Bagian Duabelas

5.4K 221 3
                                    

SELAMAT MEMBACA KEMBALI CERITA MY SWEET TROUBLEMAKER


Huhu i'm comeback💃,kangen ngga sama cerita ini? sorry ya kalo gue lama update.Akhir akhir ini gue lagi fokus buat cerita Between Us dan memikirkan ending cerita itu,wkwk :v

Mau mengingatkan sebentar buat yang belum baca Between Us ayo baca, siapa tau kalian suka. Tenang aja masih dilapak ini kok, silakan bisa dicek lewat akun gue ini :)

___________________


Kini mobil yang Revan kendarai sudah berjalan menembus derasnya air hujan yang membasahi jalanan ibu kota.

"Lo kenapa?" Tanya Revan memulai percakapan terlebih dahulu.

"Apa yang kenapa?" Tanya Vanilla bingung seraya mengerutkan kening-nya.

"Kenapa sakit ngga bilang gue?" Ucap Revan memperjelas pertanyaan-nya.

"Aku ngga papa Van, tadi cuma sakit biasa aja kok" Jawab Vanilla.

"Nggak usah bohong, gue tau lo lagi kenapa kenapa" Kata Revan yang merasa tak senang dengan jawaban Vanilla.

"Iya maaf" Ucap Vanilla menundukkan kepalanya.

Revan menghembuskan nafasnya kemudian mengusap puncak kepala Vanilla dengan lembut.

"Kalau ada apa apa bilang ke gue, gue pacar lo jadi lo ngga boleh sembunyiin sesuatu dari gue" Ucap Revan kali ini melembutkan nada bicaranya.

"Iya" Jawab Vanilla seraya menganggukkan kepalanya.

"Udah makan?" Tanya Revan tatapannya kembali fokus kejalanan didepannya,walaupun sesekali melirik Vanilla.

"Udah kok, tadi udah dibeliin sama Abel" Jawab Vanilla.

"Kapan?"

"Tadi" Jawab Vanilla tanpa berani menatap Revan.

"Kapan?" Kali ini nada suara Revan terdengar dingin, membuat Vanilla sedikit takut.

"Pas jam olahraga" Cicit Vanilla tak berani bersuara keras dan tak berani menatap Revan.

Vanilla tahu Revan mengetahui semua kegiatannya di sekolah, termasuk saat jam olahraga kelasnya.Kelas Vanilla mendapat giliran berolahraga pagi, maka dari itu ia tidak berani bersuara keras tadi.

"Lo tahu kalau gue nggak suka liat lo telat makan?" Tanya Revan dengan tatapan tajamnya.

Vanilla mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Revan.

"Lalu, kenapa lo masih melakukan itu?" Tanya Revan dengan suara dingin.

"Iya maaf,aku lupa" Ucap Vanilla dengan nada suara lembut dan bergetar takut.

Suara itu adalah kelemahan Revan.Jika Vanilla sudah bersuara lembut dan bergetar, maka segala aura dingin dari dalam diri Revan akan menguak begitu saja, dan sosok Revan akan berubah menjadi lembut dan penuh kasih sayang.

Revan menghembuskan nafas berat, ia memutuskan untuk menepikkan mobilnya disalah satu restoran cepat saji yang cukup terkenal di daerah itu.

"Ayo makan!" Ajak Revan,kemudian keluar mobil terlebih dahulu dengan menggunakan payung.

Revan memutari sisi mobil dan membukakan pintu untuk Vanilla.Revan memberi kode pada Vanilla agar gadis itu keluar dan berdiri disampingnya supaya tidak terkena air hujan.

Vanilla merasa tersentuh dengan sikap Revan saat ini, karena baginya Revan memberi kabar lewat chat atau mau bertemu dengannya saja sudah merupakan kesenangan tersendiri baginya.Apa lagi jika diperlakukan semanis ini, itu membuat rasa sayangnya pada Revan kian bertambah setiap harinya.

My Sweet Troublemaker [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang