuat Seolhee tersentak dan buru-buru membungkukkan tubuhnya hormat kepada sang tuan sebelum berlari terbirit-birit keluar dari kamar Jungkook.

Jungkook hanya menghela nafasnya pelan. Padahal tinggal sedikit lagi, tapi ia kembali menahan kesempatannya demi Seolhee. Tidak mau menyakiti sang gadis dengan paksaannya.

"Aku pasti bisa mendapatkanmu tanpa paksaan Seolhee.."

***


"Sial, aku terlambat!" ujar Jungkook seraya berlari menuruni tangga. Gara-gara ulah paginya menggoda Seolhee, ia jadi benar-benar terlambat.

"Tuan, tidak sarapan?" tanya Seolhee begitu melihat sang tuan berlari hampir melewatinya.

Jungkook menoleh sebentar ke arah meja makan yang sudah tertata rapih penuh dengan sarapan kesukaannya. Benar-benar terlihat lezat dan menggugah selera makannya.

"Sialan, kenapa semuanya terlihat enak!" makinya, memandang meja makan dengan tatapan lapar. Tapi jika Jungkook makan maka ia jelas akan terlambat mengikuti meeting pagi ini. "Bungkuskan semuanya dan kau cepat ganti baju maidmu dengan pakaian yang kubelikan."

"N-ne? Untuk apa tu—"

"Kau akan ikut ke kantorku hari ini," ujar Jungkook memotong pertanyaan Seolhee.

"Tapi tuan—"

"Cepat Seolhee!"

"B-baik tuan." Gadis itu segera bergerak cepat. Membungkuskan semua masakan buatannya dan segera berlari ke kamarnya untuk berganti baju. Jungkook duduk sebentar menunggu Seolhee menyelesaikan pekerjaannya di sofa ruang tengahnya sembari sesekali melirik jam di pergelangan tangannya.

Hari ini Jungkook memiliki setumpuk pekerjaan yang harus segera diselesaikannya, pastinya tidak akan sempat mengisi perutnya lagi. Oleh karena itu ia membawa sang maid, Seolhee akan sangat berguna untuknya. Gadis itu bisa menyuapinya beberapa makanan selagi dirinya bekerja. Tapi tentunya gadis itu akan ia suruh untuk duduk di pangkuannya. Otak kotornya terlalu pintar untuk menyia-nyiakan kesempatan emas bermesraan dengan Seolhee.

[]

MY INNOCENT MAID ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang