26. First kiss (?)

472 23 0
                                    

📖Selamat membaca📖

Minggu, 06:00

Kim menatap putrinya yang terlelap damai di pagi ini.

"Kenapa Kei bisa ada di sini?" tanya Kim pada Luhan yang berdiri di belakangnya.

"Entahlah paman," jawab Luhan mengedikan bahunya.

"Kau membuatku bingung Kei, dasar anak nakal." ujar Kim kemudian keluar dari kamar Kei.

Luhan menatap Kei.

"Maafkan aku Kei, tapi aku harus melakukan ini demi misiku." lirih Luhan kemudian keluar dari kamar Kei.

*****

🔞🔞🔞🔞🔞

Hari ini hari minggu, rencananya Luhan ingin menghabiskan waktu liburnya dengan beristirahat saja, tidak ada rencana untuknya pergi berlibur.

Luhan merebahkan tubuhnya di kasur bermotif animasi hello kitty kesukaannya.

Ia memejamkan matanya guna melepas lelah yang ia tahan dari malam.

Pagi di hari minggu biasanya orang-orang akan pergi berolah raga kecil mengelilingi komplek, namun Luhan malas melakukannya.

Luhan merasakan sebuah tangan menyentuh matanya yang tengah terlelap.

Dengan malas ia membuka matanya itu dengan perlahan.

Luhan membelalakan matanya kala ia menangkap sosok Sehun sudah berbaring di samping Luhan dan menatap Luhan dengan senyuman.

"Bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Luhan pada Sehun.

"Tadi aku memanjat pagar dan masuk kamarmu lewat jendela." jawab Sehun jujur.

Luhan memicingkan matanya ke arah Sehun, kemudian ia mencubit perut Sehun lalu ia memutarkan cubitannya agar Sehun merasakan sakit.

Sehun memejamkan matanya dan mengetatkan giginya guna menahan sakitnya cubitan Luhan.

"Masih mau melakukan itu lagi hmm? Kau seperti maling saja." ujar Luhan tanpa melepaskan cubitannya.

"A-ampun Lu, nghhh..., lepaskan cubitanmu." ucap Sehun menahan sakit.

Luhanpun melepaskan cubitannya dan menatap Sehun yang merintih sakit.

Cih, dicubit saja kau kesakitan. Bagaimana kalau aku membunuhmu Sehun? Sakitnya cubitanku hanya bagian kecil dari sakit yang keluargaku rasakan ketika kau dan para saudaramu membunuh keluargaku- bathin Luhan menatap Sehun dengan tatapan tajam.

"Kau itu laki-laki, kenapa di cubit saja sakit?" tanya Luhan meremehkan.

Sehun menggaruk tekuknya yang tidak gatal, kemudian ia menyengir menampilkan deretan giginya yang putih dan bersih.

"Tadi aku hanya berpura-pura sakit saja," jawab Sehun berbohong.

"Oh ya? Mau lagi?" tanya Luhan dengan tatapan tajamnya.

The Handsome Mafia (Hunhan-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang