Lilin Kelam

630 11 2
                                    

Saat dua jalan telah tertutup
Kemana ku harus melangkah?
Begitu terjalnya bebatuan hidup
Seakan mengoyak jiwa dan raga ini
Ingin kulukiskan sebuah cerita
Yang tak terbaca oleh sesiapapun
Apapun kepedihan dan kebuasan alam batin ini
Telah merampas sedikit cahaya dalam hati
Tak kubiarkan begitu saja terenggut oleh kenistaan

Hanya lilin yang kupunya dalam hariku
Cahaya temaram yang tereguk oleh kegelapan malam
Telaga harapan mungkin tak surut atau kering
Air mata ini takkan bisa membuat telaga itu berguna
Ooh... biarlah kupakai jubah kelam ini sesaat
Walau dingin merasuk sukma
Biar surya terang nan hangat
Menghapus segala kerisauan dan gundah

|
|
|

Jujur aja, ini puisi pertama yang aku tulis pas kelas 2 SMP. Waktu itu habis baca novel Qais dan Laila boleh minjem dari perpus sekolah, terus entah kenapa pengen banget bikin puisi seindah di novel itu^^

Musafir: Kumpulan Puisi dan Prosa [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang