"SALSA.. ASA.. BANGUN UDAH PAGI NANTI KALIAN TERLAMBAT!!!" - teriak mama dari lantai satu
"Sa bangun2 udah pagi nih" - kataku dengan nyawa yang belum terkumpul
"Engghh.. lu aja lah kan lu yang sekolah gua sih enggak" - kata Asa yang malah merapatkan selimut ke tubuhnya
"Dih ya tetep bangun juga lah lu, kan mau nyari sekolah sama papa"
"Ck. Yaudah iyaiya nih bangun"
"Yaudah gwa mandi duluan ya Sa"
"Hmm"
"Eh Sa tau gak?? Gwa seneng banget tau, sekarang setiap bangun tidur ada lu disamping gwaaa ulululu" - kataku seraya memeluk Asa antusias
"Alay lu ah buru sana mandi -_-" - usir Asa
"Iyaiya elah"
Setelah kurang lebih 45 menit kita berdua prepare dikamar akhirnya kita turun kebawah untuk menyusul mama dan papa sarapan bersama
Ya. Pertama kalinya kita sarapan bersama.. kita ber 4 :)
"Hai sayang.. gimana tidurnya nyenyak?" - tanya papa kepadaku
"Nyenyak banget pa" - kataku semangat 45
"Hmm kamu tidur dimana aja juga di bilang nyenyak"
"Ishh papa"
"Hahaha"
"Pa Asa gak ditanyain??" - tanyaku kepada papa yang masih dengan tawanya
"Ah iya.. Asa gimana tidurnya?? Nyenyak??"
"Iya pa"
"Syukur lah. Yaudah cepet dimakan nanti Salsa terlambat sekolah terus Asa terlambat cari sekolah barunya"
Aku dan Asa pun merapikan posisi kita dan mulai menyendok nasi goreng yang dibuat spesial oleh mama, lalu mulai memakannya
"Ri kamu udah kasih tau grup hari ini mau ketemuan?" - tanya mama
"Oh iya.. nanti ajalah setelah Asa dapet sekolah barunya aku kasih tau. Trus baru aku jemput kamu nanti"
"Emang gak jauh Ri bolak balik gitu jemput aku kerumah?"
"Engga ko tenang aja :)"
"Yaudah kalo gitu"
"Ekhem2 kayanya mama sama papa udah mulai mesra nih hahaha" - ledekku
"Apa sih kamu" - elak mama yang terlihat seperti malu2 didepan papa, aku dan Asa
Oh iya, meskipun Asa selama ini tinggal jauh dariku, tapi tidak menutup kemungkinan kalau Asa tidak tau tentang tante Sasha
Dia tau semua tentang tante Sasha, tentang papa yang masih mencintai tante Sasha sampe sekarang, tentang alasan kenapa Asa dan aku tidak tinggal bersama selama ini, juga tentang papa yang sampai sekarang belum mencintai mama seutuhnya :')
Tapi Asa bukanlah orang yang pendendam, dia memaklumi itu semua. Yah Asa lebih dominan dengan sifat mama dimana dia lebih menerima dan mengikhlaskan apa adanya yang sedang terjadi
Setelah acara sarapan bersama pagi ini, kami bertiga pun akhirnya berangkat untuk urusan masing2
"Ma kita jalan dulu ya" - kataku
"Iya yang bener sekolahnya"
"Mah Asa berangkat ya" - kata Asa
"Semoga cepet dapet sekolahnya ya sayang"
"Iya mah"
"Na aku jalan dulu anter anak2 ya.. nanti aku kabarin lagi" - kata papa
"Iya Ri" - lalu mama menyalami tangan papa
Sepertinya papa sudah mulai bisa menerima mama sebagai istrinya, karena semenjak kejadian Asa sakit, papa jadi lebih dekat sama mama, dia jadi gak irit ngomong lagi kaya dulu
Semoga papa sama mama bisa seharmonis hubungan tante Velly dan om Radit :)
"Aku masuk dulu ya pa. Dah Asaa" - kataku seraya menyalami tangan papa lalu keluar dari dalam mobil
"Dah" - jawab Asa
Setelah papa menjalankan mobilnya lagi, aku beranjak untuk masuk kekelas dan menjalani upacara pagi ini
*Asa pov*
Suasana dimobil kali ini benar2 canggung. Entah itu perasaan aku saja atau memang begini nyatanya
Aku juga melihat gerak gerik papa sepertinya gelisah, apa dia juga merasa canggung sepertiku?/
"Sa / pa" - kata kita bersamaan
"Eh papa dulu deh"
"Eh engga2, kamu dulu kenapa?"
"Itu cuma mau bilang kalo bisa jarak antara sekolahku sama Salsa jangan terlalu deket pa soalnya takut temen2nya dia gak sengaja liat aku nanti disangka Salsa lagi"
"Hemm gitu yaudah nanti kita cari di daerah jakarta pusat ya"
"Iya. Tadi papa mau ngomong apa?"
"Oh engga, papa cuma mau minta maaf aja sama kamu"
"Buat...?"
"Iya buat selama ini. Papa udah bersikap gak adil antara kamu sama Salsa"
"Oh ya gapapa pa santai, aku juga gak permasalahin"
"Papa gak enak sama kamu, cuma karena permintaan orang yang papa sayang dulu papa jadi ngorbanin kamu" - kata papa dengan nada yang mulai lemas
"Tante Sasha pa?"
"Loh kamu tau?"
"Si Salsa suka cerita. Aku tau semua kok jadi aku ngertiin"
"Papa minta maaf ya sayang"
"Iya pa aku maafin biar gak kena azab hahaha"
"Dih kamu orang lagi serius malah bercanda"
"Lagian papa aja yang berlebihan. Toh aku juga udah gak mempermasalahin tentang itu, yang penting sekarang kita udah bisa sama2 kan pa"
"Iya makasih ya"
"Iya paa"
"Nah bentar lagi kita sampe disekolah anaknya temen papa di kantor. Anaknya seumuran sama kamu"
Setelah kurang lebih 1 jam kita mengurus kepindahanku kesekolah yang baru akhirnya kita bergegas untuk pulang dan menjemput mama
"Pa ini beneran aku ikut ketemuan sama temen2 papa?"
"Iya lah kan sekalian papa mau ngenalin kamu sama yang lain"
"Tapi pa ga enak nanti kalo mereka marah sama papa gimana?"
"Ga bakal. Mereka pasti ngerti kok"
"Emm yaudah lah terserah papa"
"Sebentar ya papa kabarin mereka dulu"
Setelah diam beberapa saat, papa mengoceh sendiri sambil memainkan handphone.. sedangkan aku lebih memilih untuk melihat2 smartphone milikku tanpa menghiraukan papa
"Etdah, si Diga kek orang gabut njir rubah2 nama grup"
***
Vonment guysss
Next >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay ✔
Teen Fiction[Sequel of Stuck] Seonggok cerita yang menceritakan tentang kehidupan Salsa Rakasi Rindrawan yang penuh dengan teka teki di masa depan #45 in tenfiction [30.4.2019] #44 in tenfiction [20.5.2019] #40 in tenfiction [15.6.2019] #30 in tenfiction [20.6...