Semalam aku mengingat tentang suatu kisah
yang lama tak kuhayati lagi.
Adalah kisah tentang gadis yang memimpikan
hujan dalam hidupnya.
Seumur hidupnya ia merasa kering dan gersang.
Ia tahu air, tapi tak kenal hujan.
Ia tahu danau, tapi tak kenal rintik.
Sesekali ia memastikan kembali pada ibunya,
apakah hujan benarlah ada,
atau sekadar lelucon belaka.Lalu suatu ketika, ia tengah terduduk di bawah
gersang yang nestapa.
Terkejut ia pada sesuatu yang muncul dalam hadapnya.
Sosok penuh lumut dan jejaring di tubuhnya.
Ia memulai kata pada sang gadis,
"Aku tahu kau menginginkan hujan"Gadis itu bersembah lutut pada sosok lumut tersebut.
"Aku ingin hujan. Desaku kering. Aku seperti anak tanpa harapan hidup."
"Aku ingin hujan. Aku ingin menari di dalamnya."
"Aku ingin hujan. Aku ingin melihat bunga-bungaku tumbuh di pekarangan."Sosok lumut itu mengabulkan keinginan gadis tersebut dengan satu syarat.
Bahwa ia takkan menemui kemarau lagi.Hujan pun datang esok paginya.
Kebahagiaan bukan hanya milik gadis tersebut,
para petani pun ikut merayakannya.
Mereka mulai menari di bawah hujan.
Mencoba untuk merengkuh dan mencium hujan itu sendiri.
Namun hujan tak kunjung henti.
Air tak kunjung berhenti mengalir.
Tibalah perayaan berubah jadi kemalangan.Sampai desa tersebut berubah
menjadi telaga nun luas.Aku rindu kemarau -- isak gadis itu mengapung di antara batang pohon kelapa
yang terendam.Plis ini puisi apa dongeng sih😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Puisi[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...