Bagian Tujuh

5.8K 257 24
                                    

Selamat Membaca Kembali Cerita My Sweet Trouble Maker

________________

Sudah lebih dari lima kali Vanilla menghubungi Revan namun tak kunjung di angkat.Dalam hati Vanilla terus mengumpat karena telepon nya tak kunjung di angkat, kalaupun baterai nya habis,tidak mungkin panggilan ini dapat tersambung.

Bukan karena kangen atau rindu,Vanilla menelfon Revan karena ia mencemaskan keadaan lelaki itu.Tadi selepas mengobati luka Vanilla,Revan buru buru pulang padahal Vanilla sudah melarang nya, karena cuaca pada saat itu hujan deras.Bukan nama nya Revan jika tidak keras kepala,Vanilla yang lelah menasehati pun memilih mengalah dan membiarkan lelaki itu pulang.

Pada dering yang ke sepuluh akhirnya Vanilla menyerah dan memilih menghubungi Raffa,salah satu sahabat dekat Revan.

"Hallo" Ucap suara dari sebrang saat panggilan sudah terhubung.

"Hallo Raf, Revan lagi sama lo nggak?" Tanya Vanilla.

"Revan? ini siapa ya?" Tanya Raffa bersamaan dengan suara musik yang sangat bising dan keras membuat Vanilla dapat menebak keberadaan Raffa saat ini.

"Ini gue Vanilla" Jawab Vanilla sambil menghela nafas sebal.

"Vanilla siapa? gue nggak kenal" Ucap Raffa lagi.

Dalam hati Vanilla terus mengumpat pada Raffa, yang di saat saat seperti ini malah bego nya harus kambuh.Jika bukan masalah penting Vanilla mungkin sudah memutuskan panggilan sejak tadi, karena berbicara dengan Raffa membuat emosi Vanilla naik turun.

"Vanilla temen sekolah lo bego.Gue bogem lo besok, kalau masih ngga kenal juga!" Ketus Vanilla.

Raffa yang baru mengerti Vanilla yang di maksud segera menegakkan duduk nya dan berjalan menjauh dari kebisingan.

"Buset galak amat lo, iya gue kenal kok beb" Ucap Raffa menggoda Vanilla.

"Bab beb bab beb, gue aduin Revan lo!" Ancam Vanilla membuat nyali Raffa menciut.

"Anjir, jangan dong jahat banget lo" Ucap Raffa sedikit panik.

"Ya udah makanya serius!" Kata Vanilla kesal.

"Ah lo mah mau nya di seriusin mulu.Bang Repan lagi nyari modal dulu, jadi neng Vanilla yang cantik dan gemesin sabar dulu ya" Kata Raffa dengan nada meledek.

"Bodo amat, serah lo.Sekarang gue mau tanya, lo tahu dimana Revan?" Tanya Vanilla langsung ke inti.

"Mana gue tau, lo kira gue cenayang" Jawab Raffa asal.

"Gue nyesel nelfon ke lo, buang buang pulsa aja!" sinis Vanilla.

"Hehe,maaf dong jangan marah.Gue ngga tau Revan dimana, coba lo telfon aja"

"Udah dari tadi, tapi ngga di angkat" Kata Vanilla.

"Lo datengin aja rumah nya siapa tau Revan ketiduran, terus ngga denger ada telfon masuk dari lo" Saran Raffa.

"Ah iya bener juga.Tumben lo pinter Raf" ledek Vanilla.

"Yee gue mah emang dari dulu juga udah pinter.Cuma gue privasi tuh kepinteran gue, biar ngga di bilang sombong dan ria"
"Iya iya semerdeka lo aja.Ya udah gue matiin telfon nya, thanks udah kasih gue saran yang bermanfaat, jadi ngga sia sia gue temenan sama lo" Ucap Vanilla sambil terkekeh.

"Anjir, gue udah kaya charger aja dibutuhin pas lagi darurat" Kata Raffa mendramastirkan ucapannya.

"Ya emang itu kegunaan lo Raf jadi terima takdir aja, udah dulu gue mau otw ke rumah Revan.Bye" Ucap Vanilla dan memutuskan panggilan sepihak tanpa menunggu Raffa menjawab.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang