Selamat Membaca Kembali Cerita My Sweet Troublemaker
Jangan lupa tinggalkan vote dan comment setelah membaca :)_________________
Sore ini, Vanilla meminta Revan untuk mengantarnya ke toko buku. Sebenarnya Revan paling malas jika harus menemani gadis itu membeli buku, karena pasti akan sangat lama sekali kelarnya dan hal itu membuat Revan merasa bosan. Di tambah lagi bau buku baru yang akan membuat Revan pusing seketika.
Revan itu cowok paling anti dengan yang namanya membaca, bahkan kegiatan Revan membaca atau membuka buku pelajaran juga buku yang lain masih bisa dihitung pakai jari.
Jika seorang Revan membaca buku, apa lagi datang ke toko buku. Itu merupakan suatu keajaiban dan sejarah besar untuk seorang bernama Nathanael David Revano. Cowok troublemaker yang kelakuannya selalu membuat pusing satu sekolah, tapi juga bikin histeris siswi disana. Jika bukan karena Vanilla yang meminta, bukan meminta, malah lebih tepatnya memaksa. Dia tidak akan sudi datang ke tempat membosankan itu. Revan terpaksa mengalah, karena jika dia menolak tidak mau mengantar gadis itu maka, sampai kapanpun Vanilla akan terus menerornya sebelum permintaan dia dituruti.
"Gue tunggu di luar aja" ucap Revan saat motor yang dia kendarai telah sampai di Gramedia.
"Nggak, kamu harus masuk. Aku ngga mau di tinggal kabur lagi" tolak Vanilla tegas.Vanilla masih trauma, dulu Revan juga bilang tunggu di luar, tetapi kenyataannya dia malah pergi kabur duluan.
"Kali ini gue nggak akan kabur" ucap Revan meyakinkan.
"Pokoknya kamu harus ikut masuk titik.Kalo kamu tetep ngga mau, aku mau marah ke kamu seminggu"
"Astaga" Revan mengusap wajahnya kasar,berbicara dengan Vanilla memang harus membutuhkan kesabaran, jika tidak maka akan terjadi adu mulut yang entah kapan selesainya.
"Oke gue ikut, dengan syarat lo ngga boleh lama lama. Cukup lima belas menit aja" putus Revan pada akhirnya.
"What? kok cuma lima belas menit? tambahin dong, tiga puluh menit ya ya" Vanilla menaik turunkan alisnya meminta negosiasi.
"Gak ada nego negoan, udah ayo buruan masuk" balas Revan seraya berjalan terlebih dahulu melewati Vanilla.
"Resiko punya cowok bad boy, diajak ke toko buku aja udah kaya di ajak ke kuburan. Tegang banget mukanya" gerutu Vanilla
"Cepetan" teriak Revan saat sudah berada jauh dari Vanilla
"Iya iya" Vanilla mengehentakkan kaki kesal seraya mengerucutkan bibirnya.
📙 📙 📙 📙
"Delapan menit lagi" Revan berucap mengingatkan Vanilla, seraya berjalan setia mengikutinya.
"Eh kok cepet banget, perasaan tadi masih tiga belas menit. Kok tiba-tiba jadi delapan menit, kamu korupsi waktu ya?" Vanilla memicing curiga, sedangkan Revan hanya mendengus sebal sebagai balasan.
"Ngga lah. Cepetan pilih lagi, kalo lo bicara terus ngga bakalan selesai nanti" Vanilla segera berlalu pergi melanjutkan pencarian bukunya, tanpa membalas ucapan Revan terlebih dahulu.
"Ini sebenernya raknya yang terlalu tinggi, atau gue yang pendek sih. Perasaan dari tadi gue ambil ngga dapet-dapet tuh buku" Gerutu Vanilla saat tangannya tidak bisa menjangkau buku yang ia inginkan.
Saat tangan Vanilla sedikit lagi akan mencapai buku yang incar. Tiba-tiba, ada sebuah tangan kokoh yang mengambil buku itu dan memberikannya pada Vanilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]
Novela Juvenil[PART MASIH LENGKAP] Nathanael David Revano. Cowok ganteng, dingin, irit bicara, dan juga seorang troublemaker paling terkenal seantero sekolah. Siapa sangka? kini, hati beku sang manusia es telah berhasil diluluhkan oleh gadis cantik, manis, dan ju...