Crying Tree

16.1K 1K 22
                                    


Chapter 1

.......

Jungkook sedang asyik memotong wortel ketika pintu dapur terbuka mendadak. Seraut wajah Taehyung muncul dengan ciri khas dendangan lagu dari suara yang tenornya.

"Sudah selesai urusannya?" Tanya Jungkook tetap tak menoleh.

"Ya? Oh itu. Keberangkatanku di undur 3 hari, aku masih sempat menikmati ulang tahun bersama Kookie disini,"

"Baguslah, aku akan memberitahu Appa untuk menyiapkan satu kursi lagi di rumah sekaligus untuk perayaan tahun baru,"

"Aku senang ikut berpesta di rumahmu tapi alangkah baiknya tahun ini kita rayakan berdua saja. Bagaimana? Lagipula waktu 3 hari kita bisa gunakan untuk mencobai rumah baru yang sudah kubeli."

Jungkook akhirnya menoleh. Taehyung tersenyum geli melihat sudut bibir pemuda itu kotor oleh tepung roti.

"Aku takut mimpi itu datang lagi,"

"Hei, itu kan hanya mimpi. Jika itu kesengajaan tentulah ada pihak ilmu hitam yang ingin mencelakai Kookie," cetus Taehyung sambil mengusap sudut bibir Jungkook dengan ibu jari.

"Ohya? Rata-rata yang bernapsu ingin mencelakai aku adalah penggemarmu sendiri,"

"Jangan sinis begitu,"

"Aku selama ini bercinta dengan dinamit yang sewaktu-waktu bisa meledak melukai tubuhku sendiri," ketus Jungkook kemudian melepas apron nya dengan wajah kesal.

"Hei, jangan mulai sensitive untuk hal seperti itu. Ayolah, jangan mulai merajuk lagi. Aku berusaha pulang ke Seoul hanya untuk kita dan kau akan menyia-nyiakan waktu yang sedikit ini dengan marah?"

"Masa bodoh,"

Jungkook bergegas keluar dapur namun tertahan oleh tarikan di lengannya. Begitu kuatnya tarikan itu sehingga ia berbalik dan bibirnya telah berada dalam ciuman bibir Taehyung.

"Fff......apa-apaan kau ini?" serunya kaget berupaya melepaskan diri.

"Lekas mandi dan bersiap-siap. Aku akan membawamu ke satu tempat," perintah Taehyung tegas. Bahkan Jungkook tak berani membantah jika lelaki itu mulai bersuara datar dan tatapan yang menusuk.

"Baiklah tapi aku akan mandi kira-kira 2 jam lamanya,"

"Tak masalah akan kutunggu, special ikut menontonmu mandi."

"Aku akan tidur di bath up,"

"Akan kutemani lengkap dengan membawa bantal ke dalam bath up,"

Jungkook semakin kesal, menghentakkan kaki yang mengenakan sandal bulunya sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Menghadapi tingkah seperti itu Taehyung tersenyum sendiri menahan geli.

Jungkook telah rapi mengenakan kaus v-neck warna putih dengan hanya bercelana jeans setengah tiang menampakkan kaki putih mulus bersandal jepit. Apapun yang dikenakan Jungkook, Taehyung selalu menyukai itu sekalipun hanya berbaju lusuh baginya yang terpenting adalah kulit mulus dibalik kain itu.

"Sudah siap? Ah, ternyata hanya lima belas menit saja," ejek Taehyung sambil menimang kunci mobil.

"Shut up,"

"Yeah, close my mouth with yours,"

Jungkook tak mendengar, melangkah lebih dulu masuk dalam lift turun apartemen.

Meskipun ada seorang nenek tua dalam lift itu namun Taehyung masih nekat menarik pinggang Jungkook untuk merapat padanya.

"Hentikan bodoh,.."

"Aku tak tahan ingin mengendus aroma surga Kookie sehabis mandi...."

"Hyung....lepaskan...." bisik Jungkook panik. Namun lelaki itu justru mengecup lehernya yang putih hingga menimbulkan suara berdecap. Nenek tua didepan mereka menoleh dengan wajah bingung.

"Sebaiknya kalian kembali ke kamar jika belum tuntas bercinta." Saran si nenek bijaksana namun berakibat rintihan Taehyung oleh cubitan Jungkook di perutnya.

Pintu lift terbuka dan Jungkook langsung berjalan cepat meninggalkan Taehyung di belakang.

"Tidak heran suaminya sangat bergairah, dia sangat cantik," gumam nenek tua itu sendirian.

Dalam mobil yang dikendarai Taehyung, Jungkook tidur-tiduran dengan satu kaki naik keatas dashboard. Berayun-ayun disitu seirama musik hip hop yang di putar Taehyung.

"Dengan cara seperti itu kau bisa membuat mobil ini oleng karena aku putar balik ke hotel," cetus Taehyung sambil melirik berusaha menikmati mulusnya kaki Jungkook yang licin tak berbulu lagi. Gelang pemberiannya masih melekat di pergelangan kaki itu sangat menggoda.

"Aku tidak bermaksud memancing nafsumu,"

"Please Kookie, don't make me mad with your attitude....."

"Itu karena kau tak percaya bahwa apa yang kualami dalam mimpi sama seperti kenyataan yang ada. Bahwa wanita itu mati gantung diri di pohon beringin karena kekasihnya mati kecelakaan mobil, aku jelas sekali melihat posisi dia tergantung dipohon itu!"

"Oya? kesaksianmu ini bisa ditertawakan polisi karena hanya berdasarkan mimpi. Kookie akan dianggap hanya sebagai paranormal yang aneh,"

"Kau selalu mengejek aku seperti itu, aku benci kau!" Jungkook membuang kepala jauh dari pandangan Taehyung.

"Masalahnya adalah itu hanya mimpi. Mungkin benar wanita itu mati dalam posisi yang Kookie lihat, tapi dibalik semua itu belum tentu sama dengan kenyataan bukan? Min So Hee adalah fotomodel yang gemar drugs dan semua orang berasumsi bahwa dia memang mati dalam keadaan depresi oleh drugs....entah bagaimana kau bisa berkesimpulan bahwa dia mati karena kematian kekasihnya"

"Aku tak mau dengar kau bicara,"

"Maka tutup saja kupingmu dengan permen karet,"

"Kau menyebalkan ! Kau tak mengerti deritaku dua hari ini selalu didatangi wanita itu dalam mimpi !"

"Aku sangat mengerti karena itu dua malam ini ku biarkan kau memelukku seperti kepiting,"

Jungkook langsung menghentak-hentak kaki dengan marah hingga dashboard berdebum-debum.

"Turunkan aku disini! Aku tak sudi pergi denganmu!"

"Baiklah aku turunkan kau di tepi jalan tapi jangan salahkan kalau aku akan menciummu di depan orang-orang! Setuju?"

Jungkook terdiam kalah. Taehyung menggeleng-geleng seolah menghadapi rajukan anak kecil yang membuat repot. Waktu ia menoleh, air mata meleleh di pipi putih Jungkook jatuh bersama ingus dari sudut hidung.

"Oh, shit....jangan seperti ini, Kookie."

Pemuda itu masih menangis tanpa suara, namun dadanya naik turun menandakan itu. Taehyung segera menghentikan mobil di tepi jalan, meraih dagu Jungkook untuk berhadapan dengannya. Tangis kolokan. Mata yang banjir oleh airmata itu malah terlihat lebih indah. Taehyung mengusap pipinya dengan telapak tangan, mencubit hidung mancungnya perlahan dan melabuhkan kecupan di dahinya lama.

"Sudahlah,..." isak pemuda itu serak.

"Okey, please forgive me. Forgive all my words if all that so disturbing you. Baiklah, lebih baik kita tunda dulu niat untuk tinggal bersama...aku tahu Kookie belum siap,"

Putus Taehyung akhirnya. Bersandar pada jok mobil begitu lelah.

TBC

Masih berkaitan dengan cerita sebelumnya. Semoga ga bikin bosen,,

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang