Bagian Lima belas

5.2K 224 5
                                    

SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER

welcome and enjoy:)

..........

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Vanilla, Abel, dan juga Rahma kini berjalan bersama sama keluar kelas diiringi candaan receh khas mereka yang sangat unfadeh sekali.

"Vanilla" Tunggu. Vanilla sangat mengenal suara itu, bahkan belum sempat dia berbalik badan dia sudah menebak dan mengetahui pemilik dari suara yang telah memanggil namanya tadi. Dan saat ia berbalik badan bersama kedua temannya, Abel dan juga Rahma. Dugaannya tadi benar, pemilik dari suara cool dan sangat enak di dengar untuk telinga bagi Vanilla khususnya, tak lain tak bukan adalah Revan.

"Omg Van, cowok lo lagi kesambet tuyul mana? Tumben tumbenan dia mau samperin lo ke kelas gini, sumpah ini keajaiban banget" Bisik Rahma pelan waspada takut barangkali Revan mendengarnya.

"Wagelaseh lo pelet atau gimana nih? Tumben banget dah kaya bukan seorang Revan si cowok kulkas" Lanjut Abel sama terkejutnya dengan Rahma, tetapi dia berbicara dengan suara pelan.

"Gue juga nggak tahu, cowok gue kesambet tuyul pengkolan kali ya. Ah tapi bodo amat deh, kalau iya kesambet juga nggak papa, gue bakal berterimakasih sama si tuyul" Balas Vanilla yang juga merasa heran dengan kehadiran Revan yang tak seperti biasanya.

"Samperin gih jangan dianggurin keburu di embat orang tau rasa lo!" Ucap Abel sambil mendorong bahu Vanilla yang otomatis membuat Vanilla terdorong maju mendekat ke arah Revan.

"Sialan!" Umpat Vanilla pada Abel sambil memberi pelototan tajamnya yang dibalas Abel dengan cengengesan tak jelas.

"Cewek nggak boleh berkata kasar" Ucap Revan saat mendengar umpatan Vanilla tadi.

Abel dan Rahma yang melihat itu malah tertawa cekikian seperti tante kunti lagi ayunan membuat Vanilla makin kesal saja.

"Hehe, iya maaf aku nggak bakal ulangi lagi" Ujar Vanilla yang dibalas anggukkan saja dari Revan. Ckk, dasar manusia kulkas, sekalinya ngomong cuma ngekritik doang.

"Eh Van, Kita pulang duluan ya byeee" Ucap Abel berpamitan pada Vanilla bersama dengan Rahma.

"Rev kita duluan" Kata Abel juga berpamtian pada Revan yang dibalas anggukkan singkat dari cowok itu.

Setelah kepergian Abel dan Rahma, suasana diantara Revan dan Vanilla masih sunyi. Sedari tadi keduanya belum ada yang memulai pembicaraan.

Vanilla yang merasa bosan dan tidak suka dengan situasi canggung seperti ini akhirnya memilih berdehem berkali kali. Hingga membuat Revan menoleh menatap gadis itu dengan sebelah alisnya yang mengangkat.

"Lo kesedak?" Tanya Revan sambil menatap Vanilla intens.

"Ha? Engga kok" Jawab Vanilla gugup karena ditatap sedemikian intens oleh Revan.

"Ohh"

Sabar Van jangan mengeluarkan kata kata mutiaramu. Tenang, tahan. Lo udah biasa ngadepin si kulkas yang dingin ini. Dalam hati Vanilla terus berucap menenangkan dirinya supaya tidak mengumpat pada Revan karena jawaban cowok itu yang begitu singkatnya.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang