48. Bajingan!

398 25 0
                                    

📖Selamat membaca📖

"Apa mungkin ini ada kaitannya?" timpal Xiumin setelah mendengar perkataan Chen.

"Kita tidak akan tahu jika tidak mencari tahu, ayo kita cari!" seru Lay keluar dari mansion.

"Benar, ayo kita cari." ucap Suho menyusul Lay, semuanya mengangguk dan pergi menyusul Lay.

*****

Aku Xi luhan, istri dari Oh sehun dan pastinya kalian sudah mengetahui hal itu.

Saat ini aku tengah duduk di sofa ruang keluarga, memperhatikan Ziyu yang tengah bermain dengan paman Mingyu.

Meskipun ragaku disini tapi pikiranku mengacu pada Sehun, ini sudah satu hari Sehun tidak mengabariku.

Waktu itu pernah sekali Sehun menelepon tapi ponselku tidak aktif.

Kemana dia? Kemana suamiku? Sungguh aku menghawatirkannya, firasatku selalu berkata buruk akan Sehun.

"Luhan...,"

Sebuah panggilan mengintrupsi lamunanku, aku menoleh dan mendapati bibi Choi tengah duduk di sampingku.

"Ada apa bi?" tanyaku mencoba tetap tersenyum.

"Memikirkan Sehun?" alih-alih menjawab, bibi Choi malah bertanya kembali kepadaku.

Aku hanya mengangguk karena perkataan bibi ada benarnya.

"Dia pasti kembali, kau tenang saja." ucapnya mungkin mencoba menenangkanku tapi itu tidak membuatku tenang.

"Dari pada melamun, ayo ikut bibi ke dapur. Bibi perhatikan kau belum meminum susu ibu hamil. Ingat! Sehun berpesan agar kau tidak lalai menjaga kesehatanmu dan bayimu bukan?" ucap bibi Choi mengajakku.

"Baiklah, aku akan menurutimu bi." jawabku mengangguk.

Akupun mengikuti bibi yang berjalan ke arah dapur, perkataan bibi benar. Aku harus menjaga kesehatanku agar bayiku tetap Sehat, tapi aku bersedih sekarang.

Biasanya Sehun yang selalu berkata seperti itu, biasanya dia yang selalu menyiapkan susu ibu hamil untukku. Tapi kini dia tidak ada untuk sementara waktu.

Bagaimanapun juga aku harus berpikir positive, dan Sehun pasti kembali karena dia sudah berjanji padaku.

*****

Di sebuah ruangan gelap, hanya ada lampu temaram sebagai satu-satunya sarana pencahayaan.

Sehun mengerang merasakan pundaknya ada yang mencengkram, ia tidak bisa melihat orang itu.

Karena matanya ditutupi oleh kain hitam, kedua tangannya di borgolnya begitupun kakinya.

Lebih tepatnya Sehun tengah di pasung.

"Sakit?" tanya orang yang mencengkram Sehun dengan nada mengejek.

Orang itupun membuka penutup mata Sehun, mata Sehun menyipit mencoba menetralkan kontras cahaya lampu kecil yang menyorot pada iris matanya.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang