Tenanglah, wahai hatiku
Mungkin malammu kelam penuh dengan kabut dingin yang menyelimuti
Dinginnya menusuk tulang dan tak terperi
Pagimu kan cerah laksana permata yang berkilauan menerangi semestaTenanglah, wahai jiwaku
Taufan mungkin memporak porandakan tepian pulau kedamaianmu
Hancur luluh lantak seketika
Ombakmu akan menghapus segala keterpurukan yang adaTenanglah, wahai cintaku
Tenanglah
Alammu memang tak sedalam kedalaman semesta
Namun jernihnya air yang kau curahkan saat oase dalam gurun kenistaanmu kian tampak indah
Apalah daya aku hanya musafir yang mencari ketenangan dalam hidupTenanglah, karena esok kesuramanmu kan terbayar oleh jiwa-jiwa nan cemerlang
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Poesie[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...