*Salsa Pov*
"eh Asa gimana?!" - kata Lucy panik
"ASTAGFIRULLAH Sa gimana nih?!!" - kataku ikutan panik
"gece njir mikirnya, tuh anak berdua lagi jalan kemari" - kata Cinta sambil memperhatikan kearah Riza dan Ken
"gu-gue, gue kesana aja deh. Nanti kalo mereka udah pergi kabarin gue ya" - lalu Asa langsung pergi kearah berlawan untuk menghindari kedua orang gila itu
"oke2" - ujar kami bertiga bersamaan.
Setelah Asa menghilang dibelakang, sampailah Riza dan Ken dengan cengiran tanpa dosanya"ngapain lo?!" - Tanya Cinta sarkas
"eh halah yayang Cinta, masa ketemu jodoh galak emen" - Ken
"sekali lagi ngomong ‘yayang2’ gue tendang lo"
"eheh iya2 maaf dah Cin"
"kok jauh banget Za cfd-nya? Emang deket rumah lu gak ada cfd?" - Tanyaku ke Riza
"ada sih, cuma lagi pengen cfd kesini aja kan deket rumah lu kali aja ketemu. Eh beneran ketemu kan" - kata Riza sambil menaik turunkan alisnya
"dih alah apa banget sih"
"kalian berdua doang?" - Tanya Lucy
"iya nih. Gua nginep dirumah Rija dari hari jumat" - kata Ken
"gak nanya" - Cinta
"ih apasih Cin, orang gue ngomong sama Lucy. OOHH apa jangan2 lu cemburu ya kalo gua ngobrol sama Lucy? Aduh Cin sorry deh nanti gak bakal ngobrol lagi sama Lucy atau sama cewe lain. Luc jangan ajak gua ngobrol lagi ya, temen lu cemburu nih" - kata Ken memperingatkan Lucy
Sedangkan Lucy hanya melongo mendengarkan omelan Ken
"asli Za buang aja deh nih anak" - Cinta
"tau deh lu cabut aja sono Ken, malu2in aja lu" - kata Riza sambil mendorong2 Ken
"eh anjing lu Ja, diem2 aja udah. Eh Salsa urusin tuh gebetan lu rese banget" - Ken
"i-ih apan sih Ken gebetan2 -_-" - kataku menahan malu
"halah bilang aja lu demen abis di ajak makan somay di pinggir jalan HAHAHA"
"gak jelas deh lu Ken"
"eh tapi Ja gak elite banget ngajak gebetan makan dipinggir jalan. Salsa besok2 mah jangan mau kalo diajak makan di pinggir jalan ama Rija ntar berak2"
"Ken sumpah lu ya kek anjing lama2, balik aja gih sana" - kata Riza yang sudah emosi sedari tadi
"oke2. Peace eheh"
"udahlah gue mah apa disini cuma jadi nyamuk diantara dua couple ini" - sahut Lucy tiba2
"najisin banget anjir couple-an ama dia, udah deh yuk jalan" - ajak Cinta sambil menarik lenganku dan Lucy
"eh bareng dong" - Riza dan Ken bersamaan
Akhirnya kami berlima berjalan bersamaan, sesekali Ken ataupun Riza membuat lelucon yang membuat aku dan Lucy kadang tertawa. Tidak dengan Cinta
Sampai pada detik selanjutnya, aku teringat sama Asa
Dimana dia?
*Asa Pov*
Entah aku berlari kearah mana, yang penting aku tidak terlihat oleh mereka berdua. Sampai aku merasakan lelah karena sedari tadi berlarian, akhirnya aku memilih untuk beristirahat dulu sebentar di warung yang aku lewati
"pak air putihnya satu ya" - kataku kepada penjual tersebut
"nih mbak. Goceng" - kata bapak
penjualnya. Akupun segera memberi uang pas lalu meminum airnya sampai habis setengah botol"duh batre gue tinggal 10% lagi" - benar saja. Aku lupa men-charge ponselku semalam. Sekarang aku harus menghemat batrai ponselku agar bisa menghubungi Salsa nanti, kalau tidak aku tidak akan bisa pulang karena aku masih baru disini, mana sepertinya tempat ini jauh dari rumahku
"oh iya cowo GG makin tinggi aja" - monologku
"dia masih inget gak ya sama gue?""eh ya masih kali ya. Buktinya dia
sekarang deket sama Salsa, berarti dia inget sama gue. Tapi gak mungkin juga sih, masa dia gak ngerasa kalo nama gue sama Salsa beda? Apa dia lupa nama gue?" - seperti inilah monologku sambil menebak2 tentang cowo GG itu"ck tau lah pusing gue"
Setelah itu aku melanjutkan lagi perjalananku, entah ini aku kemana yang penting masih di daerah sini dan tentunya masih banyak orang2 yang berlalu lalang
"dek, ibu boleh pinjem hapenya gak? Mau telpon suami ibu, soalnya ibu kepisah sama dia terus ponsel ibu juga mati" - tiba2 saja ada ibu2 yang sudah terlihat tua menegurku dan ingin meminjam poselku
"hah?" - cengoku
"ibu pinjem hapenya sebentar dek, soalnya ibu ada penyakit asma juga takut kambuh"
"eh yaudah deh bu nih pake aja" - kataku sambil menyerahkan ponselku
'batre gueeeee' - batinku
Setelah kurang lebih 10 menit ibu itu berbicara kepada suaminya di sebrang telepon, akhirnya dia mengembalikan ponselku tidak lupa mengucapkan terimakasih setelah itu pergi menghampiri suaminya
"ya ampun tinggal 2%? Yang bener aja woi lu dipake buat telpon doang langsung abis batrenya? Bonto banget lah -_-" - kataku seolah2 memarahi ponselku. Sampai beberapa orang2 yang melihatku mengedikkan bahu ngeri
"udahlah abis udah"
"3. 2. 1. Bip"
"mati :)"
"aahh Salsa lu dimanaaaa?"
"pasrah aja gue" - kataku sambil duduk dipinggir jalan memperhatikan orang2 yang melewatiku*Salsa Pov*
"Sal lu kenapa deh makannya kaya gak nafsu gitu?" - Tanya Riza. Ya setelah kami berjalan kurang lebih 15 menit, akhirnya kami melipir untuk sekedar mengisi perut
"hah? Oh iya nih gak nafsu aja, masih kenyang" - jawabku asal
"tapi seengaknya makan setengah aja buat isi perut"
"iya" - aku segera menyuap suapan untuk yang kedua kali. Bukannya aku kenyang atau tidak nafsu makan, aku memang lapar sangat lapar, tetapi aku memikirkan saudara kembarku yang sekarang entah dimana dan sedang apa?
Apa dia sudah makan atau sekedar membeli makanan kecil untuk mengisi perutnya? Masalahnya uang untuk makan kami berdua aku yang pegang, dan Asa hanya mengantongi uang 7 ribu yang dia ambil asal di atas meja belajar. Apa itu cukup untuk membeli satu mangkuk bubur?
"AKHHH"
Ketika aku sedang asik memikirkan Asa, tiba2 saja perutku sakit dan rasanya seperti ditusuk2. Jangan2 asam lambungku naik tapi kan aku tidak telat makan
Atau
Asam lambung Asa yang naik?
Aku sudah tidak bisa berpikir jernih lagi karena aku tidak tau bagaimana keadaan Asa sekarang
"Sal kenapa?" - Riza
"hmm, gak papa kayanya asam lambung gue naik"
"tuh kan apa gue bilang, dipaksa aja makannya"
"iya Sal dengerin kata Rija dah. Ntar kalo lu kenapa2 kasian nih dia nanti sedih terus nangis membanjiri kota Jekardah" - kata Ken
"bukan waktunya bercanda njir" - Cinta
"iyak2 ah dimaki2 mulu gua dari tadi. Untung sayang"
"nih Sal minum dulu" - kata Lucy sambil memberikan segelas teh hangat kepadaku. Lalu Riza membantu untuk mengarahkan gelasnya ke mulutku. Sedangkan Cinta yang duduk disebelahku seperti mengerti apa yang aku rasakan, karena sedari tadi Cinta memperhatikanku dan beberapa saat bergerak gelisah sama sepertiku
Next >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay ✔
Teen Fiction[Sequel of Stuck] Seonggok cerita yang menceritakan tentang kehidupan Salsa Rakasi Rindrawan yang penuh dengan teka teki di masa depan #45 in tenfiction [30.4.2019] #44 in tenfiction [20.5.2019] #40 in tenfiction [15.6.2019] #30 in tenfiction [20.6...