Bagian Tiga

9.5K 390 25
                                    

Selamat Membaca Kembali Cerita My Sweet TroubleMaker

👀 👀 👀

Kegiatan Belajar mengajar dikelas 12 IPA 3, saat ini berlangsung dengan hikmat. Semua murid diam memperhatikan penjelasan dari Bu Febri, salah satu guru yang mengajar Kimia di SMA GARUDA. Bu Febri terbilang guru muda yang cantik,  namun sifatnya yang judes, dan ia merupakan salah satu dari jutaan guru killer di dunia membuat beberapa murid yang diajar merasa takut, dan tidak berani berdebat dengannya.

Bu Febri berdiri di depan siswa, seraya menjelaskan beberapa rumus yang berada dalam bab untuk di pelajari. Semua murid diam menyimak tanpa ada satupun yang berani membuka suara, kecuali saat di perintah barulah mereka berani bersuara.

Saat Bu Febri sedang serius menjelaskan,tiba tiba terdengar suara ketukan dari luar pintu kelas, sehingga Bu Febri menghentikan penjelasannya sejenak.

"Kalian kerjakan dulu soal yang ada di buku cetak halaman 93, nomor satu sampai lima" perintah Bu Febri, kemudian berjalan menuju pintu untuk mengetahui siapa yang datang. Bu Febri terlihat terkejut, sesaat setelah pintu terbuka.

"Ngapain kamu disini Revan?" tanya Bu Febri, engan wajah  garang tanpa senyum.Begitu pula dengan Revan, dia saat ini juga tengah memasang wajah datar andalannya. Walaupun Bu Febri tidak pernah mengajar Revan, tetapi ia sudah tidak asing lagi dengan murid di depannya ini. Dia memang sudah terkenal di kalangan guru SMA GARUDA. Revan bukanlah seorang siswa yang berprestasi, tetapi ia adalah salah satu troublemaker sekolah, yang gemar membolos bersama ketiga temannya.

"Eh Ibu, apa kabar Bu?" tanya Revan, sekedar basa basi pada Bu Febri.

"Halah, nggak usah basa basi kamu! cepat kasih tau maksud kamu datang kesin, dan kenapa juga kamu tidak masuk kelas? mau bikin onar lagi kamu, hah?!" hardik Bu Febri, sudah tidak tahan lagi jika harus berurusan dengan muridnya yang satu ini.

"Elah ibu sensian amat, cepet tua nanti. Ya walaupun sekarang udah tua juga sih" ucap Revan dengan nada meledek, yang langsung dibalas tatapan garang milik Bu Febri.

"Saya kesini mau ikut pelajaran dikelas ini Bu, kelas saya kebetulan sedang kosong.Jadi, dari pada waktu saya terbuang buang sama hal yang nggak berguna, mending saya ikut belajar di kelas ini" mendengar ucapan Revan, seketika Bu Febri langsung mengulurkan telapak tangannya ke kening pemuda itu. Hal itu membuat Revan berdecak sebal, seraya memutar malas bola matanya.

"Kamu kesurupan setan apa? tumben kamu tidak berulah" tanya Bu Febri, sambil geleng geleng kepala merasa heran dengan tingkah Revan.

"Ckk, jadi saya dibolehin masuk nggak Bu? Kalau nggak juga ngga papa sih, saya bisa pergi bolos" kata Revan sambil berdecak sebal.

"Ya sudah kamu boleh masuk, tetapi ingat jangan buat gaduh!" ucap Bu Febri,sedangkan Revan sudah masuk duluan tanpa memperdulikan ucapan dari guru muda tersebut.

"Kamu duduk dibaris ketiga, sama Aldo" Revan segera melangkah menuju bangku yang ditunjuk Bu Febri, mengabaikan tatapan terkejut dari siswa kelas 12 IPA 3.

Revan menyeringai saat menyadari bahwa ia duduk tepat di belakang bangku Vanilla,ini lah tujuan utamanya datang kesini.Lagian mana mungkin seorang Revam mau belajar disaat jamkos, justru dia akam menggunakan waktu tersebut untuk melancarkan aksinya seperti biasa.

Vanilla sendiri tidak menyadari kedatangan Revan, karena sejak tadi dia terlihat sangat fokus mengerjakan soal yang di berikan oleh Bu Febri sebelumnya.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang