Bagian Enam Belas

5K 201 6
                                    

SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER

*Hati hati typo bertebaran mohon dimaafkan*

👑  👑  👑  👑

Revan menjajahkan kaki menyusuri lantai koridor rumah sakit. Cowok itu terus berjalan dengan langkah tergesa gesa, hingga sampailah dia di depan sebuah kamar bernama Mawar No 114.

Saat tangannya hendak menyentuh knop pintu, secara bersamaan pintu terbuka dan memunculkan wanita cantik yang usianya kira kira terpaut tiga tahun diatas Revan, dengan berpakaian serba putih khas perawat.

"Syukurlah lo sudah datang" Ujar Suster bernama Ann.

"Apa yang terjadi?" Tanya Revan tanpa basa basi, dia saat ini benar benar khawatir.

"Tadi nyokap lo kejang kejang, tapi untungnya gue langsung menghubungi yang lain, jadi kondisinya sudah lebih baik" Setelah mendengar penjelasan dari suster Ann, Revan menghembuskan nafas lega, kini kekhawatirannya berangsur menghilang.

"Tolong rawat Mamah sebaik mungkin, gue pengen beliau cepat sadar. Bagi gue itu aja udah lebih dari cukup" Ucap Revan.

"Lo tenang aja, gue dan tim medis disini akan berusaha sebaik mungkin. Gue akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan nyokap lo" Ujar Suster Ann dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Lo lagi jalan sama pacar ya?" Tanya Suster Ann.

"Iyaa" Jawab Revan seadanya.

"Kenapa dia nggak lo ajak kesini? siapa tahu dengan adanya dia, lo nggak lagi merasa kesepian Rev" Ucap Suster Ann. Jangan bingung melihat tingkah suster Ann, dia dan Revan memang sudah dekat selain karena usia mereka yang tidak terpaut jauh. Alasan lainnya adalah, Suster Ann sendiri adalah sepupu Revan. Dia sudah Revan anggap sebagai kakak perempuannya, karena dialah yang selama ini membantu Revan untuk menjaga ibunya.

"Udah sore, dia harus istirahat" Jawab Revan dengan nada datar seperti biasanya.

"Gue jadi pengen kenalan deh sama pacar lo" Celetuk Suster Ann.

"Buat apa?"

"Pengen tahu aja, penasaran sama tipe cewek seorang Nathanael David Revano, cowok dingin dan bad boy" Ujar Suster Ann sambil tersenyum menggoda.

"Ckk kepo, yang pasti dia cewek baik" Ucap Revan yang dibalas kekehan dari suster Ann.

"Iya syukur kalau dia baik, jadi dia bisa bantu lo buat menjadi seseorang yang lebih baik. Ya udah kalau lo mau jenguk mamah masuk gih, gue pergi dulu. Kalau ada apa apa hubungi gue, atau tekan bel aja" Kata Suster Ann yang dibalas anggukkan dari Revan.

Setelah kepergian suster Ann, Revan melangkahkan kaki memasuki ruangan serba putih itu. Matanya melihat ke arah brankar rumah sakit, dimana Revan dapat melihat seseorang yang sangat disayanginya terbaring lemah dan tubunya di pasangi segala macam alat medis penunjang hidup. Kini segala perasaan sedih, kecewa, dan kebencian bercampur dalam diri Revan. Tangannya terkepal kuat kala mengingat seseorang yang telah membuat ibunya sepeti ini, sampai kapanpun Revan tidak akan pernah melupakan perlakuan orang itu, terutama pada ibunya.

"Mah cepet sadar, Revan sayang mamah. Revan janji, kalau mamah sadar Revan nggak akan nakal lagi. Revan kangen mamah, Revan pengen kumpul lagi bareng mamah" Ucap Revan yang duduk dikursi samping brankar, sambil menahan air mata yang hampir keluar. Inilah titik lemah seorang Revan, dimana dia tidak bisa melihat orang yang sangat dia cintai tersakiti.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang