Bagian Sembilan Belas

4.8K 198 2
                                    


Selamat Membaca Kembali Cerita My Sweet Troublemaker

🍜  🍜  🍜  🍜

"Rev, ayo buru cerita!" Desak Raka, yang saat ini sudah duduk disalah satu bangku kantin, berhadapan dengan Revan.

"Sabar elah Ka, lo ribet amat kayak emak emak pasar" Dengus Rafa, seraya memutar bola mata.

"Ah elah. Emang, lo nggak penasaran juga sama apa yang mau Revan cerita ke kita?"

"Penasaran, tapi ya biasa aja sih. Nggak sampe segitunya" Ujar Rafa.

"Ckk, lo berdua ribut mulu. Nih makan-makan, mending isi tenaga dulu biar makin strong. Karena, jomblo yang pura pura bahagia juga butuh tenaga" Adit datang dengan nampan yang berisi bakso, dan minuman yang baru saja dipesan oleh Revan dkk.

"Widih tumben, lo ada inisiatif buat beli minum tanpa kita suruh" Adit menatap tajam Raka, seenaknya saja bilang begitu padanya.

"Gue tuh peka, gue tau nanti disaat kalian makan pasti kalian butuh minum. Jadi, ya gue beliin sekalian. Cewek yang jadi pacar gue nanti pasti dijamin beruntung deh. karena, dia bisa punya pacar yang peka dan ganteng. Gilaaa, paket lengkap bangetkan" Ujar Adit memuji dirinya sendiri, sambil menepuk dadanya bangga.

"Najis taik lo!" Sinis Raka kemudian melanjutkan memakan baksonya.

"Rev" Panggil Adit pada Revan, yang sedang memakan bakso dengan khidmat.

"Hmm" Gumam Revan menatap Adit dengan alis yang terangkat sebelah.

"Tuh liat deh! di pintu kantin ada siapa" Adit menunjuk pintu kantin dengan dagu, yang posisinya memunggungi Revan.

"Siapa?" Tanya balik Revan.

"Udah Rev nggak usah nengok, paling juga si Audrey" Kata Rafa yang berada disamping Revan.

"Sok tau lo. Buruan tengok Rev, nanti ilang tuh bidadari" Desak Adit.

"Iya Rev, kali ini gue setuju sama Adit" Ucap Raka yang sudah tahu orang yang dimaksud Adit.

Revan menatap Adit dan Raka. Kemudian dia menengokkan kepalanya ke belakang. Menatap pintu kantin, agar mengetahui siapa orang yang dimaksud oleh Adit dan Raka

"Vanilla" Ucap Revan pelan. Tanpa basa basi, cowok itu segera bangkit dari duduknya, dan menghampiri Vanilla yang masih berdiri di pintu kantin.

"Woi Rev, gesit amat kalau lihat yang bening!" Seru Raka.

"Ooh Vanilla, pantes lo berdua seheboh itu" Kata Rafa yang ikut menengokkan kepala.

"Iyalah, lo pikir siapa?" Tanya Adit.

"Gue kira lo mau nunjukkin cabe cabean disini" Jawab Rafa mengangkat bahunya acuh, kemudian kembali memakan baksonya.

"Yeuu, lo mah negatif thinking mulu sama gue"

"Muka lo emang gitu sih Dit, nggak ada aura kebaikan yang terlihat sedikitpun" Ledek Raka di ikuti tawa.

"Puas banget lo berdua kalau gue sengsara" Gerutu Adit dengan muka masam.

"Wooo ya pasti!" Jawab Raka dan Rafa serempak.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang