Don't Wanna Wake Up Alone

2.4K 369 55
                                    

Halo,

Maaf jarang update karena gas mulai kendor

But vote sangat dibutuhkan, komen sangat diharapkan

Let's go,






●♡♡♡♡♡♡♡●




Jungkook kembali berputar gelisah meringis lagi, melirik jam digital yang masih menunjukkan angka 3 pagi. Ia belum juga bisa tidur meski badan letih oleh aktivitas therapi tadi. Entah apa yang membuat pikirannya tak juga beristirahat yang jelas ia sudah tak kuat lagi. Kali ini rasanya lebih perih dan sakit berdenyut-denyut.

Yeoboseo? Kenapa? Besok saja ya. Coba istirahatlah dulu nanti hyung temani. Ngantuk sekali sampai rasanya mau mati.”  TUT TUT

Jin langsung menutup sambungan dengan brengseknya. Jika tak mau bicara lebih baik jangan diangkat. Gerutu Jungkook.

Telepon Hoseok tak ada jawaban sama sekali. Biasanya malam begini ponsel mahluk itu disilent. Namjoon malah tidak aktif, mungkin baterainya dicabut. Yoongi yang biasa jadi tempat keluh kesahnya sedang berada di Daegu pernikahan saudaranya.

Mwo? Jangan menghantui pagi begini, go to sleep!” sahutan Jimin setelah nada dering terakhir.

“Kau sendiri kenapa masih mengangkat telepon?”

Kupikir ada kabar buruk karena masih berbunyi hingga dering habis.”

“Aish. Kenapa aku selalu diidentikkan dengan kabar buruk?”

Bukankah begitu? Kau pernah menelepon jam segini sambil menangis seperti kehilangan kesucian.”

“Jiminie.. aku tak bisa tidur sejak tadi.”

Bukan aku yang harus menidurkanmu, bayi sok cool. Sebentar lagi matahari terbit itu artinya disana akan malam hari. Saat itu dia pasti sudah kembali dari kantornya dan akan meneleponmu. Ingat jam 11 kita sudah di gedung X untuk fansign. Sudah ya, aku mengantuk. Bye.” TUT TUT

Jungkook terguling lagi dengan mata masih membuka lebar. Akhirnya ia membuka lagi galeri permainan dan menemukan beberapa orang yang masih hidup jam sepagi ini. Sayangnya mereka bukan manusia yang enak diajak bercengkrama. Rata-rata adalah pemain game yang sibuk melototi layar PC sejak kecil dari mata sehat menjadi minus.


🎵🎶🎵🎶🎵


Benar saja, saat ia memutuskan untuk tidur teleponnya berbunyi nyaring. Sangat nyaring sehingga ia nyaris terloncat kaget dan terpental ke dinding kamar.

Yeoboseo? Chagi? Apa aku mengganggu tidurmu?”

“Mmm…tidak. Aku memang menunggumu menelepon.”

Oh, kalau begitu mari video call. Maaf kita terpaksa berkomunikasi saat kau sedang istirahat.”

Panggilan beralih menjadi VC. Jungkook tersenyum lebar menemukan wajah Taehyung yang sangat dirindukannya satu minggu ini.

Sial, aku melihatmu malah tak tahan ingin menciummu.” Gerutu Taehyung sambil melepas ikatan dasinya.

“Tae, bagaimana pekerjaanmu?’’

Melelahkan dan membosankan. Agendanya masih seminggu lagi sampai kesepakatan dua perusahaan ditentukan. Mm, kau tidak apa-apa dengan itu?

“Hum. Tae, kita dulu pernah LDR hingga 5 tahun meskipun setiap liburan kau pulang ke Seoul. Jadi aku sangat tak bermasalah jika kau bekerja di NY hingga selesai.”

Tapi aku sangat merindukanmu, Kookie. Apa kau tak kasihan jika aku horny terpaksa menuntaskannya sendiri?”

“Aish, kau butuh aku hanya untuk memuaskan nafsumu hm? Go to hole.”

Your hole is my universe.”

“Tae, sudahlah. Disini masih jam 4 pagi semua orang penghuni apartemen sedang lelap tidur. Apa kau tidak makan malam di sana?”

Sejujurnya aku hanya ingin makan dirimu. Sungguh kau tak rindu padaku?”

Jungkook hanya mendecih lalu duduk bersandar pada headbed.

“Tae, 7 jam lagi aku harus bersiap untuk mengikuti acara fansign Bangtan. Jangan buang waktu dengan gombalan yang membuatku merinding. Aku perlu tidur."

"Aku masih heran kita bisa melalui masa pacaran beda negara dan beda waktu cukup lama. Ternyata sulit sekali, aku sempat menyumpah serapah Appa jika ingat itu."

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang