31. Oh ziyu.

389 20 0
                                    

📖Selamat membaca📖

Sehun menggendong Ziyu yang sudah bangun ke taman belakang sekolah, tak lupa Luhan menemaninya.

Sengaja Sehun tidak membawa Ziyu kekantin karena ia tau resikonya, pasti ia dan Ziyu akan menjadi pusat perhatian.

Sebelum ke taman belakang, Luhan terlebih dahulu membeli jajanan ringan untuk dirinya, Sehun dan Ziyu.

Soal pesanan Sehun pada Kai dan Chanyeol itu tidak ada. Karena dua kutu beras itu tidak kembali ke kelas.

Sehun duduk di kursi panjang berwarna putih di taman.

Taman belakang sekolah ini sangat sepi karena memang sudah tidak digunakan.

"Ziyu mau permen atau keripik kentang?" tanya Luhan sembari mengangkat dua makanan ringan.

Ziyu tersenyum kemudian membawa permen yang ada ditangan kanan Luhan.

"Bilang apa sama bunda?" tanya Sehun pada Ziyu.

"Terima kathih bundanya Zi." ucap Ziyu gemas.

Luhan mencawel dagu Zi dengan gemas.

"Sama-sama anak tampan." jawab Luhan gembira.

Ya, dia adalah pecinta anak-anak. Luhan sangat menyukai anak-anak, naluri keibuannya akan muncul bila ia bertemu dengan anak kecil.

"Namanya hanya Ziyu saja Sehun?" tanya Luhan menatap Sehun yang tengah menatap Ziyu.

"Tentu tidak. Dia anakku dan aku memberinya margaku sendiri. Jadi namanya adalah Oh ziyu halbert." jawab Sehun dengan bangga.

Luhan mengangguk mengerti, kemudian ia memakan camilan ringan yang ia beli dari kantin.

"Lu, aku nyaman seperti ini. Aku seperti seorang ayah sungguhan. Aku seperti sudah berkeluarga dan aku seperti melihat masa depanku bersamamu." ucap Sehun lembut.

"Jangan terlalu berharap lebih Sehun, kerena harapan manusia itu terkadang tidak sesuai dengan takdir." ucap Luhan tak kalah lembut.

Ini yang Sehun sukai dari Luhan, selain cantik dan baik. Luhan juga bijak.

"Ya, semoga saja kita bisa seperti ini selamanya." ujar Sehun dengan senyuman simpulnya.

Semoga saja Sehun, semoga takdirmu baik- bathin Luhan.

"Ayah, kapan kita pulang?" tanya Ziyu mengintrupsi percakapan Sehun dan Luhan.

Sehun melirik jam tangannya, ia menghelakan nafas karena jam sekolah masih lama untuk pulang.

"Masih lama sayang, sabar ya. Nanti juga kita pulang." jawab Sehun mengusap surai rambut Ziyu.

Luhan yang menyaksikan itu tertegun kagum, seorang Sehun yang ditakuti dikalangan mafia bisa sesayang itu pada Ziyu yang baru saja ia kenal.

Ternyata dibalik wajah temboknya, dibalik sikap angkuhnya Sehun adalah orang yang penyayang dan menyenangkan.

Apa aku mulai menyukainya?- bathin Luhan.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang