27. Kencan pertama.

419 23 0
                                    

📖Selamat membaca📖


Namaku Oh sehun, kalian juga pasti sudah tahu. Hari ini aku merasa senang, karena Luhan menerima tawaranku untuk menghabiskan waktu di hari minggu bersama.

Saat ini aku tengah menunggu Luhan di mobilku yang aku parkirkan sedikit jauh dari mansionnya.

Kulihat Luhan keluar dari gerbang mansion dan berjalan menghampiri mobilku. Aku tersenyum saat melihat penampilan Luhan, sangat cantik walaupun hanya memakai polesan bedak tipis.

Blam...

Luhan menutup pintu mobilku saat ia sudah masuk kedalam. Aku terpana dengan kecantikan Luhan waktu itu.

Luhan menoleh padaku, ia mengernyitkan dahinya seperti kebingungan menatapku.

"Kenapa diam? Ayo jalan!" titahnya padaku, aku hanya terkekeh. Entah apa yang membuatku terkekeh.

"Kau sangat cantik Lu," ucapku sembari melajukan mobil dan pergi ke suatu tempat.

"Dari dulu aku selalu cantik, kenapa? Kau baru menyadarinya hmm?" jawab Luhan sangat percaya diri.

Aku hanya terkekeh dengan tingkahnya itu, uh rasanya aku ingin menerkam gadisku ini habis-habisan.

"Mungkin aku baru menyadarinya," jawabku diakhiri kekehan.

Luhan tampak menatapku namun aku menatap lurus kedepan karena sedang menyetir.

"Berarti sebelumnya aku terlihat jelek, begitu?" tanyanya dengan nada kesal.

Aku membuang nafasku secara kasar, benar kata Chanyeol. Woman always right dan sangat sensitif.

Kini aku mempercayai perkataannya, hahaha ternyata wanita itu seperti itu, dan itu unik menurutku.

"Kenapa kau tertawa heh? Apanya yang lucu?" Luhan tampak semakin kesal karena dari tadi aku tertawa kecil.

"Tidak Lu, ish kau ini sensitif sekali. Kenapa hmm?" jawabku sekaligus bertanya.

Ia tampak membuang nafasnya dengan kasar, kemudian ia meluruskan pandangannya kedepan.

"Entahlah, rasanya hari ini aku ingin memarahimu." jawab Luhan membuatku menggeleng.

Kenapa dia berbicara seperti itu? Apa aku berbuat salah? Ish kuterkam baru tahu rasa kau.

"Hmm terserahmu saja. Oh ya, kau mau kita kemana sekarang?" tanyaku pada Luhan.

"Eoh kenapa kau bertanya? Aku malas menentukan tempat, semangatku mendadak menurun." jawabnya kemudian mempoutkan bibirnya itu.

Aigoo. Rasanya aku ingin menggigit bibir merah muda itu.

"Baiklah kita ketaman saja, bagaimana?" tanyaku pada Luhan.

Jujur ini baru pertama aku mengajak wanita berkencan, sebelumnya aku dan Seulgi tidak pernah berkencan karena orang tuanya tidak mengijinkan kami keluar rumah.

Aku bingung harus mengajak Luhan kemana? Dan tamanlah yang melintas dipikiranku.

"Hmm tidak mau." jawab Luhan menggeleng.

Akupun menepikan mobilku ketepian, kemudian aku menatap Luhan.

"Terus kau mau kemana?" tanyaku serius.

"Aku ingin membeli buble tea saja," jawab Luhan dengan senyuman eye smile.

Selera Luhan sangat bagus, buble tea juga adalah minuman kesukaanku.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang