sisi lain

1.6K 86 0
                                    

Siregar berdiam diri dikamarnya semenjak kemarin. Bolos kerja, eh izin deng.
Hmmm.. hubungannya sama reni lagi ketir-ketir. Antara lanjut atau enggak..
"Mas,gar... makan dulu..."
Ketukan dari arah luar, membuyarkan lamunan siregar.

"Iya."

Diruang makan udah ada double R sama sinta. Setiap kali lihat sinta itu, dia kepikiran sama reni.. gimana ekspresi wajahnya saat dia tau, aku sama cewek lain.
Niat gue tuh.. mau ngenalin reni sama sinta. udah salah paham, gue marah pula.
"Mama... maa.. papa..."
Sikecil rachel, sepertinya ingin duduk dipangkuanku.
Antusias banget setelah duduk di paha gue.
"Mama.. mama..maaa."
Lah malah embik-embik.. gak ada apa-apa rachel tau-tau udah nangis.
"Papa.. aku kangen mama."
Gantian anak gue yang pertama yang nangis. Oalah anak gue kangen dia. Kalian kayaknya harus terbiasa gak lagi sama dia deh sayangku.

Mama ngeliat gue perihaten, merasa gagal gitu. adanya sinta disinikan, juga atas kemauan kakek.. untuk menjodohkan siregar sama sinta. Permintaan konyol,
Dari awal dirinya udah milih reni. Jadi yaa, harus diperjuangin.
Nikah sekali seumur hidup, dan dia gak ingin masa lalunya terulang kembali.

Sinta mengambil alih untuk menggendong double R. Tapi celetukan dari razel menghentikkan niatnya.
"Bukan, bukan mama reni.. mamaku mana papa...mama..."
Gue beranjak dan menggendong mereka berdua, masuk ke kamar gue. menghubungi reni, itu jalan satu-satunya.

Terhubung sih, tapi gak ada suara satupun diseberang sana,
"Saya minta putus."
"Saya akan menikah dengan orang lain."
Apa maksudnya, ini bukan april mop kan?? Hey, gue tuh berusaha meresmikan hubungan kita. Jangan gitu lah.

"Posisi dimana kamu sekarang? Kita perlu bicara."
Gak gini juga kale, apa-apaan dia. Bukannya kita udah tunangan?? Trus selama ini.. ah aku gak tau.
Tanpa peduliin, sinta yang udah neriakin nama gue. Gue cium kedua pipi double R,. Aku mau jemput mama kalian nak, tunggu papa.

Reni berdiri didepanku dengan seseorang lelaki, gue hanya mencoba menatap lurus kedalam matanya.ingin menemukan kebohongan ..

"Anda boleh pergi, kenapa tetap disini? Sudah saya katakan .. dia adalah calon suami saya."

Lelaki disebelahnya, merangkul pinggangnya dan mengajak dia beranjak. Gue mengambil kesempatan untuk menarik dirinya disisiku.

"Menikahlah denganku.."

"Saya tidak mencintaimu, sama sekali.., ini semua sudah berakhir. Selama ini, saya hanya penasaran bagaimana menjalin hubungan dengan seorang polisi. Hambar..."

Gue tersenyum mendengar pernyataan dirinya. Pembicaraan konyol, sakit sih tapi gak berdarah.

"Kamu gak salah milih, calon suami??"

"Saya mencintai dia."

"Enggak.."

"Kamu hanya menjadikan dia alat untuk memporak porandakan hati aku."

"Berhenti berbicara,.. terserah apa yang kamu pikirkan.. maaf ,.."

Siregar tidak lagi, menahan tangan perempuan yang selama ini menemani dirinya., pilihannya saat ini hanya 2, menikahinya atau melepaskannya

sekelebat bayangan double R yang menangis, karna tidak merasakan hangatnya pelukan dari reni. Membuat siregar  berlari mengejar perasaannya.

"Jangan pergi lagi, aku tau aku bodoh.. tapi, aku hanya ingin memulai semuanya dari awal denganmu.."

Dia , perempuan itu hanya menatap siregar tanpa bergeming. Disatu sisi, dia tidak ingin ..., menatap mata siregar membuat dia gagal move on

"Aku gak pandai masak.., aku gendut,. Aku gak tau gimana caranya bermakeup yang pas, dan aku gak terlalu fasih baca Al-Qur'an."

Lelaki lain yang bersama reni,tersenyum hangat. Mungkin sudah sampai sini, dia mengantarkannya bertemu seseorang yang cocok berlabuh dipelaminan yang sesungguhnya.

"Sepertinya , kamu bisa jika aku pulang dulu.., dan kau.. good luck bro.."

Kini tinggalah aku dan siregar,.
Menikah adalah ibadah,
Dan, aku hanya ingin dia mencintaiku karna Allah. Bukan karna yang lain,.
ini adalah jawabanku,. Menikah dengannya.. mengubahku menjadi wanita kuat. Kuat segala hal, kuat lahir dan batin. Seperti dirinya...

Nikahin aku Om!!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang