nano nano

328 16 2
                                    

"setau aku lambung kamu sensitif kan?"

"eh, hmm itu Za aku penasaran aja makan pedes gimana. Lagian kan jarang2 juga makan pedes gak papa lah sekali2" - jelasku setenang mungkin

"oh gitu"

Sekitar 15 menit, makanan kita sudah datang, lalu langsung kita makan dengan lahap. Kebetulan memang tadi sebelumnya kita tidak makan dulu, jadi sekarang malah seperti orang kelaparan

Riza juga sepertinya lupa dengan kebingungannya yang tadi, dia terlihat biasa saja setelah aku menjawab seperti itu. Tapi syukurlah, Riza mempunyai sifat yang bisa dibilang bodo amatan, jadi tidak perlu mencari banyak alasan lagi untuk membuat Riza tidak mencurigai apapun

Setelah selesai makan, aku dan Riza tidak langsung pulang. Karena kekenyangan jadi kita duduk dulu sebentar, untuk menghilangkan rasa begah

Jam sudah menunjukkan waktu 5 sore, tapi papa ataupun Salsa belom juga mengabariku untuk segera pulang

Apa karena aku pergi dengan Riza, jadi papa mempercayai aku kepada Riza

Tapi bagaimana Salsa? Sedari tadi dia tidak mengabariku, sekedar menanyakan kegiatan hari ini. Seharusnya dia kan selalu tau apa yang aku dan Riza lakukan seharian ini

"Sal aku foto ya?" - tanya Riza tiba2 sambil mengotak atik ponselnya

"hah?? Gak ah gak mau"

"lah kenapa?"

"gak mau Riza, malu"

"dih apa sih malu2. Biasanya juga malu2in hahaha"

"ya beda lah"

"beda apanya?"

"hah?"

Ya ampun aku salah ngomong lagi. Bagaimana ini?

"dih orang nanya malah bingung sendiri"
"candid aja lah, biasanya juga nawarin diri sendiri buat di candid-in. Sampe galeri foto aku penuh sama foto kamu"

"iya apa? Oh iya"

"yaudah ngapain kek, nanti aku foto2in"

Aku bingung harus apa, aku kan gak senarsis kembaranku itu. Akhirnya aku memilih untuk pura2 bermain ponsel aja dan beginilah hasilnya

 Akhirnya aku memilih untuk pura2 bermain ponsel aja dan beginilah hasilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lagi main hape aja cantik ya" - kata Riza kepada layar ponselnya

"heheh makasih"

"tumben bilang makasih, biasanya malah ngebanggain diri sendiri"

"eh, ya sekali2 lah bilang makasih. Emang gak boleh ke pacar sendiri?"

"eyy, boleh kok boleh" - katanya seraya mengacak2 rambutku

Setelah di acak2 oleh Riza, aku memilih untuk menguncir asal rambutku, karena memang aku anaknya gerahan dan gak suka yang ribet2 jadi aku hanya menguncir satu rambutku

If I Stay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang