SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER
Happy satnight guys💞
🍌 🍌 🍌 🍌
Sudah hampir satu minggu lamanya hubungan Revan dan Vanilla tidak kunjung membaik. Bukannya meminta maaf kepada Vanilla, Revan malah makin terlihat dekat dengan Audrey. Bukan hanya Vanilla yang sakit hati, sahabat Vanilla dan Revan juga makin geram melihatnya. Menurut mereka kelakuan Revan kali ini benar benar sudah keterlaluan. Cowok itu seakan akan menganggap Vanilla tidak ada, dan tidak berarti dalam hidupnya.
Seperti saat ini. Terlihat Revan dan Audrey sedang duduk bersama di kantin. Vanilla dan dua sahabatnya melewati kedua orang tersebut, tetapi Revan sama sekali tidak melirik ke arah Vanilla sedikitpun.
"Cowok emang nggak ada yang bisa dipercaya ya. Semuanya cuma bisa berjuang diawal doang, giliran udah dapet malah disia siain" Sindir Abel, membuat Revan melirik kearahnya dan menatap tajam. Begitu pula dengan Audrey yang seketika memberi tatapan meremehkan pada Vanilla.
"Apa lo lirik lirik?! sahabat gue sabar banget ya ngadepin cowok kaya lo" Ketus Abel pada Revan, kemudian berlalu untuk duduk.
"Van pacar lo itu kayanya emang perlu dikasih pelajaran deh!" Abel berucap sambil memilih tempat duduk yang sengaja berhadapan dengan tempat yang sedang diduduki oleh Revan dan Audrey. Vanilla sendiri sudah pasrah, kalau sudah begini Abel memang sulit untuk dihentikan.
"Kali ini gue setuju sama Abel. Revan tuh sekali kali harus dikasih pelajaran biar kapok" Sambung Rahma mengangguk setuju.
Abel memindai seisi kantin. Gotcha! matanya menemukan seseorang yang dirasa memang sangat dibutuhkan untuk saat ini.
"Rafa!" Seru Abel melambaikan tangan memberi kode agar lelaki itu mendekat.
"Abel lo mau ngapain? nggak usah aneh aneh deh" Ucap Vanilla berusaha menghentikan rencana yang akan dimainkan oleh Abel.
"Ssut! Udah diem aja Van" Kata Abel.
"Apaan Bel?" Tanya Rafa ketika sudah berada ditengah tengah ketiganya.
"Ini kata Vanilla ada yang mau diomingin" Vanilla melebarkan pupil matanya. Apa apaan ini, dia bahkan tidak mengatakan apapun pada Abel sedari tadi.
Rafa menatap Vanilla dengan senyum yang terus terpancarkan. "Mau ngomongin apa Van?"
"Eh itu.."
"Aduh kayanya Vanilla terganggu nih sama kita, yaudah gue sama Rahma pindah aja deh kayanya mau bicara serius. Dah, Van!" Ucap Abel menarik pergelangan tangan Rahma, sambil menyengir lebar pada Vanilla.
'Sialan Abel, siapa juga yang mau ngomong sama Raffa' Batin Vanilla menatal kesal pada Rahma dan Abel.
Dilain sisi. Revan terus memperhatikan gerak gerik Rafa sejak cowok itu mendekat, hingga berbicara dengan Vanilla yang terlihat tersipu malu. Tangan Revan mengepal dan rahangnya mengeras, bahkan sedari tadi dia tidak mendengarkan Audrey yang sedang berbicara panjang lebar dengannya.
"Revan!" Seru Audrey melambaikan tangan didepan wajah Revan. Tetapi tetap saja tidak mendapatkan respon dari Revan.
Audrey mengikuti arah pandang Revan, lalu dia menyeringai kecil. Pantas saja Revan mengabaikannya, ternyata cowok itu sedang mati matian menahan rasa cemburu melihat kedekatan Rafa dan Vanilla.
"Cewek kamu murahan banget sih. Udah tau punya kamu, dia masih aja belum puas dengan deketin sahabat kamu" Ujar Audrey memanas manasi.
"Ckk, apaan tuh dia sampai ketawa ketawa gitu padahal udah tau ada pacarnya disini" Kata Audrey lagi. Dan tampaknya hal itu berhasil, dilihat dari gerak gerik Revan yang mulai tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Nathanael David Revano. Cowok ganteng, dingin, irit bicara, dan juga seorang troublemaker paling terkenal seantero sekolah. Siapa sangka? kini, hati beku sang manusia es telah berhasil diluluhkan oleh gadis cantik, manis, dan ju...