Akulah Aral

348 9 4
                                    

Jika kau meminta hujan
Aku akan menjadi badai
Jika kau meminta hangatnya mentari
Panasku kan membakar
Jika kaumerindukan bulan
Gerhanaku kan menaungi
Jika kauingin melodi
Maka mars kematianku akan senantiasa mengiringi

Hadirku mungkin menjadi aral dalam tapak tilas hidupmu
Karena ku lahir tuk jadi secawan tuba nan membiru
Agar kelak saat dahagamu merongrong
Pun kaureguk diriku, terbawalah damaimu bersamaku

Akulah aral, yang setiap kehadirannya selalu kau hindari
Biar kau lari, biar kausadari
Sampai kau menyendiri, aku kan tetap berdiri
Halangi tiap jalan dan menebar seruni berduri

Akulah aral, akulah awan kegelapan
Kau tak suka aku, kan kutelan dengan darah yang busuk
Aroma yang bahkan tak bisa kau lupakan meski telah kau basuh dengan minyak kasturi
Busuk itu hadir di celah tengkukmu sendiri
Karena akulah kematian
Bagi sukmamu

|
|
|
|
Best regards,
Kharisma Rahmah Dewi

Jumat, 18 Mei 2018
Saat sisi terkelam dan terkejam saya tampaknya benar-benar menyeruak ke permukaan.

Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang