Sibling

2.7K 321 40
                                    

Halo,

Mohon vote dan note agar sinyal saya penuh terus. Maklum sudah tua sering sakit. Kalo ada yang 'note' ini koq lama up nya? Kembali lagi ke my real life. Saya WP freelance, author suka-suka dan penunggu good mood. Dan saat saya mulai bekerja mungkin kalian belum lahir 😙

Oke.

Happy reading, kalo buku ini bagus kasih tahu handai taulan, kalo buku ini butut cukup ngamuk-ngamuk dalam hati.

😷





☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆





📲

"Iya, Appa. Kulihat paman Sangwon sekeluarga juga sudah datang. Jam berapa pesawat kalian sampai Seoul? Baiklah, safe flight."

....


Taehyung meneguk air mineral dengan cepat kemudian mengambil ponselnya yang berbunyi di saku jas.

"Chagi, sudah mau dijemput?"

"Mungkin sebaiknya aku tidur disini."

"Aku akan menginap disana juga."

"Tae, kau besok pagi ada rapat penting perusahaan. Jangan buat staminamu turun karena perjalanan jauh."

"Hm. Jin hyung ada disana juga?"

"Tidak ada, Jin hyung masih ada pemotretan di Tokyo dengan Namjoon dan Hobi. Besok mereka baru bisa kembali ke Seoul. Jin hyung sudah kuberitahu tentang kakeknya."

"Kau sungguh tidak apa-apa sendirian?"

"Ada Kim samchon juga menunggu bersamaku."

Taehyung hanya menghela nafas berat. Mereka sudah biasa terpisah oleh jadwal kerja masing-masing. Tapi saat ini bibi Jungkook, ibunya Seokjin sedang sakit dan akan dioperasi. Kerabat mereka hanya Jungkook yang kosong jadwalnya. Kakak Jin sudah menikah dan pindah keluar negeri. Jadi  Jungkook menelepon pamannya untuk menemani sang bibi.

Dan Taehyung tahu benar perasaan Jungkook yang sedang sentimentil.

"Chagi, apa kau yakin tak ingin kutemani?"

"Iya." Tapi suaranya serak menahan tangis.

"Baiklah. Setelah urusanmu beres, aku akan menjemputmu besok. Lagipula acara pemakaman ditunda sampai anak-anaknya hadir dengan lengkap."

"Iya. Aku mengerti..."



●●●




Hospital

"Kook, kau sudah makan?"

"Belum. Samchon ingin keluar? Belikan aku ramen dan kimbab ya?"

"Baiklah, tunggu disini ya? Jika kau yang keluar bisa tertangkap paparazzi. Aku akan mencari staffku untuk membeli makanan."

"Iya samchon, memang itulah yang kuhindari."

Paman Kim segera pergi sambil menelepon seseorang. Diapun sangat sibuk dengan mega bisnisnya. Jangan lupa Jungkook sekolah SMA ikut tinggal di Seoul karena kemurahan hati sang bibi. Jin itu kaya sejak lahir tapi tetap ingin jadi artis.


Jam 7 malam.

Jungkook mulai gelisah karena lapar. Sudah satu jam paman Kim pergi tak kembali. Bahkan tak satupun staff yang muncul mengantarkan makanan.

"Shit, apa mereka membeli kimbab di Swiss? Jelas sulit didapat," gerutunya pedih.

Perawat yang lewat selalu berbisik-bisik mengenal sosok vokalis Bangtan disitu. Mereka tak tahu vokalis juga punya kerongkongan dan lambung yang perlu bekerja.

He Loves Him (vkook AU) 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang