Tuhan, katakan padanya bahwa aku rindu
Rindu bersenda gurau dengannya
Rindu menatap matanya yang seindah marmer Persia
Rindu gelak tawanya yang memecah kesunyian relung hati
Rindu suaranya yang indah, yang dapat memenuhi seluruh langitku saat aku melangkah
Rindu aroma tubuhnya yang terlanjur merasuk sukma diri ini
Rindu senyumannya, yang lebih memabukkan dari minuman anggur terbaik
Rindu berjalan beriringan dengannya
Rindu makan siang dengannya
Rindu mendengarkan lagu bersamanya
Rindu bersamanya di kala hujan
Rindu bersamanya di kala suram
Rindu ketulusannya, rindu sapa darinya
Rindu berdebat dengannya
Rindu beradu argumen dengannya
Rindu ocehan dirinya tentang kecerobohanku
Rindu ulasan darinya tentang kebodohanku
Rindu menyanyikan lagu cinta dengannya
Rindu menari dengannya layaknya tak ada satupun orang yang melihat
Rindu bermimpi merajut asa bersamanya
Terjun di antara lautan fantasiYa Tuhan, aku rindu
Rindu membunuh waktu dengannya
Kala pagi maupun malam
Rindu tatapannya yang menyentuh relung jiwa
Rindu kesialan-kesialan kecil yang sama persis sepertinyaYa Tuhan, aku rindu padanya
Tolong sampaikan rinduku ini pada hujan pertengahan Oktober!
Saat perasaan rindu ini begitu membuncah, tak ada yang bisa kulakukan selain membuat bait-bait tentangmu.
Serang-Tangerang, 19-21 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Poetry[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...