ke gep

332 17 0
                                    

"Salsa, panggil Asa gih suruh cepetan bersih2nya. Udah waktunya makan soalnya" - suruh mama kepadaku

"oke ma"

Setelah itu aku langsung ngacir ke kamarku di lantai atas untuk memanggil Asa yang sedari tadi belum keluar dari kamar

"ASAAA" - teriakku ketika sudah memasuki kamar kami

"apaa" - sautnya dari kamar mandi

"gece anjir, mama sama papa udah nungguin lu tuh. Mau makan"

"iya bentar lagi elah"

Aku yang malas untuk turun lagi kebawah, memilih untuk menunggu Asa di kamar. Sambil memainkan ponselku yang tiba2 baterainya habis. Dan aku baru ingat kalo kabel dataku agak sedikit kendur

"ASAAA"

"APA LAGII?!"

"pinjem kabel data dong, punya gwa kendor suka gak masuk"

"oh. Ada di tas sekolah gue ambil aja"

"dimananya?"

"cari aja disitu lah"

Langsung saja aku merogoh tas sekolah Asa yang dia letakkan asal di atas tempat tidur. Isinya banyak sekali, aku bingung kenapa Asa bisa serajin ini membawa banyak buku. Dari buku paket, tulis, binder bahkan novel pun tidak absen dari dalam tasnya

Oh iya, Asa itu suka banget baca novel. Sampai2 dia pernah bilang kepadaku kalau dia mau menjadi penulis terkenal. Aku tentu saja mengamini impian saudaraku itu

"nah dapet" - gumamku setelah mendapatkan benda yang ku cari2 sejak tadi

Ketika ingin membereskan kembali buku2 Asa, satu buku menarik perhatianku. Mirip seperti buku diary¿

Ah, aku jadi penasaran. Mumpung Asa masih mandi, aku pikir tidak ada salahnya membaca satu lembar saja. Heheh

Aku membuka lembar pertama, isinya hanya keluh kesah Asa sewaktu masih tinggal di Bandung. Aku tersenyum miris membacanya

Lalu aku membalikkan lembar demi lembar, isinya juga tidak jauh dari apa yang Asa rasakan selama ini sewaktu Asa dan papa masih bermasalah

Terus sampai pada lembar yang di atasnya dia kasih tanda '❤'. Apakah Asa menceritakan orang yang dia suka? Atau malah pacarnya?

Aku penasaran, soalnya Asa selama ini gak pernah cerita tentang orang yang dia suka.
Keterlaluan sih kalau Asa malah diam2 berpacaran tanpa cerita kepadaku -,-

Dear diary,

Gue bener2 suka sama lo. Sejak saat itu. Apa gue ungkapin aja ke lo? Tapi gue malu. Atau kapan2 aja kalo kita ketemu lagi.
Tapi gue gak tau kapan kita bakal ketemu lagi. Manfaatin kebetulan gak mungkin banget.
Ahh!! Nyesel banget gue kemaren gak minta nomor lo. Sekarang lo lagi ngapain ya? Udahlah gue selalu berdoa semoga kita bisa ketemu lagi ya.

Selamat malam, cowok GG :)





































Srekk!!

"LO APA2AN SIH SAL?! LO BACA2 DIARY GUE TANPA IZIN SAMA GUE?! LANCANG BANGET LO" - bentak Asa di depan mukaku yang masih kaget karena Asa yang tiba2 menarik kasar diarynya dari genggamanku

"g-gwa minta maaf Sa, gwa cuma penasaran aja sama curahan lu di buku diary lu. Selama ini kan lu gak pernah cerita semua masalah lu ke gwa"

"tapi gak baca2 diary gue juga kan bisa!! Lu bisa nanya kan sama gue!! Diary tuh privasi Sal" - bentaknya lagi tetapi dengan nada suara yang kini sudah merendah

If I Stay ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang