SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLE MAKER
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment setelah membaca :)
🐳 🐳 🐳 🐳Hari ini benar benar banyak menguras tenaga, mulai dari awal bel masuk sekolah tadi hingga bel istirahat ini entah sengaja atau bagaimana. Tiba-tiba semua mata pelajaran di hari ini mendadak ulangan harian. Dan itu suatu bencana untuk kelas 12 IPA 3, karena mereka semua belum sempat belajar dan tidak ada persiapan sama sekali. Pasti kalian tahu sendiri lah alasannya, pelajar jaman now gitu loh. Berangkat aja cuma sekedar berangkat,yang penting dapat uang saku, cari gebetan, terus pulang. Ilmu yang dikasih pun bukannya di simpan di otak, ini malah masuk lewat kuping kanan dan kembali keluar lewat kuping kiri.
Sejak bel istirahat berbunyi, tepatnya lima menit yang lalu. Vanilla, Rahma dan juga Abel, saat ini berada di kantin sekolah seraya menikmati makanan yang mereka pesan.
"Sumpah hari ini tuh gue butuh asupan banyak, otak sama tenaga gue benar benar terkuras semua" ujar Rahma sambil menyuapkan satu sendok nasi goreng penuh kedalam mulutnya.
"Dih gaya lo ngomong gitu, emang lo punya otak?" cibir Abel membuat Rahma melotot sebal.
"Ngejek lo ya! Gini gini gue juga mikir kali" ketus Rahma.
"Mikir apaan coba? gue perhatiin dari tuh kertas dibagi, lo grasak-grusuk terus" balas Abel. Dan adu mulut itu terus berlanjut, membuat Vanilla jengah sendiri.
"Diemm" sentak Vanilla sambil menggebrak meja, hingga membuat mereka yang ada dikantin menengok ke arah Vanilla.
Vanilla dengan segera menundukkan kepala tanda permintaan maafnya. Sesaat setelah itu, mereka yang ada dikantin kembali sibuk dengan aktivitas masing masing.
"Lo berdua jangan ribut terus, gue lagi capek dan kalian malah kaya gitu. Kalian udah gede, ngga usah ribut engga jelas kaya anak kecil" seru Vanilla mengeluarkan unek-uneknya. Abel dan Rahma memilih diam tak bersuara.
Biasanya Vanilla tidak segalak ini, Vanilla adalah yang paling kalem diantara ketiganya. Namun entah kenapa sekarang Vanilla tidak dapat mengontrol emosinya.Mungkin dikarenakan dia kedatangan tamu bulanan. Ternyata benar, marahnya orang pendiam itu sangat mengerikan.
"Sorry gue kelepasan" ucap Vanilla merasa bersalah pada Rahma dan Abel.
"Iya Van engga papa, kita tahu kita yang salah. Maafin kita juga" Ujar Abel.
"Iya Van. Janji, kita engga akan ribut lagi" sahut Rahma.
"Iya" Vanilla membalas dengan anggukkan kepala. Setelahnya, suasana yang tadi sempat menegang langsung mencair kembali.
"Revan mana Van?" tanya Abel pada Vanilla. Dia merasa belum melihat batang hidung Revan dari pagi.
"Engga tau. Di kelas kali" jawab Vanilla, sambil mengangkat kedua bahunya acuh.
"Di hukum juga mungkin. Dia kan hobi telat" Rahma cukup hafal dengan semua perilaku Revan di sekolah.
"Oh iya, ngomong ngomong soal Revan. Gue mau cerita nih sama kalian" ucap Vanilla yang segera di balas antusiasme dari Abel dan Rahma.
"Gue kan kemarin habis ke toko buku bareng Revan, ter-"
"WHAT REVAN KE TOKO BUKU? WOW BENER BENER SUATU KEAJAIBAN DUNIA" potong Rahma dengan suara toanya, seraya menggelengkan kepala takjub.
"Anjir Rahma lo habis nelen toa?! mulut lo berisik abis" ketus Abel sambil mengusap telinganya yang terganggu akibat teriakan Rahma.
"Kagak lah, lo kata toa segede gitu muat apa di mulut gue. Belum lagi pas nanti di cerna diperut, dan ju-"
![](https://img.wattpad.com/cover/150794129-288-k725627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Nathanael David Revano. Cowok ganteng, dingin, irit bicara, dan juga seorang troublemaker paling terkenal seantero sekolah. Siapa sangka? kini, hati beku sang manusia es telah berhasil diluluhkan oleh gadis cantik, manis, dan ju...