Time to Love #2

6.2K 569 5
                                    

Vote untuk semangat

....

Sepanjang perjalanan ponsel Taehyung terus berderit dan sibuk sekali dia menerima telepon dengan bahasa Inggris yang fasih.

“…..Yah, saya pasti tiba disana secepat kilat. Anda bisa membakar gedung jika saya tidak muncul dalam sepuluh menit, setuju?”
Ponsel dilemparnya ke dashboard dengan kesal.

“Kenapa?”

“Tidak apa-apa, sekretarisku bertingkah menyebalkan, kadang aku ingin sekali memukulnya sekali saja tapi dapat membuatnya pingsan lima jam, maka dalam 5 jam itu aku akan bebas dari kebawelannya,”

“Dasar…”

“Dan aku sudah mengenalkanmu sebagai pacarku,”

“Apa? Tae, kau gila ya? Itu bisa merusak namamu sendiri tau?” seru Jungkook kaget.

“Terserah apa pendapatnya. Aku mungkin tawanan kerjanya tapi bukan berarti kehidupan pribadiku diatur juga,”

“Aku jadi tak punya muka kalau bertemu sekretarismu itu,”

“Kenapa tak punya muka? Kookie cantik, tampan, bergabung jadi satu,”

BUGH

“Aww…sakit…” Taehyung meringis oleh pukulan dibahunya.

“Bicara apa itu?”

“Kookie memang cantik ’bukan? Lihatlah sekarang makin segar dan halus…”

“Diamlah,” Jungkook mencubit hidung Taehyung lagi sehingga lelaki itu terbahak-bahak.

Latihan protokoler sudah selesai dan persiapan semakin matang mendekati jam acara yang dimulai 1 jam lagi. Taehyung nampak lebih enjoy karena Jungkook ada disitu menemaninya. Sekretaris Taehyung ternyata orang yang pandai mengunci mulut. Semua karyawan tak ada yang tahu perihal hubungan istimewa Taehyung dengan Jungkook. Mereka hanya menganggap Jungkook teman semata kalaupun lebih dari itu mereka tak terlalu mempermasalahkannya. Hidup bebas adalah hak setiap individu disitu.

Jungkook sendiri pun tak kalah sibuk menerima telepon dari teman-temannya yang penasaran ingin tahu informasi tentang pelantikan Taehyung. Jin, Jimin, Namjoon, semua bergantian menelepon dari tempat yang berbeda.

Jungkook juga ikut membantu memakaikan jas Taehyung sebelum acara berlangsung. Tangisnya meleleh tak sadar selama mendengarkan pidato Taehyung yang jelas dan tegas. Hasil kerja keras yang bagus dari hasil keterpaksaan.

Don’t show your softly heart here cause everyone will be sure and more sure what’s the meaning of you for Kim Taehyung-ssi,” tepuk George Gray sang sekretaris dari samping mengejutkannya. Jungkook hanya tersenyum mengangguk meskipun tidak begitu mengerti apa artinya.

Di mimbar Taehyung terlihat bersinar dengan gaya dan pembawaan yang cool. Tamu undangan dan seluruh investor puas, semua menikmati penampilan luar biasa lelaki itu dan ikut bertepuk tangan kagum. Jungkook ikut bertepuk tangan saat Taehyung menerima langsung jabatan dari komisaris besar. Ayahnya Kim seniorpun ikut menjepitkan pinset emas di dasinya. Hebat. Satu tahun Taehyung sudah membangun dua anak perusahaan di LA dan di Korea. Dia memang pengusaha muda yang hebat dan berbakat.

Begitu senangnya Jungkook tak sadar terdorong menghentak dinding oleh beberapa wartawan yang sibuk berlalu lalang untuk menyiapkan wawancara eksklusif.

“Ughh…”

Sorry..”

Ia hanya tersenyum namun kembali meringis saat menggerakkan bahu.
TRIIIIT...sebuah pesan masuk di ponselnya.

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang