19. Mimpi indah :)

361 23 2
                                    

📖Selamat membaca📖

Setelah makan malam bersama Kei, Luhanpun beranjak menuju kamarnya.

Tak ada obrolan yang mereka lakukan mungkin saja tidak ada topik yang harus mereka bahas.

Luhan memasuki kamarnya kemudian menghempaskan tubuhnya ke arah kasur berukuran king size yang empuk itu.

"Ayah, ibu, adik. Apa kalian baik-baik saja hm?" gumam Luhan tersenyum.

Tampaknya Luhan tengah merindukan keluarga kecilnya.

Tring...

Bunyi notification dari ponsel Luhan berbunyi.

Lamunannta terintrupsi oleh bunyi itu. Dengan malas Luhan menoleh pada ponselnya yang berada di atas nakas.

Karena penasaran Luhanpun mengambil ponsel itu dan mengecek siapa yang mengiriminya pesan.

                    WhastApp

08xxxxxxxxxx

Add back Lu. Aku Sehun :)

Luhan
Oke :)

Sehun
Hmm, kau sedang apa Lu?

Luhan
Nggak ngapa-ngapain Hun, lagi nyantai aja.

Sehun
Apa aku mengganggu waktumu?

Luhan
Tidak, santai saja :)

Sehun
Baiklah, hmm besok kau berangkat sekolah di antar atau naik bis atau mungkin naik taksi atau angkot atau ojeg atau beca atau apa gitu?

("Apa Sehun waras?"- bathin Luhan)

Luhan
Mungkin naik bis saja, memangnya kenapa Hun?


Sehun
Tidak, hanya menanyakan saja. Ya sudah ini sudah malam lebih baik kau istirahat. Selamat malam Lu. Mimpi indah :)

Luhan
Hm, selamat malam juga Hun. Mimpi indah juga :)

Setelah berbalas pesan dengan Sehun. Luhan mengernyitkan keningnya.

"Dia benar Sehunkan? Si wajah tembok itu?" monolog Luhan sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku rasa dia harus berobat ke rumah sakit, siapa tau kepalanya terbentur." monolog Luhan kembali kemudian menyimpan ponselnya ke atas nakas seperti sedia kala.

****

Sehun tersenyum hangat kala pesannya dibalas oleh Luhan. Ada rasa beda tersendiri yang Sehun rasakan.

Luhan seperti bayangan yang menghantui pikiran Sehun dan Luhan juga seperti hakim pengadilan yang membuat Sehun berdebar.

Mungkin jika ada pengadilan cinta di dunia ini, maka Luhanlah yang akan Sehun tuntut.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang