34. Call me daddy, baby😘

800 22 0
                                    

🔞🔞🔞🔞 anak di bawah umur no baca. Chapter ini mendandung NC yang tak terduga. Kalau ngeyel baca, dosa di tanggung sendiri. Jangan bagi bagi dosa sama author ya, pokoknya ingat jangan baca kalau nggak kuat.

#area21+

📖Selamat membaca📖

Hari ini adalah hari yang membingungkan untuk Luhan, antara Cinta dan dendam. Ia harus memilih salah satunya.

Ia harus memilih cintanya pada Sehun yang sudah semakin tumbuh. Ataukah memilih dendam yang ia simpan pada Sehun sejak dulu atas kematian orang tuanya.

Cinta dan dendam saling bersaing di hati maupun pikiran Luhan, dan saat ini Luhan sudah memilih. Ia memilih balas dendam dari pada cintanya.

Saat ini Luhan dan Sehun tengah berada di caffe Lotto.

Sudah lima belas menit mereka berdiam diri semenjak bertemu disana.

Sehun bingung, kenapa Luhan mengajaknya bertemu hanya untuk berdiam diri saja, dan waktu juga menunjukan pukul setengah sembilan malam.

Sehun mengetuk pelan jari telunjuknya pada meja, ia menatap Luhan lekat yang tengah bergelut dengan hati dan pikirannya.

"Sudah lima belas menit kau berdiam seperti ini, ada apa sebenarnya?" tanya Sehun membuka pembicaraan.

Luhan menghelakan nafas kemudian tangannya memegang tangan Sehun yang berada di atas meja.

"Apa kau mencintaiku?" itu kalimat pertama yang Luhan ucapkan.

Sehun mengernyit bingung, kenapa gadisnya bertanya seperti itu seolah dia meragukan cintanya.

"Tentu saja aku sangat mencintaimu, kenapa? Apa kau meragukan cintaku, sayang?" jawab Sehun diakhiri pertanyaan.

"Kalau begitu, maukah kau menuruti keinginanku saat ini?" tanya Luhan serius.

Sehun tertawa kecil mendengar permintaan Luhan.

"Aku kekasihmu Luhan, apapun yang kau minta aku akan berusaha membuat permintaanmu itu terwujud, sekalipun kau meminta dunia ini padaku." jawab Sehun tersenyum simpul.

"Baiklah, kalau begitu aku memintamu sekarang untuk pergi denganku. Bisakah?" pinta Luhan benar-benar serius.

"Tentu saja, memangnya mau pergi kemana?" tanya Sehun penasaran.

"Itu rahasia, yang penting kau mau. Ayo ikut denganku." tanpa rasa curiga, Sehun mengikuti keinginan Luhan setelah membayar pesanannya bersama Luhan di caffe Lotto.

*****

Luhan mengeratkan pelukannya pada pinggang Sehun kala mereka tengan berboncengan menggunakan motor Sport kesayangan Sehun.

Sehun tidak tau kemana Luhan ingin pergi, yang jelas ia menuruti petunjuk jalan yang Luhan tunjukan.

Luhan menyuruh Sehun berhenti di sebuah basemant apartemen.

Kemudian Luhan turun dari motor Sehun.

"Sayang, apartemen siapa ini?" tanya Sehun sembari menyisir rambutnya dengan jari tangan.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang