Don't Touch My Beloved One

5.4K 508 29
                                    

Vote anda tanda book ini ingin dibuat berkesinambungan


》》》》

"Tae..."

"Kookie, kita makan siang di resto biasa. Kutunggu jam 12 tepat,"

"Maaf Tae, sepertinya aku tak bisa makan bersamamu. Scene bagianku dimulai sepuluh menit lagi. Tak apa ya? Kumohon hari ini saja...boleh ya?"

"Hm."

Hanya itu reaksi Taehyung dan selalu berhasil membuat Jungkook merasa bersalah. Entah kenapa setelah menikah aura dominan Taehyung sangat kentara. Jungkook yang biasa keras hati dan pembangkang kini kesulitan hanya mengatakan tidak. Menurut penilaian Jungkook, Taehyung itu berevolusi dari karakter petakilan, konyol, jahil kini menjadi lelaki sejati. Dan itupun jadi pembicaraan sesama member Bangtan.

Jungkook kembali menelepon.

"Tae, nanti aku masakkan makan malam yang enak untukmu,"

"Tidak usah. Malam ini aku makan bersama Lay dan Nona Kang. Sampai nanti,"

"Tapi...."

"Enjoy your time,"

Apa itu? Baru sesaat dia memutuskan tidak bisa makan siang bersama lalu Taehyung merencanakan untuk makan malam dengan teman-temannya? Balas dendam heh?

Ponsel dilemparnya keatas sofa dengan kesal.

"YA! Jungkookie! Ini kepalaku masih dipakai!" Teriak Jin terloncat bangun.

"Oh, maaf hyung. Kukira tidak ada manusia yang tidur di sofa!"

"Dasar kelinci buntal!"

Jungkook kembali duduk di kursi untuk memperbaiki tata riasnya yang memudar. Jungkook menatap cermin dengan seksama. Tampan.

"Tidak, kau cantik." Terngiang lagi suara Taehyung membuatnya menarik nafas makin galau.

"Oke, scene selanjutnya! Botol softdrink harus kau letakkan di pipi! Jungkook! Sudah siap?"

Kamera mulai menyala, bergerak menyusuri rel kecil mengabadikan setiap gerakannya mengiklankan softdrink kesukaan Taehyung.

Jungkook bukan hanya menempelkan botol softdrink itu di pipi namun juga mengecupnya lembut. Puluhan pasang mata terbelalak kaget. Ada yang menelan ludah tak percaya tonjolan mereka bisa berkedut hanya melihat itu.

"Bagus! Itu improv yang keren sekali, Jungkook!''

Satu kali take saja ia langsung memperoleh gambar bagus. Tak seperti Hoseok yang sering tertawa geli tanpa tercegah. Atau Jimin yang tersandung karpet menumpahkan softdrink di baju Yoongi. Namjoon yang salah ekspresi. Juga Jin yang cekikikan terus laksana hantu rumah kosong.

Jungkook duduk menimang ponselnya ragu. Sudah dua jam berlalu namun Taehyung belum mengiriminya chat atau sekedar emoji senyum.

"Hallo...Tuan Lay?"

"Ah, Tuan Jungkook? Ada apa?"

"Aku hanya ingin tahu Taehyung sedang apa saat ini. Dia tidak mengirimi chat seperti biasa,"

"Oh, maaf aku tak begitu tahu. Aku baru tiba di Jeju Island mewakili Sajangnim menghadiri undangan Ainsoft Corp."

"Oh. Maaf mengganggumu."

"Tak apa. Tadinya kukira Sajangnim sudah di rumah bersama anda. Sejak pagi dia mengeluh sakit kepala,"

"Sa..sakit? Kenapa dia tak bilang?"

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang