Gadis Kecil di Stasiun Jatinegara

91 3 0
                                    

Aku akan bercerita,
tentang gadis kecil yang kulihat di Stasiun Jatinegara kala itu.
Wajahnya yang tak berdosa tampak kelelahan.
Sedang ibu-ibu yang menguasai seluruh tempat, duduk dengan egois dan tampak acuh.
Ada kala ia ingin sekali sekadar menyeimbangkan diri.
Tumitnya tampak semakin terbakar.
"Aku harus bahagia. Ini liburanku, dan kakak ada di sampingku."

Dinginnya AC Commuter Line tampaknya tidak membuat kepalanya mendingin.
Rasa panas di kepalanya semakin menggerogoti.
Bibirnya laksana kapur barus.
Air mukanya laksana awan sirus.
Entah jiwanya masih ada di sana atau tidak.

Langkahnya semakin goyah ketika sampai di stasiun ini.
"Aku harus semangat. Ini liburanku, dan kakak rela menemaniku."
Jejak langkahnya tumbang tepat di depanku, di bawah kakiku.
Aku yang sedang asyik mengunyah snack Sponge cokelat kesukaanku, terperanjat kaget.
Ia jatuh tak berdaya, namun tatap matanya tetap lurus dan sedikit berkedip.
Malang sekali ia.
Ia harus tetap bahagia karena ini liburannya.
Namun tampaknya tubuhnya sama sekali tak cukup kuat menyokong massa manusia
yang tumpah ruah saat liburan akhir tahun.
Namun ia harus tetap semangat.

Karena, ini liburannya.

Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang