Vote anda sebagai spirit untuk saya!
Yang lalu..
“Pakai obat ini untuk mengobati lukamu, jangan lupa oles ditempat yang benar,”
“Baik, terima kasih imo, aku menyayangimu,” Jungkook membungkuk kemudian mengantungi botol obat yang disodorkan bibinya. Melihat itu Taehyung hanya mengangguk bingung.
……………………………
Sampai di Apartemen mereka, Taehyung selalu mengerjakan apa yang Jungkook perintahkan. Membersihkan langit-langit apartemen, mengepel dapur, menyikat lantai kamar mandi sampai mengganti bed cover tempat tidur. Apartemen itu mereka tempati sudah hampir dua tahun ini. Tentu saja semua pembayaran diselesaikan Taehyung dengan cepat. Hanya ada dua kamar tidur namun baru satu ranjang yang dibeli untuk mengisi kamar mereka.
Sementara perabot lain seperti sofa, lemari, meja, dan rak-rak kaca belum dipindah dari dorm Jungkook karena dinding ruang tamu masih dalam pengecatan ulang. Hanya Karpet tebal saja yang mereka letakkan di sana dengan seperangkat televisi beserta sound system sebagai hiburan.
Sambil menunggu Taehyung selesai membersihkan apartemen, Jungkook membuatkan minuman soda dingin untuk mereka berdua. Jalannya masih tertatih-tatih waktu meletakkan baki di karpet lantai. Taehyung mengeluh lagi dalam hati, Jungkook pasti sangat kesakitan gara-gara percintaan mereka di hotel tadi sore.
“Tae, aku ingin makan ramen. Apa kau bisa membelikan itu untukku?”Jungkook merengek manja sambil mengusap-usap kepala Taehyung, sedikit mengacak rambut tebalnya.
“Ah ya, kau mau ramen? Akan kucari ke minimarket depan, tunggu ya?”
Segera Taehyung bangkit dan meraih jaket di pintu. Meskipun hujan mulai turun rintik-rintik diluar, Taehyung menutup kepalanya dengan topi wol kemudian setengah berlari menuju tempat yang biasa ia kunjungi. Minimarket kecil yang terkenal murah buka 24 jam. Taehyung kembali menyesali diri sudah membuat Jungkook seperti korban perkosaan layaknya.
“Aku takkan memaksamu lagi, honey.. aku berjanji,” tekadnya dalam hati.
Ia mengurungkan niat untuk memanggil Jungkook ketika dari luar mendengar suara-suara yang begitu dikenalnya memenuhi ruang apartemen mereka. Mobil diparkiran bawah gedung tadi ternyata memang milik Jimin.
Jimin, Jin, Yoongi, Namjoon dan Hoseok ada disitu sedang asyik bermain kartu.“Ku pikir kau akan tidur di hotelmu sendiri, alien. Kami memutuskan untuk mampir kebetulan lewat sini setelah melihat mobilmu di parkiran,” sambut Jin sambil menyetel musik dari compact disk.
Taehyung tak menyahut, sibuk menyiapkan panci untuk ramen yang dibelinya tadi. Usai matang
Jungkook langsung menikmati dengan lahap karena ia benar-benar lapar. Sesekali Taehyung membersihkan bekas makanan di bibir Jungkook dengan ibu jarinya membuat Jimin yang melihat itu geleng-geleng kepala. Dengki. Apa mereka tidak bosan dari dulu sampai sekarang deketan terus? Pikirnya pusing.“Haaa, aku menang lagi! Cepat bagi kartu yang lain!” Hoseok berteriak gembira untuk kesekian kali. Namjoon mulai menguap lebar dan Yoongi mengipas-ngipas dengan majalah. Jin garuk-garuk kepala masih tak percaya pada kekalahannya.
“Jungkookie, ngomong-ngomong aku pengen makan masakanmu malam ini,,” cetus Jimin sambil melemparkan kartunya di meja.
“Tae, kau mau melakukan apapun untukku bukan?” Jungkook menoleh pada Taehyung disampingnya.
“Ya, of course. Kookie mau aku yang masak?”
“Weei, tidak..tidak..terima kasih kalau kau yang masak aku puasa saja,” sambar Jin disambut tawa yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/153983993-288-k348532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He Loves Him (vkook AU) 17+
Ficción Generalkoleksi vkook BXB yang dibuat AU, hasil remake "my old book". mature content! harap menyesuaikan usia sebelum nekat membaca!