33. Menikahlah dengan Luhan.

478 22 0
                                    

📖Selamat membaca📖

Before the scene...

"Woah bunda!" seru Ziyu lalu memeluk Luhan dengan sangat erat.

Luhan terkekeh kemudian membawa Ziyu kegendongannya, lalu Luhan duduk di samping Sehun.

******

"Kau belum menjawab sapaanku tadi," ucap Sehun menatap Luhan, lalu Sehun menyelipkan rambut Luhan yang terterpa angin sore ke telinga Luhan.

"Aku lupa, selamat sore juga Sehun." jawab Luhan dengan senyuman hangatnya.

Deg.

Hati Sehun merasakan getaran hebat, ini sering terjadi ketika ia bersama Luhan atau melihat gadis itu tersenyum manis.

Sumpah demi apapun, Sehun sangat bahagia saat bersama Luhan seolah ia hidup hanya untuk Luhan dan pikirannya selalu pada Luhan.

"Kau sangat cantik, setiap haripun kau sangat cantik." puji Sehun mengelus pipi Luhan dengan ibu jarinya.

Luhan merona, ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan saat Sehun memperlakukannya seperti itu, yang jelas Luhan sangat nyaman.

Ia akan merasa nyaman dan aman saat bersama Sehun, walau pikirannya menentang itu dan mengatakan bahwa Sehun adalah pembunuh, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hati terdalam Luhan mengatakan hal beda dengan pikirannya.

Terkadang hati dan pikiran akan bersaing dalam suatu hal, terutama cinta dan benci.

Sebuah tangan mungil menepis tangan Sehun, siapa lagi kalau bukan Ziyu? Anak itu tampak kesal pada Sehun.

"Ada apa?" tanya Sehun menatap Ziyu.

Ziyu mencebikkan pipinya dan menatap Sehun dengan tajam.

"Ayah jahat! Lihat, wajah bunda merah karena di sentuh ayah." kesal Ziyu dengan sinis.

Anak yang polos, pikir Sehun.

Luhan menundukan wajahnya, ia merasa malu ketika terciduk oleh Ziyu bahwa wajahnya tengah merona.

"Kau merona Lu, Ziyu memarahiku karena aku membuatmu tersipu." ucap Sehun diakhiri kekehan.

"Bunda tidak apa-apa?" tanya Ziyu menatap wajah Luhan.

Luhan hanya menggeleng dan tersenyum pada Ziyu.

Anak itu mendekatkan wajahnya pada Luhan.

Cup.

Ziyu mengecup pipi Luhan.

"Itu obat agar wajah bunda tidak merah lagi," ucap Ziyu polos.

Luhan tersenyum kemudian menatap Sehun yang tengah memasang wajah cemberutnya.

"Kau kenapa?" tanya Luhan bingung.

"Ayah, jangan memathang wajah theperti itu. Wajah ayah themakin jelek jika cemberut." ejek Ziyu semakin membuat Sehun kesal.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang