"Kuy" - kataku seraya memasuki mobil milik Lucy
Ralat
Maksudku mobil milik om Diga
"OM DIGANTARA YANG PALING GANTENG TAPI MASIH GANTENGAN PAPA ARI!!" - teriakku yang bisa2 membuat telinga Lucy, Cinta bahkan om Diga pecah dan tak akan bisa berfungsi lagi
"Aisshh hai Salsa cantik tapi masih cantikan mama nya" - kata om Diga membalas perkataanku
"Ish aku bilangin tante Jenny loh om"
"Hehehe bejanda Sa"
"Ih papa, bercanda bukan bejanda -_-" - kata Lucy mengoreksi
"Iyaiyaa heheh"
Akhirnya setelah perdebatan kecil itu, om Diga menjalankan mobilnya membelah kota Jakarta menuju sekolah kami
"Om kok tumben hari ini nganterin kesekolah?" - tanyaku
"Iya om cuti sehari, soalnya lagi pengen dimanjah sama tante Jenny"
"Papa geli ih" - kata Lucy
"Hahahah cieee"
"Inget umur om udah tua juga -_-" - Cinta yang akhirnya angkat bicara setelah dari tadi diam
Jangan lupakan kalo Cinta mewariskan sifat mamanya, tante Velly. Judes
"Yee Cinta gini2 om awet muda, walaupun umur udah berkepala tiga tapi tampang masih 17 tahun😏"
"Iyain om biar cepet"
Setelah sampai didepan sekolah kami bertiga pun turun dari mobil, gak lupa untuk bersalaman dengan om Diga
"Belajar yang bener ya anak2"
Kami pun hanya mengangguk dan mengangkat jempol tanda mengiyakan
"Oh iya Salsa!!" - panggilnya dari dalam mobil
"Kenapa om?"
"Suruh papa kamu muncul di grup, seenggaknya baca gitu"
"Ohh iya nanti aku suruh om"
"Yaudah sana masuk"
Aku pun masuk menyusul kedua temanku dan belajar seperti biasanya
Kriiing!!
"Kantin Sa" - Cinta
"Bentar dikit lagi selese"
"Kuy""Kuuuyyy ikut gua dulu baru kekantin" - ini Riza/?
Ketika aku sudah sampai didepan pintu kelas, tiba2 saja cowo sakit jiwa itu menarikku menjauh dari Cinta dan Lucy, entah mau dibawa kemana :")
"E-eehh apaan sih!? Lepas gak"
"Kaga bakal. Ikut dulu"
Dia membawaku kebelakang sekolah, tempat yang jarang sekali dikunjungi pelajar sekolahku
"Ngapain sih!?" - tanyaku sarkas
"Kemaren lu belom kasih tau nama lu"
"Penting banget apa sih -_-"
"Penting lah, kalo gua ditegor sama BK gara2 baju gua robek kan gua bisa tuntut lu"
"Heh apa apaan maen tuntut2 aja!!"
"Makanya nama lu dulu"
"Ga!"
"Nama!!"
"Ga!!"
"Batu anj"
"Language bego"
"Mirror dongo"
Yaya seperti itulah perdebatanku dengan cowo sakit jiwa ini. Dia anak baru tetapi sudah bikin masalah saja denganku
Dia diam tampak berpikir sebentar lalu aku bisa melihat sebuah lampu muncul diatas kepalanya
Dan sekali lagi aku melihat dia menunjukkan senyuman liciknya
Mau apa dia/?
"Heh sori2 aja nih ye, gara2 lu batu jadi gua terpaksa ngelakuin ini"
"Ma-mau ngapain lu!?"
"Ada keuntungannya juga lu punya rambut panjang kaya gini" - dia mengangkat rambutku yang ku gerai ke samping kanan, tepat nametag ku berada
"Eeeeehhh!!!"
"Aahh dapet. SALSA RAKASI.R"
"Ih lepas!" - aku langsung menangkis tangannya yang mengangkat rambutku tadi
"SAKIT JIWA LO!"
Akupun langsung pergi meninggalkan cowo gila itu sendiri di belakang sekolah. Huh hari ini adalah hari sialku yang kedua setelah kemarin
"Eh lu kemana aja njir ama si Riza?" - Cinta yang langsung memberiku sebuah pertanyaan ketika aku baru sampai dikantin
"Gwa diculik lu bedua gada gerakannya sama sekali nyebelin banget"
"Yeuu lebay lu. Palingan dia nanya nama lu kek kemaren"
"Yaudah udah tau gausah nanya"
"Mampus lu Cin, ngambek kan" - Lucy
"Ntar juga balik lagi"
Setelah menyelesaikan acara makan siang kami dikantin, kami pun kembali ke kelas dan memulai pelajaran sampai jam terakhir berbunyi
"Ayo Sa jan lama2 gua pen cabut padus mager banget njir" - Cinta
"Cabut mulu lu asu, kita udah gak padus dari kemaren" - Lucy
"Mager elah Luc pen boboan dirumah gua"
"Ayoklah gwa juga mager" - kataku yang berjalan duluan ke luar kelas
Ketika kami sedang berjalan melewati lapangan tiba2 saja ada yang memanggilku dari arah belakang
"SALSA!"
aku menengok dan mendapati dia, Riza cowo sakit jiwa itu sedang berlari kearahku
"Kenapa?" - tanyaku cuek secuek2nya
"Elah jutek banget cewe"
"Kenapa sih?? Gwa mau balik nih gausah lama2"
"Balik bareng gua aja, mumpung gua lagi baik nih"
"Idih ogah banget. Haram rasany kalo ampe balik bareng lu"
"Yeee. Eh temen lu bedua nih ngapa shombong amat heran" - katanya ke kedua temanku. Cinta dan Lucy
"Tanya aja ama orangnya langsung dah" - Cinta
"Eh guys gua udah dijemput sama kakek gua nih duluan ya" - kata Lucy seraya beranjak meninggalkan kami bertiga untuk menyusul kakek Idoy :')
"Tiati Luc" - Cinta
"Udah lah Sa lu balik bareng dia aja, lagian gua udah ada janji sama mama mau ke salon"
"Iihh Cin kenapa baru bilang, kan gwa bisa minta jemput papa"
"Mama gua juga baru chat gua barusan"
"Nah kan daripada lu balik sendiri kek bocah ilang mending gua anter, tawaran gua masih berlaku nih"
"Okelah kalo gitu kawan2ku gua duluan ya buayyy" - kata Cinta sambil lari terbirit2
"CINTA!!"
"ishh""Kuy" - kata Riza seraya menarik tanganku menuju keparkiran
"Gwa belom bilang setuju"
"Ga perlu persetujuan lu gua"
"Riza!!"
"Akhh"Brag!
"Loh loh Salsa eh Sa bangun"
"Anjir tiba2 pingsan gimana nih?"
"WOEEE ORANG2 TOLONG EHH"Salsa yang tiba2 pingsan langsung dibawa kerumah sakit setelah walikelasnya menelpon orangtuanya
Next >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay ✔
Novela Juvenil[Sequel of Stuck] Seonggok cerita yang menceritakan tentang kehidupan Salsa Rakasi Rindrawan yang penuh dengan teka teki di masa depan #45 in tenfiction [30.4.2019] #44 in tenfiction [20.5.2019] #40 in tenfiction [15.6.2019] #30 in tenfiction [20.6...