Bagian Delapan Belas

4.9K 198 1
                                    

SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER

*Happy Reading, and enjoy guys*

🐍  🐍  🐍  🐍

Pagi ini, Revan berniat menjemput Vanilla untuk berangkat sekolah bersama. Selain karena ingin bertemu Vanilla, Revan juga  berniat ingin meminta maaf pada gadis itu atas kejadian kemarin sore.

Tepat pukul setengah tujuh pagi. Motor yang Revan kendarai, telah sampai di depan pintu gerbang rumah Vanilla. Cowok itu melepaskan helm fullfacenya, kemudian turun dari motor seraya menyisir rambut dengan jari tangannya.

Revan menekan bel rumah Vanilla beberapa kali. Dan tak lama kemudian pintu gerbang terbuka, memunculkan seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah asisten rumah tangga, yang dimiliki keluarga Vanilla.

"Eh den Revan" Sapa Bi Inah dengan senyum ramah yang menghiasi wajahnya.

"Iya bi" Balas Revan dengan senyum sesopan mungkin.

"Mau jemput non Vanilla ya?" Tanya Bi Inah yang nampaknya bisa menebak tujuan Revan datang pagi ini.

"Iya, Vanillanya ada?" Tanya Revan.

"Yahh den Revan telat, tadi sebelum aden kesini non Vanilla baru saja pergi berangkat" Jawab Bi Inah membuat raut wajah Revan sedikit berubah.

"Vanilla udah berangkat? tumben banget, nggak seperti biasanya" Ucap Revan dengan ekspresi tak percaya.

"Iya tadi ada temennya yang jemput kesini,jadi non Vanilla berangkat pagi" Jelas Bi Inah.

"Kalau boleh tahu, siapa temen Vanilla yang tadi kesini?" Tanya Revan.

"Namanya Daniel, dia temen lamanya non Vanilla" Jawab Bi Inah sejujurnya.

Mendengar nama Daniel, membuat Revan mengingat pada kejadian minggu lalu. Rupanya, cowok yang saat di toko buku dikenalkan Vanilla kepadanya, adalah teman dekat gadis itu. Tetapi entah kenapa, sesuatu di dalam diri Revan tampak tidak terima menerima kenyataan bahwa cowok itu dekat dengan Vanilla.

"Hmm, ya udah makasih infonya, Revan pergi dulu Bi" Pamit Revan sambil menyalami Bi Inah.

"Iya, hati-hati Den" Balas Bi Inah sambil tersenyum hangat.


🐝  🐝  🐝  🐝

"Makasih lo udah mau anterin gue" Ucap Vanilla saat turun dari motor besar milik Daniel, yang berhenti di depan gerbang sekolahnya.

"Enak aja, sini bayar!" Kata Daniel sambil menyodorkan telapak tangannya di depan Vanilla.

"Ishh, gak ikhlas banget sih jadi cowok!" Ujar Vanilla sambil memberengut sebal.

"Van di dunia ini nggak ada yang gratis, nih jalan dari rumah lo sampai sekolah bensin gue tinggal setengah. Lo bayar sini buat ganti rugi!" Vanilla yang mendengar itu semakin sebal, dia kira Daniel tidak akan meminta uang kepadanya.

"Nih! ogah gue dianter lo lagi!" Ketus Vanilla seraya menyodorkan selembar uang dua puluh ribu.

"Hahaha, nggak nggak gue bercanda. Udah sana buat jajan lo aja, gue tau perut lo itu karet, jadi nggak bakal cukup kalo jajan cuma sepuluh ribu" Ujar Daniel disela sela tawanya.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang