Sepiku mungkin tak berujung
Sepiku mungkin dalam keramaian
Sepiku ada dalam keheninganmu
Dan bila saja sepiku tak lagi sembilu
Mega mungkin takkan membekuSepiku adalah tawamu
Setiap senangmu adalah senduku
Takkan bisa lagi aku berpaling dari warnamu
Warnamu yang menyentuh kedalaman
Alam sepikuSepiku kian memilu
Tiap hari ciptakan rindu
Sesuatu yang pilu tak dapat dibendung
Sepiku nan senandu
Walau mungkin aku harus menunggu
Hujan tangis takkan dieluSepiku mungkin bebanmu
Muatan yang tak pernah kau tahu
Aku adalah sepimu
Coba tanya pada langit tempat mengadu
Siapa sepi dalam kesepianku
Coba tanya pada daun yang berguguran di kala semi
Musim yang takkan memanggilmu kembali
Aku adalah heningmu
Aku kian tak sabar lagi
Sepiku kan menghancurkan nadi
Siapakah cinta sejati?Sepiku adalah cintaku
Sepiku haus, sepiku mati
Berapa lama lagi ku harus menunggu
Sepi menghilang berganti lagu
Lagu cintaku
Sepiku tak ada yang mengisi
Hampir habis nyawaku menelan sepiMungkin saat hujan berganti badai
Saat semi berubah kelabu
Tapi takkan ada pula yang merayu
Kau adalah jiwaku
Seberapa besar kau tak mengaku?
Tuhan aku sepi
Tanpa ada cahaya yang menemani
Kaulah kesunyiankuBest regards,
KHARISMA RAHMAH DEWI
Entah tanggal berapa puisi ini dibuat. Sudah lama bercokol di laptop seorang wibu jadi-jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Poesia[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...