Special part (2)

6.8K 155 28
                                    

SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER

🐳    🐳     🐳    🐳

Vanilla saat ini tengah menghabiskan waktu bersama Revan. Sudah sejak dua jam yang lalu gadis itu tiba di rumah Revan, menemani minggu sore cowok itu.

"Rev,"

"....."

"Revann..." rengek Vanilla. Gadis itu merasa bosan diabaikan oleh Revan yang tengah sibuk bermain game.

"......"

"Revan kamu denger aku nggak sih?" tanya Vanilla mulai kesal.

"Iya." jawab Revan, matanya sama sekali tidak beralih dari game yang sedang dimainkan.

"Tau ah, mending aku pulang aja. Buat apa aku disini kalo kamunya aja sibuk ngegame." ketus Vanilla. Dia berdiri dari duduknya.

Revan segera mencekal pergelangan tangan Vanilla, lalu menariknya pelan sehingga gadis itu terduduk kembali.

"Maaf. Jangan ngambek." bujuk Revan.

Vanilla memalingkan wajah ke arah lain. "Pacarin aja tuh gamenya sana."

"Kamu cemburu?" ledek Revan.

"Ya nggak lah. Yakali cemburu sama game." balas Vanilla jutek.

"Kamu kalo ngambek gemesin, jadi pengen dijadiin gantungan kunci. Biar bisa aku bawa kemana-mana." ucapan Revan membuat pipi gadisnya bersemu merah.

"Cie.. blushing." goda lelaki itu.

"Revan diem deh." ujar Vanilla galak.

"Cium boleh ngga?" tanya Revan dengan tampang polos.

Vanilla mendelik kesal. Bukan kesal sih, lebih tepatnya dia malu. Vanilla merasa baru kali ini ada orang yang bertanya seperti itu padanya. "Nggak boleh."

"Di pipi deh."

"Enggak."

"Kening."

"Enggak."

Cupp

Vanilla membelalak terkejut saat sesuatu yang lembab mengecup cepat bibirnya. Dia menyentuh bibirnya seraya menoleh pada si pelaku yang saat ini tengah memandang tanpa rasa bersalah.

"Reaksinya nggak usah gitu. Kaya baru dapet first kiss aja." ucap Revan gemas.

"Itu emang first kiss aku, Revann!" seru Vanilla kesal.

"Oh ya?" Revan menaikkan sebelah alisnya. "Yaudah ulangin sini, biar jadi kenangan indah."

Vanilla dengan cepat mendorong bahu Revan. Dia segera bangkit dan berlari menjauhi Revan. "Kamu kesurupan setan apa? kenapa jadi mesum sih."

Revan tertawa geli melihat raut tegang dari Vanilla. Lelaki itu sangat senang menggoda gadisnya. Bagi Revan, kekesalan Vanilla adalah hal yang menggemaskan.

"Jangan deket-deket." Vanilla berseru begitu Revan berjalan ke arahnya.

"Kenapa? masa gue nggak boleh deket-deket sama pacar." Revan semakin senang menggoda.

"Aku teriak nih." ancam Vanilla.

"Teriak aja, nggak akan ada yang denger. Rumah aku kan, besar." ucap Revan antara memberi tau fakta, dan sombong.

"Kamu ngapain mundur-mundur sih?" tanya Revan geli.

"Kamu tuh lagi dalam mode bahaya. Nggak baik buat aku kalo terlalu deket." cetus Vanilla.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang