Sisi yang tak pernah kau lihat
Jalan yang tak pernah kautempuh
Pernah kau tahu apa itu meragu
Seperti laut tanpa selat
Apa itu hujan
Apa itu dedaunan
Apa itu riak air keheningan sungai
Takkan ada yang kan merayu
Semua yang kau tahuSisi yang pernah kau lihat
Lumbung yang pernah kausinggah
Tak pernah kau tahu apa itu merindu
Warna-warna yang ada dalam dirimu
Mungkin itu sang perayuAku hidup di tengah badai dan pelangi
Terombang ambing kian kemari
Melontarkan senyuman sang mentari
Sekaligus membawa maut menantiAku hidup di antara muara dan api
Menanti sendiri penolong sejati
Tak peduli berapapun aku menangisi
Mungkin bara api kan menghabisiAku hidup diantara hidup dan mati
Tak segan tuk mematri hati
Kapanpun aku menggores belati di nadi
Tetapkan pasti kunafas tak hentiAku hidup diantara dua dimensi
Bukanku tak ada melainkan tak berarti
Berjalan bercongkak pun mungkin tak peduli
Dimensi yang kurindu, dimensi yang ragu
Berpaling pun aku tua merajukDua dimensi
Yang kuingin namun kubenci
Ia datang tak kutemui, namun kian menyakiti
Baik kumati dari menelan duri
Pun hidup dalam sengsara sejatiBest regards,
KHARISMA RAHMAH DEWI
Hidup dalam dua dimensi yang berbeda, dan kau tak tahu mana yang nyata dan mana yang fana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Poesía[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...