Lagi banyak tugas.
Vote dan komen penyuntik semangat. Maaf kalo ceritanya ngawur, yang penting slesai.◇◇◇◇◇
Justru Jungkook yang sulit dibangunkan. Ia masih setengah terpejam saat menikmati makan malam di ruang makan semacam aula beratap tinggi yang luas. Hanya ada susunan meja kayu ukuran 120 cm x 60 cm yang sudah ditempati para tamu untuk menikmati udara malam yang mulai dingin menusuk tulang.
Mereka tak begitu mengenali Jungkook yang tampil acak-acakan, bertopi hoddie bercelana training hitam milik Taehyung. Mereka asyik pada menu makanan masing-masing yang disuguhkan berikut tungku kompornya.
Steve ikut bergabung setelah daging matang sambil menunjukkan ponsel pada Taehyung.
"Steve, Tidak ada masalah?"
"Sejauh ini baik-baik saja. Anda bisa teruskan,"
"Setelah ini aku mau tidur lagi ya?" Cetus Jungkook sambil mengiris daging. Taehyung segera meraih pisau itu dan mengiriskan dengan cepat. Jungkook yang masih mengantuk itu bisa mengiris jarinya sendiri.
"Tidurlah sepuasnya. Udaranya memang sangat menunjang untuk tidur,"
"Tapi kau juga harus tidur menemaniku,"
"Hei, bukankah kita akan ke onsen jam 11 nanti?"
Jungkook hanya menggaruk tenggorokan berupaya menurunkan daging yang disantap lebih cepat.
"Aku mau tapi kau yakin hanya kita berdua yang menggunakannya? Aku tak mau ada sasaeng yang mengintaiku mandi telanjang,"
"Sasaeng itu adalah aku. Apalagi mengintaimu telanjang, bukan hanya kamera tapi badanku juga ingin memperkosamu,"
"Ishh. Kau lebih menakutkan dari monster rawa hijau!" Jungkook menggerutu sambil menusukkan garpu di tangan Taehyung. Namun akibat refleks garpu tersebut ditepis mengenai gelas soda dan terguling membasahi celana Jungkook.
"Aaaa,"
Steve dengan sigap mengambil tissue dan memberikan itu pada Taehyung.
"Maaf, maaf aku terlalu siaga pada setiap serangan." Taehyung segera membersihkan celana training Jungkook yang basah soda. Waktu melihat keatas, pipi chubby Jungkook sudah basah oleh airmata. Khas seorang Jungkook jika sedang merasa bersalah.
"Tae...tanganmu berdarah...akulah yang jahat. Kenapa malah kau yang minta maaf?"
"Sayang, sudahlah ini hanya luka gores. Tidak heran kau sejak dulu senang melukaiku. Namun itu lebih baik daripada gigimu yang menggigit tulangku. Aku ke toilet dulu ya. Steve tetap disini bersamamu, arra?" Taehyung mencubit hidung besar Jungkook gemas sebelum beranjak pergi.
Pergi ke toilet yang letaknya terpisah di bangunan luar, Taehyung berdiri bersandar pada dinding sambil menyalakan sigaret. Usai asap mengepul, ia menarik nafas kuat.
"Jangan ganggu Jungkook. Ini masalah antara kita. Jika kau kira aku akan mundur, lebih baik kau berpikir untuk segera mencari tempat lain. Jika kau terganggu dengan ucapanku, ambil senjatamu mari kita saling menghabisi."
Bunyi daun-daun menyeruak akhirnya menjauh.
Agak ragu-ragu Jungkook menyusul Taehyung masuk ke dalam air yang hangat.
"Lepas saja semuanya, tidak akan ada ular yang bakal menggigit burungmu," cetus Taehyung sambil bersandar nyaman di dinding kolam. Hangatnya air mengepulkan asap beraroma camomile.
"Tidak ada uĺar tapi ada singa gunung yang mesum,"
"Singa ini sudah menikahimu, jangan pura-pura amnesia kelinci gendut,"
KAMU SEDANG MEMBACA
He Loves Him (vkook AU) 17+
General Fictionkoleksi vkook BXB yang dibuat AU, hasil remake "my old book". mature content! harap menyesuaikan usia sebelum nekat membaca!