"Yamhullahu ma yasau, wa yusbit, wa indahu ummul kitab"
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab.
__________Hari ini adalah hari menegangkan bagi Niswa, beberapa menit lagi ia akan sah menjadi istri Hafidz yang tak lain adalah dosennya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang masuk dengan wajah teduh guratan keriput telah tampak di wajahnya.
"Anak ummi lagi dag dig dug ya?" Niswah hanya tersenyum lembut menatap sang ummi yang akan ia tinggalkan.
"Ummi ditinggal dong Kak Naufal bakal balik ke Bogor."
"Ummi." Niswah memeluk sang ummi yang kini sedang menangis, ia akan melepaskan sang putri yang dulunya masih manja.
"Jangan nangis sayang, make up kamu luntur di bawah sudah ada Hafidz."
Suara ijab qabul menggema mengisi setiap sudut rumah, tangan Niswah bergetar hebat kala namanya disebut beserta kata sah yang saling bertautan.
"Alhamdulillah." Hafidz sangat lancar mengucapkan ijab qabul tanpa hambatan sedikitpun, tubuh Niswah semakin bergetar ketika ummi menuntunnya menuruni anak tangga,dengan dibalut kebaya putih dengan body yang tidak terlalu ketat menambah kesan anggun Niswah dalam balutan hijabnya.
Di bawah sana Hafidz hanya terdiam menatap Niswah yang anggun dan bertambah cantik dalam balutan busananya, sangat pas dengan Hafidz yang memakai kemeja putih dilengkapi jas hitam, menambah kesan macho dalam dirinya.
"Tak usah segitunya Hafidz, Istrimu memang cantik." itu adalah suara Lukman yang disambut gelak tawa Rian.
"Hafidz Hafidz kemarin menolak sekarang? Aduhai seperti orang linglung."
Hafidz tidak peduli, ia hanya peduli terhadap Niswah seorang gadis yang telah sah menjadi istrinya, yang kini tengah berjalan menghampiri dengan wajah tertunduk.
"Mas di depan sayang bukan di bawah." serasa ada yang lucu dengan sebutan itu, terasa ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan dalam perut Niswah, Hafidz pun heran entah apa yang membuatnya mudah mengucapkan itu.
Karna gemas melihat Niswah yang tetap menunduk, ia pegang dagu nya dengan lembut mengarahkan pandangan Niswah agar menatapnya, mata yang indah batin Hafidz.
اللهم بارك لي في أهلي وبارك لأهلي في
"Ya Allah berkahilah istriku untukku dan berkahilah aku untuk istriku."
Niswah hanya memejamkan mata seraya mengucapkan Amiin dikala Hafidz mencium keningnya lama dan membacakan sebait doa.
Rasa hangat menjulur ketubuh Niswah, Hafidz kini menatapnya lekat menikmati setiap inci wajah istri kecilnya.
"Cantik." Niswah hanya tersipu malu, rasanya ini benar-benar manis.
"Jangan tersenyum!"
"kenapa?"
"Karna di sini banyak orang, mulai sekarang hanya aku yang boleh melihat senyummu." bisik Hafidz yang sukses membuat Lukman dan Rian merasa geli, bisa-bisa nya Hafidz menggoda Niswah di tengah keramaian.
Jangan tanya bagaimana wajah Niswah sekarang, dia menundukkan wajah malu jika Hafidz melihat semburat merah di pipinya.
"Tuh pipi kenapa?"
Mungkin akan terlihat konyol jika Niswah berkata sejujurnya tapi Hafidz bukan orang bodoh mengingat ia merupakan seorang dosen pasti ia tahu alasan semburat merah di pipi Niswah.
"Pembiasan cahaya."
"Masa?" Hafidz menaik turun kan alisnya menggoda Niswah yang mulai gugup dan jengkel.
"Mas biasa aja alisnya."
"Alis Mas biasa aja kok?"
"Itu jangan di gerak-gerakin."
"Gerak sendiri."
Niswah memilih diam dari pada para tamu menatapnya aneh melihat pasangan suami istri tengah berdebat di acara resepsi pernikahannya.
"Marah?"
"Gak Mas, kata rasulullah gak baik marah kepada suami."
Hafidz tersenyum baru beberapa jam yang lalu dia sah menjadikan Niswah istrinya sudah bahagia meliputi hatinya.
Namun tiba-tiba pandangannya menatap sesosok bayangan yang sangat ia kenali.
Hafidz menggelengkan kepalanya menepis objek yang membuat perhatiannya buyar seketika, mungkin dia parno pikirnya.
Tanpa ia sadari bahwasanya sosok itu adalah nyata, tengah menatapnya diantara ratusan tamu undangan, menatap sendu setiap tawa yang terlihat dari kedua mempelai.
"Ijinkan aku egois." Ucapnya lirih.
--------------
Assalamualaikum guys
Syukron sudah mampir jangan lupa vote dan komentnya
Maaf banyak typo author abal-abal
Sekian wassalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Kamu & Seuntai Doa
Romance"Ijinkan aku berpoligami," ucap Hafidz dengan wajah tegang. Niswah menatap tak percaya lelaki dihadapannya lelaki yang ia anggap imam sempurna ternyata menjadi belati yang menusuk relung hatinya. PLAKKKKK...!!! "Aku percaya ketika tanganmu menjabat...