Mungkin benar saja perasaanku kala itu. Kau bukanlah yang terbaik untukku. Ketiadaanku dalam lembaran hidupmu sama sekali tak mengusik ketenangan batinmu. Baik kusudahi saja permainan semesta yang mengaduk-aduk rasa dalam ulu hati. Jika kau ingin bersua lagi dengan ragaku, temui saja aku di penghujung jalan kematian di hadapanmu.
Maaf ya, guys. Udah jarang update. Selain udah jarang dapet inspirasi, saya juga lumayan sibuk kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]
Puisi[Sebelumnya ANAFORA] Anafora adalah jenis majas di mana pengulangan bunyi, kata atau struktur sintaksis kalimat untuk memperoleh efek-efek tertentu yang terdapat pada awal kalimat, berfungsi sebagai penegasan. Buku ini hanya sekadar kumpulan puisi y...