SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER
. . . . . . .
Taksi yang Vanilla tumpangi sudah sampai didepan rumah. Gadis itu lalu turun setelah sebelumnya dia membayar ongkos taksi. Hari ini benar benar melelahkan, hati Vanilla rasanya seperti dipermainkan oleh Revan. Dalam satu waktu Revan mampu menerbangkan Vanilla lalu membuat gadis itu jatuh kembali dengan hitungan detik.
Saat kakinya sudah menapaki kedalam ruang tamu, disana terlihat seorang cowok dengan pakaian santainya sedang duduk menonton tv. Posisinya saat ini membelakangi Vanilla, jadi dia hanya mampu melihat punggung tegapnya. Tapi, tanpa perlu cowok itu berbalikpun Vanilla sudah tau siapa orang yang dengan songongnya masuk kedalam rumah dan menonton tv layaknya rumah sendiri.
"Daniel!" Sahut Vanilla menghampiri Daniel, lalu duduk disamping cowok itu.
"Eh tuan puteri udah pulang" Ucap Daniel seraya menyengir lebar, dan sebelah tangannya terulur nengacak rambut Vanilla yang dibalas tatapan tajam oleh gadis itu.
"Apaan banget tuan puteri segala, gue bukan puteri kerajaan kali" Cibir Vanilla mencebikkan bibirnya.
"Iya lo bukan tuan puteri kerajaan, tapi tuan puteri dihati gue" Balas Daniel mengedipkan sebelah matanya menggoda Vanilla.
"Basi, gombalan lo nggak ada kemajuan. Pantesan jomblo terus" Ujar Vanilla memutar bola mata jengah.
"Kok sakit ya?" Daniel berucap sambil memegangi dadanya dengan ekspresi seolah olah dia sangat tersakiti.
"Lo ngapain disini?" Tanya Vanilla.
"Nengokin mantan, mau pastiin masih napas atau enggak" Jawab Daniel santai dengan wajah yang minta ditendang ke amazon.
"Udah bosen hidup?" Tanya Vanilla sinis.
"Hahaha santai kali, sensian banget" Kata Daniel diselingi tawa. "Lagian masih tanya aja, guekan kesini mau tagih janji lo" Tambahnya.
"Janji apa?" Tanya Vanilla sambil berusaha mengingat apa yang telah dia ucapkan pada Daniel.
"Makin kesini lo makin pikun ya Van" Celetuk Daniel. Mempunyai mantan modelan seperti Daniel ini memang ujian yang sangat berat, pikir Vanilla. Mimpi apa dulu sampai sampai dia bisa kesengsem sama cowok slengean model Daniel seperti ini.
"Sialan!" Umpat Vanilla.
"Jadi gini Tan, mantan. Lo kan udah janji sama gue buat ikut gue kemarin. Tapi karena lo bilang, lo ada perlu sama Revan terus lo batalin. Padahal gue sakit hati tau Tan, lo phpin gini. Tapi untungnya lo bilang buat diganti sama hari ini" Vanilla mengangguk mengerti. Kini dia sudah ingat kembali. Ah sepertinya dia salah, seharusnya Vanilla bilang minggu depan saja. Pasalnya saat ini mood Vanilla sedang tidak baik, dan dia sangat malas untuk keluar rumah. Tapi untuk menolak Vanilla juga merasa tidak tega pada Daniel.
"Hmm, iya gue inget. Lo mau ngajak gue kemana sih?" Tanya Vanilla penasaran.
"Ke rumah gue" Jawab Daniel.
"Ngapain? ogah ah, di rumah lo ngga ada orang nanti jadi fitnah" Daniel saat ini memang sedang sendirian di rumah. Itu karena kedua orang tuanya sedang ada kepentingan bisnis di luar negeri, dan Daniel sendiri memang tidak menetap di Indonesia, dia hanya sedang menghabiskan waktu liburan akhir semesternya.
"Dih lagian gue juga ogah difitnah yang enggak enggak sama lo. Nyokap gue lagi balik, dia pengen ketemu sama lo" Ujar Daniel.
"Ooh gitu. Yaudah gue ganti baju dulu" Ucap Vanilla berdiri dari sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]
Novela Juvenil[PART MASIH LENGKAP] Nathanael David Revano. Cowok ganteng, dingin, irit bicara, dan juga seorang troublemaker paling terkenal seantero sekolah. Siapa sangka? kini, hati beku sang manusia es telah berhasil diluluhkan oleh gadis cantik, manis, dan ju...