46. Detik terakhir.

452 25 0
                                    

📖Selamat membaca📖

Sehun tengah bersiap-siap untuk pergi ke Seoul. Sementara Luhan memandang Sehun dengan rasa hawatir.

Entah mengapa, firasatnya mengatakan hal buruk akan kepergian Sehun.

"Aku tidak akan lama sayang, hanya tiga hari. Kau baik-baiklah di sini, jangan jauh-jauh dari bibi Choi, paman Mingyu, Tao eonnie dan Yifan hyung, jika ada apa-apa hubungi aku segera." pesan Sehun duduk di samping Luhan.

"Aku mengerti Sehun tapi kenapa aku mempunyai firasat tidak enak akan kepergianmu, seolah kau akan pergi jauh dariku." jawab Luhan mengutarakan perasaan cemasnya.

Sehun menghelakan nafas, ia menangkup pipi Luhan.

"Itu hanya firasatmu saja, aku tidak akan pergi jauh. Mana mungkin aku akan meninggalkanmu, Ziyu dan baby disini," ujar Sehun menenangkan Luhan.

"Aku harap ini hanya perasaanku saja, baiklah jaga dirimu di sana. Jangan lupa makan dan jangan mencoba berpaling." ucap Luhan mengacungkan jari telunjuknya tanda peringatan.

Sehun terkekeh ia memeluk Luhan dengan erat.

"Mana mungkin aku bisa berpaling sedangkan di sini masih ada wanita yang mampu menutup hatiku untuk orang lain? Aku tidak akan semudah itu berpaling darimu sayang." jawab Sehun.

"Ya sudah kau boleh pergi." ijin Luhan dengan berat hati.

Sehun tahu, Luhan berat melepasnya pergi walaupun hanya sementara.

Sehunpun mendekatkan wajahnya lalu menempelkan bibirnya ke bibir Luhan.

Cup.

Bukan hanya sekedar mengecup melainkan berganti menjadi lumatan.

Sehun melumat bibir Luhan dengan lembut, matanya terbuka menatap mata Luhan yang terpejam.

Luhan membalas ciuman Sehun, ia membuka mulutnya agar Sehun dengan mudah mengabsen lidahnya.

Sehunpun melepas ciumannya dan menatap Luhan yang kesal karena ciumannya di sudahi.

"Kenapa di sudahi?" tanya Luhan mempoutkan bibirnya yang basah.

"Buka matamu saat berciuman, aku ingin kita saling tatap." ucap Sehun di angguki Luhan.

Luhanpun memposisikan tubuhnya dengan benar, ia mengalungkan kedua tangannya ke leher Sehun. Matanya terbuka dan bertemu tatap dengan mata Sehun.

Ketika Sehun hendak mendekatkan wajahnya ia di buat terkejut karena Luhan terlebih dahulu meraup bibirnya.

Luhan sangat agresif jika sedang berhubungan mungkin karena pengaruh hormon ibu hamil.

Luhan mencium bibir Sehun dengan cepat, melumat, menghisap dan menggigit kecil bibir sang suami.

Matanya tentu terbuka dan menatap mata Sehun.

Sehun yang tadi terkejut mulai merespon ciuman sang istri, ia menjulurkan lidahnya untuk masuk ke dalam mulut Luhan.

Luhan tak mau kalah, ia mempercepat ciumannya, tubuhnya mencondong ke depan dan membuat tubuh Sehun condong ke belakang.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang